Lompat ke isi

Kluwih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ctify (bicara | kontrib)
Ctify (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21: Baris 21:
[[Berkas:Arto commun T 040924 ltn.jpg|jmpl|kiri|220px|Pohon Kluwih]]
[[Berkas:Arto commun T 040924 ltn.jpg|jmpl|kiri|220px|Pohon Kluwih]]
Pohon ini tersebar di wilayah tropis dan pasifik. Pohonnya memiliki tinggi sekitar 10 - 15 m atau lebih.<ref name="rn"></ref> Pohon ini menghasilkan getah lengket berwarna putih susu pada permukaan batangnya. Kecepatan tumbuh pohon berkisar antara 0.5 - 1.5 m per tahun. Pohon mulai berbuah setelah 8 - 10 tahun. Setiap musim, satu pohon dapat menghasilkan 600 - 800 buah. Buah muda biasa dikonsumsi dengan cara dipotong tipis lalu direbus sebagai sayuran.<ref name="dr"></ref>
Pohon ini tersebar di wilayah tropis dan pasifik. Pohonnya memiliki tinggi sekitar 10 - 15 m atau lebih.<ref name="rn"></ref> Pohon ini menghasilkan getah lengket berwarna putih susu pada permukaan batangnya. Kecepatan tumbuh pohon berkisar antara 0.5 - 1.5 m per tahun. Pohon mulai berbuah setelah 8 - 10 tahun. Setiap musim, satu pohon dapat menghasilkan 600 - 800 buah. Buah muda biasa dikonsumsi dengan cara dipotong tipis lalu direbus sebagai sayuran.<ref name="dr"></ref>


== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Arto commun T 040924 ltn.jpg|Pohon Kluwih
</gallery>





Revisi per 21 November 2021 06.27

Kluwih
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo: Rosales
Famili: Moraceae
Genus: Artocarpus
Spesies:
A. camansi
Nama binomial
Artocarpus camansi
Sinonim[1]

Artocarpus leeuwenii Diels


Kluwih (Artocarpus camansi) adalah nama sejenis pohon tanaman keras yang buahnya memiliki kulit keras dan berduri. Buah kluwih mirip dengan buah sukun tetapi buah ini memiliki biji dan kulitnya berduri lebih menonjol.

Nama Lokal

Kluwih memiliki nama lokal dalam Bahasa sunda kulur atau timbul. Sedangkan dalam Bahasa Aceh, tanaman ini disebut kulu.[2]. Dalam Bahasa Jawa, tanaman ini disebut kulur, kelur, kulor, atau kuror.[3]

Sejarah

Spesies ini pertama kali dideskripsikan dalam buku Flora de Filipinas : Según el sistema sexual de Linneo (1837) oleh ahli botani Spanyol, Francisco Manuel Blanco, menggunakan spesimen dari Filipina. Nama latin camansi berasal dari nama lokal tanaman ini dalam bahasa Talalog, yaitu kamansi.[4]

Deskripsi

Pohon Kluwih

Pohon ini tersebar di wilayah tropis dan pasifik. Pohonnya memiliki tinggi sekitar 10 - 15 m atau lebih.[2] Pohon ini menghasilkan getah lengket berwarna putih susu pada permukaan batangnya. Kecepatan tumbuh pohon berkisar antara 0.5 - 1.5 m per tahun. Pohon mulai berbuah setelah 8 - 10 tahun. Setiap musim, satu pohon dapat menghasilkan 600 - 800 buah. Buah muda biasa dikonsumsi dengan cara dipotong tipis lalu direbus sebagai sayuran.[3]


Galeri



Lihat pula

Pranala Luar

Referensi

  1. ^ "Artocarpus camansi Blanco". Plants of the World Online. The Trustees of the Royal Botanic Gardens, Kew. n.d. Diakses tanggal August 23, 2020. 
  2. ^ a b Rosnani Nasution (2013) Didekilketon compunds from the leaves of Artocarpus camansi Blanco Proceedings of The 3rd Annual International Conference - Syiah Kuala University.
  3. ^ a b Diane Ragone (April 2006) Artocarpus camansi The Breadfruit Institute - National Tropical Botanical Garden
  4. ^ Manuel Blanco (1837) Flora de Filipinas : Segun El Sistema Sexual de Linneo Manila : Imprenta de Sto. Thomas