Lompat ke isi

Magnet: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Reverted to revision 18425819 by Ayu Dini Putri (talk): Tidak ada
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2: Baris 2:


'''Magnet''' adalah [[benda]] yang memiliki kemampuan [[Merarik|menarik]] benda–benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki sifat kemagnetan yang mampu menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=33-34}} Magnet merupakan suatu objek yang di dalamnya terdapat [[medan magnet]]. Magnet sendiri berasal dari [[bahasa Yunani]] yaitu ''magnítis líthos'' yang memiliki arti batu [[Magnesian]]. Di wilayah tersebut memiliki kandungan batu magnet, dan [[Magnesia]] itu sendiri merupakan sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu saat ini bernama [[Manisa]]. Materi pada suatu magnet memiliki wujud yang di dalamnya terdapat magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sering kita jumpai saat ini merupakan magnet buatan. Benda yang dapat ditarik lebih kuat oleh magnet yaitu bahan [[logam]]. Contoh objek yang memiliki daya tarik yang tinggi yaitu [[besi]] dan [[baja]], sedangkan materi yang memiliki daya tarik yang rendah adalah [[oksigen]] cair.
'''Magnet''' adalah [[benda]] yang memiliki kemampuan [[Merarik|menarik]] benda–benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki sifat kemagnetan yang mampu menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=33-34}} Magnet merupakan suatu objek yang di dalamnya terdapat [[medan magnet]]. Magnet sendiri berasal dari [[bahasa Yunani]] yaitu ''magnítis líthos'' yang memiliki arti batu [[Magnesian]]. Di wilayah tersebut memiliki kandungan batu magnet, dan [[Magnesia]] itu sendiri merupakan sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu saat ini bernama [[Manisa]]. Materi pada suatu magnet memiliki wujud yang di dalamnya terdapat magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sering kita jumpai saat ini merupakan magnet buatan. Benda yang dapat ditarik lebih kuat oleh magnet yaitu bahan [[logam]]. Contoh objek yang memiliki daya tarik yang tinggi yaitu [[besi]] dan [[baja]], sedangkan materi yang memiliki daya tarik yang rendah adalah [[oksigen]] cair.

== Sifat ==
Timbulnya [[gejala]] kemagnetan pada sebuah [[paku]] atau potongan [[besi]] yang tertarik oleh batang besi merupakan salah satu contoh adanya sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan yang ada pada batang magnet ini disebut sebagai magnet permanen. Bangsa yang pertama kali memanfaatkan magnet adalah [[Tiongkok]] dengan cara menggunakan magnet sebagai penunjuk arah atau kompas.{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=33-34}} [[Medan magnet]] merupakan besaran [[vektor]] yang memiliki satuan Tesla. Sifat-sifat medan magnet yang berada di sekitar suatu magnet yaitu arah medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet dan besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet.{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=34-35}} Magnetic flux merupakan banyaknya garis tak terlihat dari gaya magnet yang mengelilingi suatu magnet. Kekuatan suatu medan magnet ditentukan oleh kepadatan medan flux atau jumlah garis per cm². Apabila garis-garis dari gaya magnet yang ditimbulkan banyak, maka hal tersebut dapat menentukan kekuatan suatu medan magnet.<ref>{{Cite book|last=Setiyo|first=Muji|date=2017|url=https://www.researchgate.net/profile/Muji_Setiyo3/publication/322021226_Listrik_dan_Elektronika_Dasar_Otomotif_Basic_Automotive_Electricity_and_Electronics/links/5ebfb618458515626cacaa46/Listrik-dan-Elektronika-Dasar-Otomotif-Basic-Automotive-Electricity-and-Electronics.pdf|title=Listrik & Elektronika Dasar Otomotif (Basic Automotive Electricity & Electronics)|location=Magelang|publisher=UNIMMA Press|isbn=978-602-51079-0-0|pages=96|url-status=live}}</ref>

Pada magnet, ada dua [[kutub]] yang berlawanan arah, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila suatu magnet dipotong-potong menjadi kecil, maka kutub utara dan kutub selatan akan tetap ada. Adanya kesesuaian dengan kutub utara geografi [[bumi]], sehingga diberikan nama kutub yang mana [[Kutub Selatan|kutub selatan]] mengarah ke kutub selatan geografi bumi sedangkan kutub utara mengarah ke [[Kutub Utara|kutub utara]] geografi bumi. Sifat-sifat magnet antara lain:{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=34-35}}

1. Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet, sehingga magnet hanya bisa menarik benda–benda tertentu yang ada di sekitarnya.

2. Magnet memiliki gaya magnet yang sifatnya dapat menembus benda, yang apabila gaya magnet ini besar maka gaya magnet dapat menembus benda yang tebal.

3. Apabila ada dua magnet yang memiliki kutub berbeda, dan saling didekatkan maka mereka akan saling tarik menarik.

4. Apabila kutub yang sejenis saling didekatkan satu sama lain maka mereka akan terjadi tolak-menolak

5. Medan magnet akan membentuk [[Gaya magnetik|gaya magnet]], yang apabila sebuah benda didekatkan dengan magnet maka gaya magnet yang ditimbulkan magnetnya akan semakin besar dan sebaliknya.

