Lompat ke isi

Pemerolehan bahasa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
k menambahkan isi artikel
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
menambahkan isi artikel
Baris 1: Baris 1:
{{linguistik}}{{Sedang ditulis}}
{{linguistik}}{{Sedang ditulis}}
'''Pemerolehan bahasa''' ({{lang-en|language acquisition}}) adalah proses [[manusia]] mendapatkan kemampuan untuk menangkap, menghasilkan, dan menggunakan [[kata]] untuk pemahaman dan komunikasi. Kapasitas ini melibatkan berbagai kemampuan seperti [[sintaksis]], [[fonetik]], dan [[kosakata]] yang luas. [[Bahasa]] yang diperoleh bisa berupa vokal seperti pada [[bahasa lisan]] atau manual seperti pada [[bahasa isyarat]]. Pemerolehan bahasa biasanya merujuk pada pemerolehan bahasa pertama yang mengkaji pemerolehan anak terhadap [[bahasa ibu]] mereka dan bukan [[pemerolehan bahasa kedua]] yang mengkaji pemerolehan bahasa tambahan oleh anak-anak atau orang dewasa.
'''Pemerolehan bahasa''' ({{lang-en|language acquisition}}) adalah proses [[manusia]] dalam memperoleh kemampuan untuk pemahaman dalam pengelolaan kata untuk tujuan [[komunikasi]]. Kemampuan yang menjadi prayarat dalam pemerolehan bahasa meliputi [[sintaksis]], [[fonetik]], dan perbendaharaan [[kosakata]] yang banyak. [[Bahasa]] yang diperoleh dapat berupa [[bahasa lisan]] yang melibatkan vokal atau dapat pula berupa [[bahasa isyarat]].<ref>{{Cite journal|last=Chairunnisa|date=November 2018|title=Pemerolehan Bahasa pada Bayi dan Anak|url=https://media.neliti.com/media/publications/286334-pemerolehan-bahasa-pada-bayi-dan-anak-b59d48e8.pdf|journal=Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini|volume=9|issue=2|pages=125|issn=2621-8321}}</ref> Jenis pemerolehan bahasa secara umum ada dua, yaitu pemerolehan bahasa pertama dan pemerolehan bahasa kedua. Pemerolehan bahasa pada anak dipengaruhi oleh lingkungan yang meliputi keluarga dan teman bermain khususnya pada usia prasekolah.<ref>{{Cite book|last=Tadjudin, M., Djajasudarma, T. F., dan Wahya|date=1999|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/1683/1/Pemerolehan%20Bahasa%20Asing%201999.pdf|title=Pemerolehan Bahasa Asing Anak Bilingual Sunda-Indonesia di Kotamadya Bandung|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|isbn=979-459-958-1|pages=7|url-status=live}}</ref> Ilmu yang banyak mengkaji tentang pemerolehan bahasa ialah psikolinguistik perkembangan.<ref>{{Cite book|last=Harras, K. A., dan Bachari, A. D.|date=2009|url=http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/198001292005011-ANDIKA_DUTHA_BACHARI/psikolinguistik-andika.pdf|title=Dasar- dasar Psikolinguistik|publisher=Universitas Pendidikan Indonesia Press|isbn=979-378-906-9|editor-last=Sudana|editor-first=Dadang|pages=6|url-status=live}}</ref>


== Tahapan ==
Ilmu yang banyak mengkaji tentang pemerolehan bahasa ialah psikolinguistik perkembangan.<ref>{{Cite book|last=Harras, K. A., dan Bachari, A. D.|date=2009|url=http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/198001292005011-ANDIKA_DUTHA_BACHARI/psikolinguistik-andika.pdf|title=Dasar- dasar Psikolinguistik|publisher=Universitas Pendidikan Indonesia Press|isbn=979-378-906-9|editor-last=Sudana|editor-first=Dadang|pages=6|url-status=live}}</ref>


