Lompat ke isi

Distorsi kognitif: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{inuse|30 Desember 2021}}
'''Distorsi kognitif''' adalah berpikiran secara berlebihan dan tidak rasional diidentifikasi dalam [[terapi kognitif]] dan variannya, yang dalam teori yang mengekalkan gangguan psikologis tertentu. Teori distorsi kognitif pertama kali diajukan oleh [[David D. Burns]], MD.<ref name="beck">[[Aaron T. Beck|Beck, Aaron T.]] ''Cognitive Therapy and the Emotional Disorders''. International Universities Press Inc., 1975. ISBN 0-8236-0990-1</ref>
'''Distorsi kognitif''' adalah berpikiran secara berlebihan dan tidak [[rasional]] yang menyebabkan gangguan psikologis tertentu. Kognitif berasal dari bahasa [[Bahasa Latin|Latin]] [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]] ''cognitīvus'', atau ''cognit'' yang artinya dikenal. Distorsi bermakna tindakan memutar atau mengubah sesuatu dari keadaan sebenarnya atau aslinya.<ref>{{Cite web|title=Definition of DISTORTION|url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/distortion|website=www.merriam-webster.com|language=en|access-date=2021-12-06}}</ref> Teori distorsi kognitif pertama kali diajukan oleh David D. Burns, MD.<ref name="beck">[[Aaron T. Beck|Beck, Aaron T.]] ''Cognitive Therapy and the Emotional Disorders''. International Universities Press Inc., 1975. ISBN 0-8236-0990-1</ref> Individu yang mengalami distorsi kognitif menyebabkan pikirannya merasakan [[Kenyataan|realitas]] secara tidak akurat. Menurut Aaron T. Beck, distorsi kognitif merupakan pandangan negatif tentang realitas, terkadang disebut skema negatif yang menjadi faktor dalam gejala disfungsi [[Emosi|emosional]] dan kesejahteraan subjektif yang kurang baik.<ref name=":0">{{Cite web|date=2009-07-07|title=15 Common Cognitive Distortions {{!}} Psych Central|url=https://web.archive.org/web/20090707124344/http://psychcentral.com/lib/2009/15-common-cognitive-distortions/|website=web.archive.org|access-date=2021-12-06}}</ref> Pola berpikir yang negatif akan memperkuat emosi dan pikiran negatif. Selama individu tersebut berada dalam keadaan sulit, pikiran-pikiran yang terdistorsi ini dapat berkontribusi pada pandangan negatif yang menyeluruh di realitas dan bahkan menyebabkan keadaan mentalnya depresi atau [[cemas]].<ref>{{Cite web|title=APA PsycNet|url=https://psycnet.apa.org/record/2002-01778-011|website=psycnet.apa.org|language=en|access-date=2021-12-06}}</ref>


== Jenis ==
== Jenis ==
Distorsi kognitif yang tercantum di bawah ini<ref>Burns, David D. (1989). ''The Feeling Good Handbook: Using the New Mood Therapy in Everyday Life''. New York: W. Morrow.</ref> adalah kategori pemikiran otomatis, dan harus dibedakan dari kesesatan logika.<ref>Tagg, John (1996). [http://daphne.palomar.edu/jtagg/cds.htm#cogdis "Cognitive Distortions."]</ref>
Distorsi kognitif memiliki beberapa jenis yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan yang berbeda.<ref name=":1">Burns, David D. (1989). ''The Feeling Good Handbook: Using the New Mood Therapy in Everyday Life''. New York: W. Morrow.</ref><ref>Tagg, John (1996). [http://daphne.palomar.edu/jtagg/cds.htm#cogdis "Cognitive Distortions."]</ref>

