Saraso Samaloe: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{italic title}}'''''Saraso Samaloe''''' merupakan surat kabar yang terbit pertama kali pada 1923 di Padang di bawah kepemilikan MS Soetan Diradjo. Koran ini merupakan organ dari Sarikat Minangkabau-Pariaman yang berperan sebagai wadah rasa dan asa para anggotanya.<ref name=":0">{{Cite book|last=|first=|date=2007|url=https://www.google.co.id/books/edition/Seabad_pers_kebangsaan_1907_2007/docLAQAAMAAJ|title=Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007|location=Jakarta|publisher=I:Boekoe|isbn=978-979-1436-02-1|edition=Cet. 1|pages=218–220|others=|oclc=289071007|url-status=live}}</ref> |
{{italic title}}'''''Saraso Samaloe''''' merupakan surat kabar yang terbit pertama kali pada 1923 di [[Padang]] di bawah kepemilikan MS Soetan Diradjo. Koran ini merupakan organ dari Sarikat [[Minangkabau]]-[[Pariaman]] yang berperan sebagai wadah rasa dan asa para anggotanya.<ref name=":0">{{Cite book|last=|first=|date=2007|url=https://www.google.co.id/books/edition/Seabad_pers_kebangsaan_1907_2007/docLAQAAMAAJ|title=Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007|location=Jakarta|publisher=I:Boekoe|isbn=978-979-1436-02-1|edition=Cet. 1|pages=218–220|others=|oclc=289071007|url-status=live}}</ref> |
||
Redaksi koran ini dikomandoi Soetan Oemar Kotok dengan dibantu Soetan Tawaf sebagai reporter. Kedua orang ini jurnalis ulung yang sudah kesohor di Padang.<ref name=":0" /> |
Redaksi koran ini dikomandoi Soetan Oemar Kotok dengan dibantu Soetan Tawaf sebagai reporter. Kedua orang ini jurnalis ulung yang sudah kesohor di Padang.<ref name=":0" /> |
||
Selain mereka, ada pula Alfunso yang mengurusi ''Saraso Samaloe'' di Kota Padang. Kemudian, di Tanah Jawa, Sjahbuddin Latief yang merupakan seorang pejuang pergerakan berperan sebagai kepala cabang biro Yogyakarta.<ref name=":0" /> |
Selain mereka, ada pula Alfunso yang mengurusi ''Saraso Samaloe'' di Kota Padang. Kemudian, di [[Tanah Jawa]], [[Sjahbudin Latif|Sjahbuddin Latief]] yang merupakan seorang pejuang pergerakan berperan sebagai kepala cabang biro [[Yogyakarta]].<ref name=":0" /> |
||
Secara struktural, keredaksian ''Saraso Samaloe'' berada di bawah koordinasi pengurus Sarikat Pariaman-Minangkabau, tetapi para jurnalis itu punya keleluasaan bergerak demi mendapatkan berita yang bermutu dan bisa dipertanggungjawabkan.<ref name=":0" /> |
Secara struktural, keredaksian ''Saraso Samaloe'' berada di bawah koordinasi pengurus Sarikat Pariaman-Minangkabau, tetapi para jurnalis itu punya keleluasaan bergerak demi mendapatkan berita yang bermutu dan bisa dipertanggungjawabkan.<ref name=":0" /> |
||
Gema kelahiran ''Saraso Samaloe'' disikapi teramat antusias oleh kaum intelektual di Sumatera Barat. Hadirnya surat kabar ini diyakini akan menambah greget pergerakan yang sedang berlangsung meriah di ranah Minang.<ref name=":0" /> |
Gema kelahiran ''Saraso Samaloe'' disikapi teramat antusias oleh kaum intelektual di Sumatera Barat. Hadirnya surat kabar ini diyakini akan menambah greget pergerakan yang sedang berlangsung meriah di [[ranah Minang]].<ref name=":0" /> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 8 November 2021 07.35
Saraso Samaloe merupakan surat kabar yang terbit pertama kali pada 1923 di Padang di bawah kepemilikan MS Soetan Diradjo. Koran ini merupakan organ dari Sarikat Minangkabau-Pariaman yang berperan sebagai wadah rasa dan asa para anggotanya.[1]
Redaksi koran ini dikomandoi Soetan Oemar Kotok dengan dibantu Soetan Tawaf sebagai reporter. Kedua orang ini jurnalis ulung yang sudah kesohor di Padang.[1]
Selain mereka, ada pula Alfunso yang mengurusi Saraso Samaloe di Kota Padang. Kemudian, di Tanah Jawa, Sjahbuddin Latief yang merupakan seorang pejuang pergerakan berperan sebagai kepala cabang biro Yogyakarta.[1]
Secara struktural, keredaksian Saraso Samaloe berada di bawah koordinasi pengurus Sarikat Pariaman-Minangkabau, tetapi para jurnalis itu punya keleluasaan bergerak demi mendapatkan berita yang bermutu dan bisa dipertanggungjawabkan.[1]
Gema kelahiran Saraso Samaloe disikapi teramat antusias oleh kaum intelektual di Sumatera Barat. Hadirnya surat kabar ini diyakini akan menambah greget pergerakan yang sedang berlangsung meriah di ranah Minang.[1]
Referensi
- ^ a b c d e Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007 (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: I:Boekoe. 2007. hlm. 218–220. ISBN 978-979-1436-02-1. OCLC 289071007.