Lompat ke isi

Kho Ping Hoo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k Suntingan 125.162.116.172 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 75.84.83.157
Baris 30: Baris 30:
#''[[Pendekar Super Sakti]]''
#''[[Pendekar Super Sakti]]''
#''[[Sepasang Pedang Iblis]]''
#''[[Sepasang Pedang Iblis]]''
#''[[Kisah Sepasang Rajawali]]''
#''[[Kisah Sepas
#''[[Jodoh Rajawali]]''
#''[[Suling Emas dan Naga Siluman]]''
#''[[Kisah Pendekar Pulau Es]]''
#''[[Suling Naga]]''
#''[[Kisah si Bangau Putih]]''
#''[[Kisah si Bangau Merah]]''
#''[[Si Tangan Sakti]]''
#''[[Pusaka Pulau Es]]''


=== Serial Pedang Kayu Harum ===
=== Serial Pedang Kayu Harum ===

Revisi per 7 Januari 2009 09.20

Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo (juga dieja Kho Ping Ho) adalah penulis cersil (cerita silat) yang sangat populer di Indonesia. Peranakan Tionghoa ini lahir di Sragen, tanggal 17 Agustus 1926. Beliau meninggal pada tanggal 22 Juli 1994 karena serangan jantung.

Selama 30 tahun ia telah menulis sedikitnya 120 karya. Bila tiap jilid dibaca 25 orang, maka tiap edisinya kira-kira dibaca oleh 1,6 juta orang. Meski menulis cerita-cerita silat Tionghoa, penulis yang produktif ini tidak bisa membaca dan menulis dalam bahasa Mandarin. Ia banyak mendapat inspirasi dari film-film silat Hong Kong dan Taiwan. Kontribusinya bagi sastra Indonesia khususnya Melayu Tionghoa tidak dapat diabaikan.

Karena ia tidak bisa berbahasa Mandarin, banyak fakta historis dan geografis Tiongkok dalam ceritanya tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Namun ini bukan suatu halangan bagi pembaca novel Kho Ping Hoo yang memang sebagian besar tidak pernah sampai ke daratan Tiongkok itu.

Selain karya-karya yang termuat dibawah ini, masih terdapat banyak karya-karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo yang merupakan karangan-karangan lepas (satu judul/kisah tamat) baik berlatar belakang Tionghoa maupun Jawa. Bahkan terdapat serial Pecut Sakti Bajrakirana dan serial Badai Laut Selatan yang berlatarbelakang masa Mataram Islam dan zaman Airlangga.

Beberapa sinetron yang ditayangkan televisi Indonesia juga memiliki kesamaan cerita dengan novel Kho Ping Hoo. Beberapa di antaranya adalah sinetron serial Anglingdarma yang mirip dengan isi cerita Bu Kek Siansu dan sinetron serial Misteri Gunung Merapi yang mirip dengan Alap-alap Laut Kidul (Lindu Aji), dan Bagus Sajiwo. Padahal dalam cerita asalnya, Misteri Gunung Merapi lebih bernuansa daerah Sumatra dengan gunung Sorik Marapi-nya. Tidak tahu apakah ini merupakan kebetulan yang sangat kebetulan sekali ataukah terdapat kenyataan yang lain.

Arti penting dari hasil karya Kho Ping Hoo

Karya Kho Ping Hoo, terutama cersil nya, mempunyai arti penting di hati para pembaca di Indonesia. Terutama keturunan Tionghoa yang di besarkan di rejim Soeharto, yang waktu itu pengajaran bahasa Tionghoa, baik Mandarin atau dialek lain, di larang negara. Dalam suasana itu, karya kho ping hoo menjadi sumber yang langka dalam "pendidikan" kebudayaan, sejarah, agama bahkan moral Tionghoa.

Walaupun banyak fakta sejarah dan letak tempat Tiongkok dalam ceritanya yang tidak sesuai dengan kenyataan. Cerita Silat Kho Ping Hoo tetap berkesan mendalam bahkan memjadi pembentuk watak bagi jutaan penggemarnya. Karyanya membangkitkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk belajar lebih banyak tentang Tiongkok atau Cina.

