Lompat ke isi

Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan gelar setelah diangkat menjadi guru besar pada 2 juni 2021
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 52: Baris 52:
| logo =
| logo =
| footnotes =
| footnotes =
| image_name = Undip.png
| image_name = Coat of arms of Diponegoro of University.svg
|title = |work=
|title = |work=
| colors =Cokelat<br>
| colors =Cokelat<br>

Revisi per 5 Desember 2021 23.22

Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro
Berkas:Coat of arms of Diponegoro of University.svg
JenisPerguruan Tinggi Negeri Badan Hukum[1]
Didirikan1 September 1964
DekanDr. Ir. Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetyo, M.S., M.Agr.
Lokasi, ,
KampusUrban
AlamatFakultas Peternakan dan Pertanian
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang - Semarang,
Universitas Diponegoro, Semarang
WarnaCokelat
 
Situs webhttp://fpp.undip.ac.id/
Informasi Umum
JenjangS1, S2, S3
Jalur MasukSNMPTN, SBMPTN, UM Undip, SBUB Undip
Departemen
  • Departemen Peternakan
  • Departemen Pertanian

Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro atau biasa disingkat FPP UNDIP adalah salah satu fakultas di bawah Universitas Diponegoro yang saat ini dipimpin oleh Dekan Prof. Dr. Ir. Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetiyono, M.S., M.Agr.[2]

Sejarah

Pada tahun 1962 Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Prof. Dr. Ir. Thojib Hadiwidjaja menyarankan kepada Rektor Universitas Diponegoro pada waktu itu, Mr. Soedarto, untuk mendirikan Fakultas Peternakan. Saran tersebut timbul setelah melihat kenyataan bahwa Jawa Tengah memiliki potensi peternakan yang cukup besar dan oleh karenanya perlu dikembangkan.[3]

Saran baik tersebut ditanggapi oleh Mr. Soedarto selaku Rektor Universitas Diponegoro yang kemudian melakukan pendekatan kepada berbagai pihak. Setelah beberapa waktu lamanya, dibentuklah Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 37 Tahun 1963.[3]

Berkat kesungguhan Panitia serta dukungan berbagai instansi pemerintah maupun swasta, dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 75/1964 tertanggal 17 Juli 1964, berdirilah Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro sejak tanggal 1 September 1964.[3]

pada tahun 1968 Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro dikembangkan dengan membuka Jurusan Perikanan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro Nomor: 44/1968 tertanggal 8 Oktober 1968. Dengan demikian, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro memiliki 2 jurusan, yaitu Jurusan Peternakan dan Jurusan Perikanan. Sejak tanggal 17 Agustus 1974, nama Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro diubah secara resmi menjadi Fakultas Peternakan dan Perikanan dengan 3 Jurusan (masing-masing mengelola satu program studi S1) yaitu: (1) Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, (2) Jurusan Produksi Ternak dan (3) Jurusan Perikanan (Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0551/0/1983 tanggal 8 Desember 1983).[3]

Kemudian mulai tahun 1994 dengan berdirinya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan; maka Fakultas Peternakan hanya memiliki 2 Jurusan, yakni: (1) Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak dan (2) Jurusan Produksi Ternak.[3]

Pada tahun 2009 dan seterusnya, Fakultas Peternakan membuka Program Studi Baru, yaitu Program Studi S-1 Peternakan; sebagai konsekuensi dari SK Dirjen Dikti No. 163/DIKTI/Kep/2007 tanggal 29 Nopember 2007 yang mengharuskan 4 Program Studi S-1 sebelumnya (Program Studi S-1 Nutrisi an Makanan Ternak, Program Studi S-1 Produksi Ternak, Program Studi S-1 Sosial Ekonomi Peternakan dan Program Studi S-1 Teknologi Hasil Ternak) yang ada di Fakultas Peternakan dilebur menjadi 1 Program Studi, yaitu Program Studi S-1 Peternakan.[3]

Penutupan program studi ini telah menyebabkan inefisiensi sumber daya manusia, utamanya dosen. Untuk meningkatkan efisiensi tersebut maka dilakukan pengembangan program studi non peternakan pada Fakultas Peternakan dengan konsekuensi perubahan nama fakultas. Perubahan nama Fakultas Peternakan menjadi Fakultas Peternakan dan Pertanian telah disetujui Senat Universitas dengan terbitnya SK Rektor Universitas Diponegoro Nomor: 724/SK/UN7/2011 tertanggal 8 Desember 2011.[3]

Selanjutnya SK Rektor Universitas Diponegoro Nomor: 312/SK/UN7/2012 tertanggal 30 Mei 2012 Menetapan Penggabungan Jurusan Produksi Ternak dan Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Menjadi Jurusan Peternakan, serta Pembentukan Jurusan Pertanian Pada Fakultas Perternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro.[3]

Program Studi

Departemen Peternakan

  • Program Studi S-1 Peternakan
  • Program Studi S-2 Ilmu Peternakan
  • Program Studi S-3 Ilmu Peternakan

Departemen Pertanian

  • Program Studi S-1 Teknologi Pangan
  • Program Studi S-1 Agroekoteknologi
  • Program Studi S-1 Agribisnis
  • Program Studi S-2 Magister Agribisnis

Kegiatan Kemahasiswaan

Organisasi Kemahasiswaan

  • Senat Mahasiswa (SM FPP Undip)
  • Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FPP Undip)
  • Himpunan Mahasiswa
    • Himpunan Mahasiswa Departemen Pertanian (HMDP)
    • Himpunan Mahasiswa S1 Peternakan (HMS1P)
  • Unit Pelaksana Kegiatan
    • Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Nuansa
    • Paduan Suara (Chikusan Choir)
    • Pecinta Alam FPP (Gallus Lafayetti)
    • Sekumpulan Anak Pecinta Fotografi (SAPI)
    • Kelompok Studi Ternak Perah (KSTP)
    • Keluarga Muslim An-Nahl
    • Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK FPP)
    • Persekutuan Rohani Mahasiswa Katolik (PRMK FPP)
    • Club Seni FPP
    • SBS Streaming Radio FPP Undip
    • Minerva Research Club
    • International Association of Student in Agriculture and Related Science Local Comitte (IAAS LC) Universitas Diponegoro
  • Unit Pelaksana Kegiatan - Olahraga
    • Futsal & Sepakbola
    • Basket
    • Tenis Meja
    • Bulu Tangkis
    • Voli
    • Atletik

Rekor MURI

Ada beberapa prestasi yang berhasi diperoleh mahasiswa FPP UNDIP, diantaranya adalah Pemecahan Rekor MURI. Pemecahan Rekor MURI diantaranya:

  • Pemecahan Rekor MURI dengan memasak 2015 butir telur (2015), Kegiatan yang bermaksud untuk mengajak masyarakat untuk mengkosumsi telur, sebagai salah satu makanan yang bergizi sekaligus menampik isu bahaya kolesterol pada telur.[4]
  • Rekor Muri Sate Terpanjang sepanjang 181,16 m (2011), merupakan agenda pengenalan program studi (prodi) Ilmu Pangan.[5]

Referensi