* '''Pemikiran semua-atau-tidak sama sekali''' (atau penalaran dikotomis): melihat sesuatu dalam hitam atau putih sebagai lawan abu-abu; berpikir dalam hal dilema palsu. Memisahkan dengan menggunakan istilah seperti "selalu", "setiap" atau "tidak pernah" yang mana tidaklah benar atau setara dengan kebenaran.
==== Pemikiran yang Terpolarisasi ====
::Contoh: Ketika seseorang yang dikagumi membuat kesalahan kecil, kekaguman berubah menjadi rasa muak.
Distorsi kognitif jenis ini melihat sesuatu dalam hitam atau putih, tidak terdapat ruang untuk abu-abu diantaranya.<ref>{{Cite web|date=2021-05-06|title=15 Cognitive Distortions to Blame for Your Negative Thinking|url=https://psychcentral.com/lib/cognitive-distortions-negative-thinking|website=Psych Central|language=en|access-date=2021-12-06}}</ref> Hal tersebut membuat seseorang sulit keluar dari gangguan psikologis yang dialaminya. Mereka merasa bahwa jika telah gagal sekali, maka selanjutnya akan gagal total sehingga tidak ada kemauan untuk memperbaikinya. Contohnya adalah ketika seseorang yang berkomitmen untuk membaca buku setiap hari, namun pada suatu hari ia melewatkannya. Hal itu membuat ia merasa telah melanggar komitmennya dan justru berhenti membaca buku untuk seterusnya.<ref name=":0" />
* '''Generalisasi yang berlebihan''': Membuat generalisasi tergesa-gesa dari pengalaman dan bukti yang tidak memadai. Membuat kesimpulan yang sangat luas didasarkan pada insiden tunggal atau satu bagian dari bukti. Jika sesuatu yang buruk terjadi hanya sekali, diharapkan terjadi berulang-ulang.

::Contoh: Seseorang yang kesepian dan sering menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. Teman-temannya kadang memintanya untuk keluar untuk makan malam dan bertemu orang baru. Dia pikir tidak ada gunanya untuk mencoba untuk bertemu orang-orang, dan tidak ada yang benar-benar bisa seperti dia.<ref>Schimelpfening, Nancy. [http://depression.about.com/cs/psychotherapy/a/cognitive.htm "You Are What You Think."]</ref>
==== Generalisasi yang Berlebihan ====
<!-- BERSAMBUNG-->
Distorsi kognitif jenis ini menganggap suatu kejadian akan selamanya terjadi seperti itu, walaupun kejadiannya hanya satu kali atau pada satu pengalaman saja. padahal hanya didasarkan pada satu pengalaman. Contohnya adalah ketika seorang [[Peserta didik|pelajar]] gagal dalam satu ujian dan ia berpikir bahwa ia tidak akan pernah lulus dalam ujian berikutnya dan ia akan dikeluarkan dari sekolah.<ref name=":1" />


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 17: Baris 19:
* {{en}} {{Cite web |url=http://www.ananddhillon.com/blog/2008/06/cognitive-distortions/ |title=Cognitive Distortions |first=Anand |last=Dhillon |work=ananddhillon.com |date=June 11, 2008 |accessdate=January 30, 2010 |archive-date=2009-01-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090107052824/http://www.ananddhillon.com/blog/2008/06/cognitive-distortions |dead-url=yes }}
* {{en}} {{Cite web |url=http://www.ananddhillon.com/blog/2008/06/cognitive-distortions/ |title=Cognitive Distortions |first=Anand |last=Dhillon |work=ananddhillon.com |date=June 11, 2008 |accessdate=January 30, 2010 |archive-date=2009-01-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090107052824/http://www.ananddhillon.com/blog/2008/06/cognitive-distortions |dead-url=yes }}
* {{en}} {{Cite web |url=http://www.gapsychology.org/displaycommon.cfm?an=1&subarticlenbr=217 |title=How Cognitive Distortions Cause Emotional Distress |first=William F., PhD |last=Doverspike |work=gapsychology.org |publisher=Georgia Psychological Association |accessdate=January 30, 2010 |archive-date=2012-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120303015231/http://www.gapsychology.org/displaycommon.cfm?an=1&subarticlenbr=217 |dead-url=yes }}
* {{en}} {{Cite web |url=http://www.gapsychology.org/displaycommon.cfm?an=1&subarticlenbr=217 |title=How Cognitive Distortions Cause Emotional Distress |first=William F., PhD |last=Doverspike |work=gapsychology.org |publisher=Georgia Psychological Association |accessdate=January 30, 2010 |archive-date=2012-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120303015231/http://www.gapsychology.org/displaycommon.cfm?an=1&subarticlenbr=217 |dead-url=yes }}

