Lompat ke isi

Isih penak jamanku to?: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Suharto; Menambah Kategori:Soeharto menggunakan HotCat
k Memperbaiki format referensi
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1: Baris 1:
{{italic title}}
{{italic title}}
'''''Isih penak jamanku to''''' ({{lang-id|Masih enak zaman saya kan}}) atau '''''Piye kabare, isih penak jamanku to''''' ({{lang-id|Bagaimana kabarnya, masih enak zaman saya kan}}) adalah sebuah [[slogan]] dalam [[bahasa Jawa]] yang menyatakan bahwa zaman pemerintahan [[Presiden Indonesia]] [[Suharto]] lebih baik ketimbang zaman sekarang.<ref>https://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2013/11/131125_lapsus_suharto_baju_dan_museum</ref> Perasaan [[nostalgia]] tersebut mula-mula dipromosikan oleh [[Tommy Suharto]], putra dari Suharto, saat mendirikan [[Partai Berkarya]].<ref>http://wow.tribunnews.com/2018/05/28/tommy-soeharto-kita-sudah-20-tahun-reformasi-tapi-nyatanya-tidak-lebih-baik</ref> Dalam survei Indo Barometer yang diambil oleh majalah Tempo, 32.9% responden menyatakan bahwa Suharto adalah presiden paling berhasil<ref>https://nasional.tempo.co/read/1090762/survei-soeharto-dinilai-sebagai-presiden-paling-berhasil/full&view=ok</ref> sementara bagi para penentang Suharto, Suharto dinilai menimbulkan keterpurukan negeri dan pelanggaran HAM.<ref>https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-43499324</ref>
'''''Isih penak jamanku to''''' ({{lang-id|Masih enak zaman saya kan}}) atau '''''Piye kabare, isih penak jamanku to''''' ({{lang-id|Bagaimana kabarnya, masih enak zaman saya kan}}) adalah sebuah [[slogan]] dalam [[bahasa Jawa]] yang menyatakan bahwa zaman pemerintahan [[Presiden Indonesia]] [[Suharto]] lebih baik ketimbang zaman sekarang.<ref>{{Cite web|date=2013-11-25|title=Mengapa 'merindukan' sosok Suharto?|url=https://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2013/11/131125_lapsus_suharto_baju_dan_museum|last=Nugroho|first=Andreas|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2021-11-13}}</ref> Perasaan [[nostalgia]] tersebut mula-mula dipromosikan oleh [[Tommy Suharto]], putra dari Suharto, saat mendirikan [[Partai Berkarya]].<ref>{{Cite web|date=2018-05-28|title=Tommy Soeharto: Kita Sudah 20 Tahun Reformasi Tapi Nyatanya Tidak Lebih Baik|url=https://wow.tribunnews.com/2018/05/28/tommy-soeharto-kita-sudah-20-tahun-reformasi-tapi-nyatanya-tidak-lebih-baik|last=Dewi|first=Tiffany Marantika|website=Tribun Wow|language=id-ID|access-date=2021-11-13}}</ref> Dalam survei Indo Barometer yang diambil oleh majalah Tempo, 32.9% responden menyatakan bahwa Suharto adalah presiden paling berhasil<ref>{{Cite web|date=2018-05-20|title=Survei: Soeharto Dinilai sebagai Presiden Paling Berhasil|url=https://nasional.tempo.co/read/1090762/survei-soeharto-dinilai-sebagai-presiden-paling-berhasil/full&view=ok|last=Siddiq|first=Taufiq|website=Tempo.co|language=id-ID|access-date=2021-11-13}}</ref> sementara bagi para penentang Suharto, Suharto dinilai menimbulkan keterpurukan negeri dan pelanggaran HAM.<ref>{{Cite news|title=Dari 1965 hingga slogan 'piye kabare enak jamanku toh': Suharto dibenci, Suharto dirindukan|url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-43499324|last=|first=|newspaper=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2021-11-13}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 13 November 2021 10.15

Isih penak jamanku to (bahasa Indonesia: Masih enak zaman saya kan) atau Piye kabare, isih penak jamanku to (bahasa Indonesia: Bagaimana kabarnya, masih enak zaman saya kan) adalah sebuah slogan dalam bahasa Jawa yang menyatakan bahwa zaman pemerintahan Presiden Indonesia Suharto lebih baik ketimbang zaman sekarang.[1] Perasaan nostalgia tersebut mula-mula dipromosikan oleh Tommy Suharto, putra dari Suharto, saat mendirikan Partai Berkarya.[2] Dalam survei Indo Barometer yang diambil oleh majalah Tempo, 32.9% responden menyatakan bahwa Suharto adalah presiden paling berhasil[3] sementara bagi para penentang Suharto, Suharto dinilai menimbulkan keterpurukan negeri dan pelanggaran HAM.[4]

Referensi

  1. ^ Nugroho, Andreas (2013-11-25). "Mengapa 'merindukan' sosok Suharto?". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2021-11-13. 
  2. ^ Dewi, Tiffany Marantika (2018-05-28). "Tommy Soeharto: Kita Sudah 20 Tahun Reformasi Tapi Nyatanya Tidak Lebih Baik". Tribun Wow. Diakses tanggal 2021-11-13. 
  3. ^ Siddiq, Taufiq (2018-05-20). "Survei: Soeharto Dinilai sebagai Presiden Paling Berhasil". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-11-13. 
  4. ^ "Dari 1965 hingga slogan 'piye kabare enak jamanku toh': Suharto dibenci, Suharto dirindukan". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2021-11-13.