Masjid Dolmabahçe

Masjid Dolmabahçe atau biasa disebut Masjid Sultan Bezmialem Valide adalah masjid yang terletak di pelataran muka Istana Dolmabahçe, Istanbul, Turki.

Sejarah

Masjid ini dibangun oleh Bezm-i Alem Valide. Setelah meninggal, pembangunan dilanjutkan oleh putranya, Sultan Abdul Majid (Abdülmecid). Masjid Dolmabahçe adalah bangunan yang dimulai oleh Bezmialem Valide Sultan, ibu dari Sultan Abdülmecit, dan diselesaikan oleh Sultan Abdülmecit setelah kematiannya, dan yang desainnya adalah milik Garabet Balyan.

Pembangunan Bezmiâlem Vâlide Sultan, yang memainkan peran dalam kehidupan sosial Ottoman sebagai kepribadian amal dengan banyak yayasannya, dimulai atas perintah Sultan Sultan Abdulmecid setelah kematiannya pada 1853. Sejak Masjid Sultan Bezmiâlem Vâlide jatuh tepat di seberang gerbang halaman Istana Dolmabahçe ke arah Menara Jam, telah disebut Masjid Dolmabahçe sejak dibangun dan telah dipindahkan ke literatur dengan cara ini.

Bangunan, tertanggal 1270 (1853-54), terletak di gerbang bangunan yang menghadap ke Menara Jam halaman, ditempatkan di lokasi yang sekarang di kaki dinding luar Qibla karena runtuhnya dinding halaman selama pembukaan Dolmabahçe Square pada tahun 1948. Prasasti itu, yang terdiri dari empat bait yang ditulis dalam kaligrafi Sulus Celî, seluruhnya dihiasi dengan daun acanthus gaya barat dan karangan bunga besar dengan tugra Abdulmecid dinobatkan di tengah-tengah bagian berbukit.

Masjid Dolmabahçe, XIX. Itu dibangun oleh Nikogos Balyan, yang menandatangani banyak karya penting dalam arsitektur Ottoman abad ke-XNUMX, pada saat arus Barat menunjukkan efek terbesar. Pada periode ini, pemahaman interpretasi yang menarik dibuat sebagai hasil dari perpaduan gaya seperti barok, rococo, kekaisaran (kekaisaran) dengan akumulasi seni dan kesenangan. Meskipun tidak ada inovasi yang signifikan dalam hal arsitektur pada jenis masjid ini, terlihat bahwa perubahan utama adalah pada eksterior dan ornamen dengan sebagian besar meninggalkan garis tradisional, proporsi klasik dan repertoar motif. Sungguh luar biasa bahwa fitur ornamen gaya barok, rococo, dan kekaisaran mulai menggantikan motif dan dekorasi tradisional Ottoman. Karakter paling penting dari periode ini adalah pendekatan "eklektik" (campuran) untuk arsitektur dan penggunaan elemen-elemen Barat tanpa batas dan dalam kombinasi dengan elemen-elemen Ottoman dan Islam, tanpa aturan apa pun. Dalam hal ini, Masjid Dolmabahçe adalah contoh khas yang mencerminkan pendekatan umum dan cita rasa artistik dari periode yang dimilikinya. Volume utama masjid, yang dibangun di tengah halaman di tepi laut, terdiri dari tempat yang tertutup kubah. Terlihat bahwa kubah, yang dibawa oleh empat lengkungan besar, memiliki rencana persegi dan telah berkembang dalam bentuk prisma dengan berkembang secara sempit, panjang dan jauh. Permukaan tembok tinggi, di mana jendela besar dengan lengkungan bundar dibuka di bagian bawah, dibagi menjadi tiga bagian dengan cornice bermata tajam dan meluap. Di bagian bawah, yang dijaga sangat tinggi, dua lapisan pilaster (kaki bawaan) ditempatkan di sudut-sudut dan di antara jendela; urutan yang sama diulang di bagian tengah, hanya di sini itu dibuat lebih sempit. Lengkungan bundar di tengah, yang lebih besar dari jendela, yang lebih kecil di samping adalah tiang tembok datar; pilaster ditempatkan di antara mereka lagi. Di bagian atas dinding terdapat lengkungan yang membawa kubah langsung dengan bantuan liontin. Lengkungan bundar dibangun dalam bentuk dinding tympanon dengan tiga jendela yang terbuka ke luar seperti kipas sesuai dengan kecenderungannya. Kubah ditempatkan langsung di dinding dengan fitur yang tidak terlihat dalam arsitektur klasik, dan menara berbobot persegi panjang ditempatkan di sudut-sudut sehingga dinding dari bobot yang dimuat tidak membuka ke samping. Menara berat, yang memiliki mawar bulat sangat besar di tengah, juga elemen dekoratif yang menunjukkan integritas yang harmonis dengan struktur. Dua kolom dengan tutup komposit yang ditutup dengan kubah ditempatkan di sudut atas menara dengan tampilan yang cocok untuk gaya barok-rococo. Bagian katrol yang tidak terlalu lebar dari kubah pusat dengan transisi liontin yang menutupi bagian atas bangunan dikelilingi oleh irisan oleh konsol luar, dan bagian dalam setiap irisan dihiasi dengan bunga mawar.

Saat ini masjid dipakai sehari-hari untuk sholat termasuk sholat Jumat.