Gaya bahasa dan tutur kata yang di gunakan dalam cerita silat kho ping hoo sekarang dipakai oleh salah satu penulis situs www.apakabar.ws untuk mewakili dan menggaris bawahi rasa ke peranakan nya.

Tokoh tokoh

Tokoh-tokoh dalam ceritanya dapat dibaca dalam artikel Tokoh cerita silat karya Kho Ping Hoo.

Daftar karya

Serial Bu Kek Sian Su

  1. Bu Kek Sian Su
  2. Suling Emas
  3. Cinta Bernoda Darah
  4. Mutiara Hitam
  5. Istana Pulau Es
  6. Pendekar Bongkok
  7. Pendekar Super Sakti
  8. Sepasang Pedang Iblis
  9. [[Kisah Sepas

Serial Pedang Kayu Harum

  1. Pedang Kayu Harum
  2. Petualang Asmara
  3. Dewi Maut
  4. Pendekar Lembah Naga
  5. Pendekar Sadis
  6. Harta Karun Jenghis Khan
  7. Siluman Gua Tengkorak
  8. Asmara Berdarah
  9. Pendekar Mata Keranjang
  10. Ang Hong Cu
  11. Jodoh Si Mata Keranjang
  12. Pendekar Kelana

Serial Pendekar Sakti

  1. Pendekar Sakti (Bu Pun Su)
  2. Ang I Niocu
  3. Pendekar Bodoh
  4. Pendekar Remaja

Serial Dewi Sungai Kuning

  1. Dewi Sungai Kuning
  2. Kemelut Kerajaan Mancu

Serial Gelang Kemala

  1. Gelang Kemala
  2. Dewi Ular
  3. Rajawali Hitam

Serial Pedang Naga Kemala

  1. Pedang Naga Kemala
  2. Pemberontakan Taipeng

Dalam Pedang Naga Kemala (Giok Liong Kiam) dijumpai bahwa Ilmu-Ilmu yang dikuasai oleh salah seorang tokohnya adalah bersumber dari ilmu-ilmu yang berasal dari Pulau Es, seperti juga yang terdapat dalam serial Pulau Es Bu Kek Siansu.

Serial Iblis Dan Bidadari

  1. Iblis Dan Bidadari
  2. Lembah Selaksa Bunga

Serial Si Pedang Tumpul

  1. Si Pedang Tumpul
  2. Asmara Si Pedang Tumpul

Serial Sepasang Naga Penakluk Iblis

  1. Sepasang Naga Penakluk Iblis
  2. Bayangan Iblis
  3. Dendam Sembilan Iblis Tua

Serial Sepasang Naga Lembah Iblis

  1. Sepasang Naga Lembah Iblis
  2. Pedang Naga Hitam

Serial Raja Pedang

  1. Raja Pedang
  2. Rajawali Emas
  3. Pendekar Buta
  4. Jaka Lola

Di dalam cerita Raja Pedang sampai Jaka Lola, dijumpai bahwa ilmu kepandaian yang dikuasai oleh Tan Beng San, Kwa Kun Hong, dan juga Yo Wan ternyata bersumber dari ilmu yang diturunkan oleh Pendekar Sakti Bu Pun Su Lu Kwan Cu. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa Serial Raja Pedang adalah terusan dari serial Pendekar Sakti Bu Pun Su Lu Kwan Cu.

Serial Pendekar Tanpa Bayangan (Bu Eng Cu)

  1. Pendekar Tanpa Bayangan (Bu Eng Cu)
  2. Harta Karun Kerajaan Sung

Serial Pendekar Budiman (Hwa I Enghiong)

  1. Pendekar Budiman (Hwa I Enghiong)
  2. Pedang Penakluk Iblis
  3. Tangan Geledek (Pek Lui Eng)

Judul Lepas

  1. Rajawali Lembah Huai
  2. Sendhyakala Ning Majapahit
  3. Tiga Dara Pendekar Siauw Lim

Pranala luar