Komunikasi nonverbal: Perbedaan antara revisi
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210309)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot |
k nonverbal |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[https://www.lodjieclub.com/2021/11/pengertian-komunikasi-bisnis.html KOMUNIKASI NONVERBAL] merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis, pendek kata dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang lain. Komunikasi nonverbal juga lebih bersifat spontan dibandingkan komunikasi verbal dalam penyampaian suatu pesan, misalnya: |
|||
- Menggertakan gigi untuk menunjukkan kemarahan. |
|||
- Mengerutkan dahi untuk menunjukkan sedang berpikir keras. |
|||
- Gambar pria atau wanita yang dipasang di pintu toilet untuk menunjukkan kamar yang sesuai dengan jenis kelaminnya. |
|||
- Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun. |
|||
- Tersenyum dengan berjabat tangan dengan orang lain untuk menunjukkan rasa senang. |
|||
- Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang. |
|||
- Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau heran. |
|||
- Menganggukkan kepala untuk menunjukkan sikap setuju. |
|||
- Berbicara dengan mengambil jarak untuk menunjukkan lawan bicara belum dikenal atau asing. |
|||
- Menutup mulut dengan tangan untuk menunjukkan kebohongan. |
|||
- Telapak tangan yang terbuka untuk menunjukkan kejujuran. |
|||
- Tangan mengepal untuk menunjukkan penuh percaya diri. |
|||
- Gertakan kaki dan tangan secara tidak teratur menunjukkan bahwa sedang grogi. |
|||
- Seseorang mengirim seuntai bunga kepada teman yang meraih sukses bisnis. |
|||
- Asbak di meja tamu untuk menunjukkan bahwa tamu diperbolehkan merokok. |
|||
- Simbol dilarang merokok untuk menunjukkan bahwa tamu dilarang merokok. |
|||
- Ruang tunggu sebuah bank tanpa tempat duduk untuk menunjukkan bahwa para nasabah akan dilayani dengan cepat tanpa harus menunggu lama. |
|||
[[Berkas:Rolled tongue flikr.jpg|jmpl|Penggunaan ekspresi wajah merupakan salah satu komunikasi nonverbal.]] |
[[Berkas:Rolled tongue flikr.jpg|jmpl|Penggunaan ekspresi wajah merupakan salah satu komunikasi nonverbal.]] |
||
'''Komunikasi nonverbal''' adalah proses [[komunikasi]] di mana pesan disampaikan tidak menggunakan [[kata|kata-kata]]. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan [[gerak isyarat]], [[bahasa tubuh]], [[ekspresi wajah]] dan [[kontak mata]], penggunaan objek seperti [[pakaian]], potongan rambut, dan sebagainya, [[simbol|simbol-simbol]], serta cara berbicara seperti [[intonasi]], penekanan, kualitas [[suara]], gaya [[emosi]], dan gaya berbicara. |
'''Komunikasi nonverbal''' adalah proses [[komunikasi]] di mana pesan disampaikan tidak menggunakan [[kata|kata-kata]]. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan [[gerak isyarat]], [[bahasa tubuh]], [[ekspresi wajah]] dan [[kontak mata]], penggunaan objek seperti [[pakaian]], potongan rambut, dan sebagainya, [[simbol|simbol-simbol]], serta cara berbicara seperti [[intonasi]], penekanan, kualitas [[suara]], gaya [[emosi]], dan gaya berbicara. |
Revisi per 12 Desember 2021 23.52
KOMUNIKASI NONVERBAL merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis, pendek kata dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang lain. Komunikasi nonverbal juga lebih bersifat spontan dibandingkan komunikasi verbal dalam penyampaian suatu pesan, misalnya:
- Menggertakan gigi untuk menunjukkan kemarahan.
- Mengerutkan dahi untuk menunjukkan sedang berpikir keras.
- Gambar pria atau wanita yang dipasang di pintu toilet untuk menunjukkan kamar yang sesuai dengan jenis kelaminnya.
- Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun.
- Tersenyum dengan berjabat tangan dengan orang lain untuk menunjukkan rasa senang.
- Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang.
- Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau heran.
- Menganggukkan kepala untuk menunjukkan sikap setuju.
- Berbicara dengan mengambil jarak untuk menunjukkan lawan bicara belum dikenal atau asing.
- Menutup mulut dengan tangan untuk menunjukkan kebohongan.
- Telapak tangan yang terbuka untuk menunjukkan kejujuran.
- Tangan mengepal untuk menunjukkan penuh percaya diri.
- Gertakan kaki dan tangan secara tidak teratur menunjukkan bahwa sedang grogi.
- Seseorang mengirim seuntai bunga kepada teman yang meraih sukses bisnis.
- Asbak di meja tamu untuk menunjukkan bahwa tamu diperbolehkan merokok.
- Simbol dilarang merokok untuk menunjukkan bahwa tamu dilarang merokok.
- Ruang tunggu sebuah bank tanpa tempat duduk untuk menunjukkan bahwa para nasabah akan dilayani dengan cepat tanpa harus menunggu lama.
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
Jenis-jenis komunikasi nonverbal
Komunikasi objek
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian rapi cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif..
Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).[1]
Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gestur adalah gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.[2][3]
Proksemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal:
- Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan. - Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki. - Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki. - Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.[4]
Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.[5]
Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.[6]
Fungsi Komunikasi Nonverbal
Fungsi pertama: Repetisi
Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.
Fungsi Kedua: Subtitusi
Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak").
Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem.
Fungsi Ketiga: Kontradiksi
Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya, Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir.
Fungsi Keempat: Aksentuasi
Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect display.
Fungsi Kelima: Komplemen
Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya.
Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal
Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan ketepercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya.[7]
Referensi
- Verderber, Rudolph F. (2005). "Chapter 4: Communicating through Nonverbal Behaviour". Communicate! (edisi ke-edisi ke-11). Wadsworth. ISBN 0-534-73936-4 Periksa nilai: checksum
|isbn=
(bantuan). - Indah Kusumastuti, Yatri (2009). "Chapter 2: Komunikasi dalam Organisasi". Komunikasi Bisnis (edisi ke-edisi ke-1). IPB Press. ISBN 978-979-493-205-6.
- Templat:Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. ; ilmu komunikasi suatu pengantar ; PT Remaja Rosdakarya ; Bandung