{{psikologi-stub}}


[[Kategori:Psikologi abnormal]]
[[Kategori:Psikologi abnormal]]

Revisi per 6 Desember 2021 06.07

Distorsi kognitif adalah berpikiran secara berlebihan dan tidak rasional yang menyebabkan gangguan psikologis tertentu. Kognitif berasal dari bahasa Latin abad pertengahan cognitīvus, atau cognit yang artinya dikenal. Distorsi bermakna tindakan memutar atau mengubah sesuatu dari keadaan sebenarnya atau aslinya.[1] Teori distorsi kognitif pertama kali diajukan oleh David D. Burns, MD.[2] Individu yang mengalami distorsi kognitif menyebabkan pikirannya merasakan realitas secara tidak akurat. Menurut Aaron T. Beck, distorsi kognitif merupakan pandangan negatif tentang realitas, terkadang disebut skema negatif yang menjadi faktor dalam gejala disfungsi emosional dan kesejahteraan subjektif yang kurang baik.[3] Pola berpikir yang negatif akan memperkuat emosi dan pikiran negatif. Selama individu tersebut berada dalam keadaan sulit, pikiran-pikiran yang terdistorsi ini dapat berkontribusi pada pandangan negatif yang menyeluruh di realitas dan bahkan menyebabkan keadaan mentalnya depresi atau cemas.[4]

Jenis

Distorsi kognitif memiliki beberapa jenis yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan yang berbeda.[5][6]

Pemikiran yang Terpolarisasi

Distorsi kognitif jenis ini melihat sesuatu dalam hitam atau putih, tidak terdapat ruang untuk abu-abu diantaranya.[7] Hal tersebut membuat seseorang sulit keluar dari gangguan psikologis yang dialaminya. Mereka merasa bahwa jika telah gagal sekali, maka selanjutnya akan gagal total sehingga tidak ada kemauan untuk memperbaikinya. Contohnya adalah ketika seseorang yang berkomitmen untuk membaca buku setiap hari, namun pada suatu hari ia melewatkannya. Hal itu membuat ia merasa telah melanggar komitmennya dan justru berhenti membaca buku untuk seterusnya.[3]

Generalisasi yang Berlebihan

Distorsi kognitif jenis ini menganggap suatu kejadian akan selamanya terjadi seperti itu, walaupun kejadiannya hanya satu kali atau pada satu pengalaman saja. padahal hanya didasarkan pada satu pengalaman. Contohnya adalah ketika seorang pelajar gagal dalam satu ujian dan ia berpikir bahwa ia tidak akan pernah lulus dalam ujian berikutnya dan ia akan dikeluarkan dari sekolah.[5]

Referensi

  1. ^ "Definition of DISTORTION". www.merriam-webster.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-06. 
  2. ^ Beck, Aaron T. Cognitive Therapy and the Emotional Disorders. International Universities Press Inc., 1975. ISBN 0-8236-0990-1
  3. ^ a b "15 Common Cognitive Distortions | Psych Central". web.archive.org. 2009-07-07. Diakses tanggal 2021-12-06. 
  4. ^ "APA PsycNet". psycnet.apa.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-06. 
  5. ^ a b Burns, David D. (1989). The Feeling Good Handbook: Using the New Mood Therapy in Everyday Life. New York: W. Morrow.
  6. ^ Tagg, John (1996). "Cognitive Distortions."
  7. ^ "15 Cognitive Distortions to Blame for Your Negative Thinking". Psych Central (dalam bahasa Inggris). 2021-05-06. Diakses tanggal 2021-12-06. 

Pranala luar