=== Pemerolehan bahasa pertama ===
Pemerolehan bahasa dimulai dari usia anak. Bahasa pertama yang dikuasai oleh anak adalah [[bahasa ibu]]. Tahapan pemerolehan bahasa pada anak dimulai dari ketidaktahuan akan bahasa hingga mengetahui bahasa secara mahir.<ref>{{Cite journal|last=Oktradiks|first=Ahwy|date=2013|title=Pemerolehan Bahasa Pertama|url=https://www.researchgate.net/profile/Ahwy-Oktradiksa-2/publication/312974807_PEMEROLEHAN_BAHASA_PERTAMA/links/588b7d8545851567c93c93a9/PEMEROLEHAN-BAHASA-PERTAMA.pdf|journal=Tarbiyatuna|volume=4|issue=1|pages=236|issn=2086-0889}}</ref> Kemampuan pemerolehan bahasa pada anak merupakan kemampuan bawaan manusia. Kemampuan ini telah ada sebelum seorang anak lahir atau sejak berada di dalam kandungan sebagai janin. Kemampuan ini dimiliki manusia dalam bentuk alat interaksi yang dikenal dengan nama perangkat akuisisi bahasa.<ref>{{Cite journal|last=Helty, dkk.|date=Juli 2020|title=Tahapan dan Perbandingan Pemerolehan Bahasa pada Anak laki-Laki dan Perempuan Usia 18 Bulan: Kajian Psikolinguistik|url=https://www.researchgate.net/publication/348188289_Tahapan_Dan_Perbandingan_Pemerolehan_Bahasa_Pada_anak_laki-Laki_Dan_Perempuan_Usia_18_Bulan_Kajian_Psikolinguistik/fulltext/5ff468bc92851c13feed3686/Tahapan-Dan-Perbandingan-Pemerolehan-Bahasa-Pada-anak-laki-Laki-Dan-Perempuan-Usia-18-Bulan-Kajian-Psikolinguistik.pdf|journal=Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,|volume=7|issue=2|pages=84|doi=10.33603/deiksis.v7i2.3650|issn=2548-5490}}</ref>

== Referensi ==
[[Kategori:Linguistik]]
[[Kategori:Linguistik]]
[[Kategori:Linguistik terapan]]
[[Kategori:Linguistik terapan]]

Revisi per 13 Desember 2021 14.36

Pemerolehan bahasa (bahasa Inggris: language acquisition) adalah proses manusia dalam memperoleh kemampuan untuk pemahaman dalam pengelolaan kata untuk tujuan komunikasi. Kemampuan yang menjadi prayarat dalam pemerolehan bahasa meliputi sintaksis, fonetik, dan perbendaharaan kosakata yang banyak. Bahasa yang diperoleh dapat berupa bahasa lisan yang melibatkan vokal atau dapat pula berupa bahasa isyarat.[1] Jenis pemerolehan bahasa secara umum ada dua, yaitu pemerolehan bahasa pertama dan pemerolehan bahasa kedua. Pemerolehan bahasa pada anak dipengaruhi oleh lingkungan yang meliputi keluarga dan teman bermain khususnya pada usia prasekolah.[2] Ilmu yang banyak mengkaji tentang pemerolehan bahasa ialah psikolinguistik perkembangan.[3]

Tahapan

Pemerolehan bahasa pertama

Pemerolehan bahasa dimulai dari usia anak. Bahasa pertama yang dikuasai oleh anak adalah bahasa ibu. Tahapan pemerolehan bahasa pada anak dimulai dari ketidaktahuan akan bahasa hingga mengetahui bahasa secara mahir.[4] Kemampuan pemerolehan bahasa pada anak merupakan kemampuan bawaan manusia. Kemampuan ini telah ada sebelum seorang anak lahir atau sejak berada di dalam kandungan sebagai janin. Kemampuan ini dimiliki manusia dalam bentuk alat interaksi yang dikenal dengan nama perangkat akuisisi bahasa.[5]

Referensi

  1. ^ Chairunnisa (November 2018). "Pemerolehan Bahasa pada Bayi dan Anak" (PDF). Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 9 (2): 125. ISSN 2621-8321. 
  2. ^ Tadjudin, M., Djajasudarma, T. F., dan Wahya (1999). Pemerolehan Bahasa Asing Anak Bilingual Sunda-Indonesia di Kotamadya Bandung (PDF). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. hlm. 7. ISBN 979-459-958-1. 
  3. ^ Harras, K. A., dan Bachari, A. D. (2009). Sudana, Dadang, ed. Dasar- dasar Psikolinguistik (PDF). Universitas Pendidikan Indonesia Press. hlm. 6. ISBN 979-378-906-9. 
  4. ^ Oktradiks, Ahwy (2013). "Pemerolehan Bahasa Pertama" (PDF). Tarbiyatuna. 4 (1): 236. ISSN 2086-0889. 
  5. ^ Helty, dkk. (Juli 2020). "Tahapan dan Perbandingan Pemerolehan Bahasa pada Anak laki-Laki dan Perempuan Usia 18 Bulan: Kajian Psikolinguistik" (PDF). Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,. 7 (2): 84. doi:10.33603/deiksis.v7i2.3650. ISSN 2548-5490.