Lompat ke isi

Bahasa Melayu Kotawaringin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
FarhanNF (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 18579692 oleh WahyuNF (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 1: Baris 1:
'''Bahasa Kotawaringin''' atau yang lebih dikenal dengan nama Bahasa Teringin adalah bahasa yang masuk Ke dalam Rumpun Bahasa Melayu. Bahasa Teringin memiliki beberapa persamaan dengan bahasa Banjar.Bahasa melayu kotawaringin/teringin umumnya dituturkan oleh penduduk Kabupaten [[Kotawaringin Barat]], [[Lamandau]], dan beberapa daerah di [[Sukamara]]
'''Bahasa Kotawaringin''' atau yang lebih dikenal dengan nama Bahasa Teringin adalah bahasa yang masuk dalam rumpun bahasa Ibanic. Bahasa Teringin memiliki banyak persamaan dengan bahasa Dayak Iban, Dayak Tomun, dan beberapa etnis di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan [[Serawak]], Malaysia. Bahasa Teringin umumnya dituturkan oleh penduduk Kabupaten [[Kotawaringin Barat]], [[Lamandau]], dan beberapa daerah di [[Sukamara]]


masyarakat yang menuturkan bahasa Teringin lebih suka menyebut bahasa mereka sebagai salah satu dari cabang bahasa melayu. Bahasa Teringin juga memiliki kesamaan dengan bahasa Banjar, hal ini mungkin dipengaruhi oleh berdirinya kesultanan Kotawaringin di Kotawaringin lama oleh [[Adipati Antakusuma]] yang merupakan salah satu pangeran [[Kesultanan Banjar]], sehingga banyak masyarakat Banjar yang merantau ke Kotawaringin lama dan Kumai
Walau memiliki banyak kesamaan dengan bahasa rumpun Dayak, masyarakat yang menuturkan bahasa Teringin lebih suka menyebut bahasa mereka sebagai salah satu dari cabang bahasa melayu. Bahasa Teringin juga memiliki kesamaan dengan bahasa Banjar, hal ini mungkin dipengaruhi oleh berdirinya kesultanan Kotawaringin di Kotawaringin lama oleh [[Adipati Antakusuma]] yang merupakan salah satu pangeran [[Kesultanan Banjar]], sehingga banyak masyarakat Banjar yang merantau ke Kotawaringin lama dan Kumai


Bahasa Teringin sudah ada sejak sebelum ibukota Kesultanan Kotawaringin Dipindahkan ke [[Pangkalan Bun]] oleh [[Sultan Imanuddin]] pada abad ke-19, bahkan ketika berdiri kota Pangkalan Bun diresmikan oleh Sultan Imanuddin dengan nama "Pongkalan Bu'un" yang merupakan bahasa teringin yang artinya "Persinggahan Bu'un" (Bu'un adalah nama sungai yang diambil dari nama penduduk asli pangkalan bun saat itu)
Bahasa Teringin sudah ada sejak sebelum ibukota Kesultanan Kotawaringin Dipindahkan ke [[Pangkalan Bun]] oleh [[Sultan Imanuddin]] pada abad ke-19, bahkan ketika berdiri kota Pangkalan Bun diresmikan oleh Sultan Imanuddin dengan nama "Pongkalan Bu'un" yang merupakan bahasa teringin yang artinya "Persinggahan Bu'un" (Bu'un adalah nama sungai yang diambil dari nama penduduk asli pangkalan bun saat itu)

Revisi per 15 Desember 2021 14.04

Bahasa Kotawaringin atau yang lebih dikenal dengan nama Bahasa Teringin adalah bahasa yang masuk dalam rumpun bahasa Ibanic. Bahasa Teringin memiliki banyak persamaan dengan bahasa Dayak Iban, Dayak Tomun, dan beberapa etnis di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Serawak, Malaysia. Bahasa Teringin umumnya dituturkan oleh penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau, dan beberapa daerah di Sukamara

Walau memiliki banyak kesamaan dengan bahasa rumpun Dayak, masyarakat yang menuturkan bahasa Teringin lebih suka menyebut bahasa mereka sebagai salah satu dari cabang bahasa melayu. Bahasa Teringin juga memiliki kesamaan dengan bahasa Banjar, hal ini mungkin dipengaruhi oleh berdirinya kesultanan Kotawaringin di Kotawaringin lama oleh Adipati Antakusuma yang merupakan salah satu pangeran Kesultanan Banjar, sehingga banyak masyarakat Banjar yang merantau ke Kotawaringin lama dan Kumai

Bahasa Teringin sudah ada sejak sebelum ibukota Kesultanan Kotawaringin Dipindahkan ke Pangkalan Bun oleh Sultan Imanuddin pada abad ke-19, bahkan ketika berdiri kota Pangkalan Bun diresmikan oleh Sultan Imanuddin dengan nama "Pongkalan Bu'un" yang merupakan bahasa teringin yang artinya "Persinggahan Bu'un" (Bu'un adalah nama sungai yang diambil dari nama penduduk asli pangkalan bun saat itu)

Persebaran bahasa ini cukup luas, umumnya penutur bahasa teringin ini bermukim di bantaran sungai Lamandau dan sungai Arut serta sungai Kumai

Saat ini,penggunaan Bahasa Teringin mulai diperhatikan oleh pemerintah dengan menyelenggarakan event event tahunan seperti Festival Marunting Batu Aji, Festival Seloka dan mengadakan pasar malam seperti Pasar Begoyap, Menjongu Pongkalan, dan Betomu Menyadi. Istilah istilah dalam Bahasa Teringin juga mulai digunakan dalam motto, slogan, atau jargon jargon pemerintah seperti "Becocat Kita Membangun Wadah Seko" dan "Bahaum Bakuba" yang juga merupakan motto dari Kabupaten Lamandau

Lagu Daerah Berbahasa Teringin ;

     -Rindu Kampung Seko
     -Pantun Si Ading

Film Berbahasa Teringin ;

     -Belikahan
     -Sentayut