6. Jika suatu magnet terus menerus [[jatuh]] dan terbakar, maka Sifat kemagnetan dapat berkurang dan bahkan hilang.

Berikut siifat-sifat medan magnet berdasarkan atomisnya, yaitu:{{Sfn|Soebyakto|2017|p=40}}

1. Bahan Ferromagnetik

Bahan ferromagnetik dapat menimbulkan [[induksi]] yang besar, dan bahan ferromagnetik ini sangat mudah dipengaruhi medan magnet. Karena bahan ferromagnetik memiliki resultan medan magnet yang atomisnya besar. Elektron-elektron yang ada pada bahan ferromagnetik akan menimbulkan medan magnet atomis jika diberi medan magnet luar. [[Bahan]] ini mudah dibuat magnet permanen.{{Sfn|Soebyakto|2017|p=40-41}}

2. Bahan Paramagnetik

Bahan paramagnetik tidak dapat dibuat magnet permanen karena bahan ini dipengaruhi oleh medan magnet luar. Sebagian kecil bahan akan melawan jika diberi medan magnet luar. Bahan parametrik dapat menimbulkan induksi yang besar pada suatu medan magnet, tetapi induksinya lebih kecil daripada bahan [[ferromagnetik]].{{Sfn|Soebyakto|2017|p=41}}

3. Bahan Diamagnetik

Bahan [[diamagnetik]] bersifat melawan kemagnetan dari luar sehingga sulit dipengaruhi medan magnet luar. Bahan diamagnetik akan menimbulkan induksi magnet yang kecil jika bahan diamagnetik dimasukkan ke dalam medan magnet ini diberi medan magnet.{{Sfn|Soebyakto|2017|p=41}}


== Jenis ==
== Jenis ==

Revisi per 10 Desember 2021 22.42

Berkas:Medanmagnet1.jpg
Pola medan magnet pada pasir besi yang ditaburkan di atas kertas.

Magnet adalah benda yang memiliki kemampuan menarik benda–benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki sifat kemagnetan yang mampu menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.[1] Magnet merupakan suatu objek yang di dalamnya terdapat medan magnet. Magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu magnítis líthos yang memiliki arti batu Magnesian. Di wilayah tersebut memiliki kandungan batu magnet, dan Magnesia itu sendiri merupakan sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu saat ini bernama Manisa. Materi pada suatu magnet memiliki wujud yang di dalamnya terdapat magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sering kita jumpai saat ini merupakan magnet buatan. Benda yang dapat ditarik lebih kuat oleh magnet yaitu bahan logam. Contoh objek yang memiliki daya tarik yang tinggi yaitu besi dan baja, sedangkan materi yang memiliki daya tarik yang rendah adalah oksigen cair.

Jenis

Magnet tetap

Magnet tetap merupakan magnet yang sifat kemagnetannya tetap ada kecuali terkena gangguan luar yang cukup besar misalnya pemanasan dengan suhu yang tinggi atau pemukulan yang cukup keras.[2]

Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).

Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:

  • Magnet neodimium: Merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium.
  • Magnet Samarium-Cobalt: Salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt.
  • Magnet Keramik
  • Plastic Magnets
  • Magnet Alnico

Magnet tidak tetap

Magnet tidak tetap merupakan magnet yang hanya muncul ketika diberi pengaruh dari luar. Jika pengaruh yang diberikan pada magnet, maka sifat magneticnya akan hilang. Misalnya suatu paku yang dililit kawat kemudian diberi aliran listrik, maka paku tersebut akan memiliki sifat kemagnetan. Tetapi apabila paku tersebut tidak dialiri arus listrik, maka sifat kemagnetannya akan hilang.[3]

Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet. Contoh-contoh magnet tidak tetap adalah:

Magnet buatan

Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini. Bentuk magnet buatan antara lain:

Pembuatan

Jika sebuah gulungan kawat dialiri arus listrik maka gulungan tersebut akan menjadi magnet yang membentuk elektromagnet. Tetapi apabila arus listrik tersebut ditiadakan maka sifat kemagnetannya akan hilang.[4] Untuk meningkatkan medan magnet, maka bahan ferromagnetic seperti baja harus dililit dengan kumparan. Hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya peningkatan medan magnet pada suatu kumparan. Dari seluruh kekuatan magnet kemudian diukur dengan momen magnetik. Dalam suatu material, total fluks magnetik yang dihasilkan oleh kekuatan lokal magnet diukur dengan magnetisasinya.

Cara membuat magnet antara lain:

  • Digosok dengan magnet lain secara searah.
  • Induksi magnet.
  • Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah (DC).

Besi merupakan bahan yang biasa dijadikan sebagai magnet, yang mana besi lebih mudah untuk dijadikan magnet daripada baja. Tetapi sifat kemagnetan yang ada pada besi lebih mudah hilang daripada baja, sehingga besi lebih sering digunakan sebagai bahan untuk membuat elektromagnet.

Menghilangkan sifat magnetisme

Untuk dapat menghilangkan sifat kemagnetan, maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Dibakar atau dipanaskan hingga suhu curie
  • Dibanting-banting
  • Dipukul-pukul
  • Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).

Lihat pula

Referensi

Daftar pustaka

  1. Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar II. Bandung: Institut Teknologi Bandung. 
  2. Siswanto, J., Susantini, E., dan Jatmiko, B. (2018). Fisika Dasar, Seri: Listrik Arus Searah dan Kemagnetan. Semarang: UPGRIS Press. ISBN 978-602-5784-14-9. 
  3. Soebyakto (2017). Fisika Terapan 2 (PDF). Tegal: Badan Penerbit Universitas Pancasakti Tegal. ISBN 978-602-73169-4-2. 

Pranala luar