Lompat ke isi

Curah pendapat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sellamaria (bicara | kontrib)
Mengembangkan artikel
Sellamaria (bicara | kontrib)
Mengembangkan artikel
Baris 3: Baris 3:


== Asal Mula ==
== Asal Mula ==
Istilah Curah pendapat atau dalam Bahasa Inggris disebut (''brainstorming)'', mulai dikembangkan oleh Alex F. Osborn, yang menerapkan metode tersebut dalam memecahkan masalah secara kreatif pada tahun 1939. Hal ini dilatarbelakangi karena ketidakmampuan karyawan saat itu dalam mengembangkan gagasan-gagasan kreatif secara individual dalam kampanye iklan. Menanggapi hal ini, Osborn mengadakan sesi berpikir kelompok, proses tersebut yang akhirnya dijuluki sebagai "sesi curah pendapat". Dalam masa penyusunan konsep pada tahun 1942 Osborn pertamakali menyebutkan istilah brainstorming dalam karya pertamanya "How Think Up". Osborn yang merupakan eksekutif periklanan<ref>{{Cite web|title=What is Brainstorming?|url=https://www.interaction-design.org/literature/topics/brainstorming|website=The Interaction Design Foundation|language=en|access-date=2021-12-23}}</ref>, mengerti akan pentingnya kreativitas untuk sukses, hal ini ia sebutkan dalam buku karyanya "Your Creative Power: How to Use Imagination", (Kekuatan Kreativitasmu: Bagaimana Menggunakan Imajinasi) tahun 1953. Ia menuliskan "kualitas kepemimpinan tergantung pada kekuatan kreatif"<ref>{{Cite web|date=2021-01-21|title=Brainstorming adalah Metode Pengumpulan Gagasan, Ini Manfaatnya Bagi Organisasi|url=https://www.merdeka.com/jabar/brainstorming-adalah-metode-pengumpulan-gagasan-ini-manfaatnya-bagi-organisasi-kln.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2021-12-23}}</ref>. Demikian brainstorming didesain untuk meningkatkan kemampuan kreativitas karyawan pada masa itu<ref>{{Cite web|title=Apakah Definisi Dari Brainstorming? (Untuk Kelompok & Individual)|url=https://business.tutsplus.com/id/tutorials/what-is-the-definition-of-brainstorming--cms-27997|website=Business Envato Tuts+|access-date=2021-12-21}}</ref>.
Istilah Curah pendapat atau dalam Bahasa Inggris disebut (''brainstorming)'', mulai dikembangkan oleh Alex F. Osborn, yang menerapkan metode tersebut dalam memecahkan masalah secara kreatif pada tahun 1939. Hal ini dilatarbelakangi karena ketidakmampuan karyawan saat itu dalam mengembangkan gagasan-gagasan kreatif secara individual dalam kampanye iklan. Menanggapi hal ini, Osborn mengadakan sesi berpikir kelompok, proses tersebut yang akhirnya dijuluki sebagai "sesi curah pendapat". Dalam masa penyusunan konsep pada tahun 1942 Osborn pertamakali menyebutkan istilah brainstorming dalam karya pertamanya "How Think Up". Osborn yang merupakan eksekutif periklanan<ref>{{Cite web|title=What is Brainstorming?|url=https://www.interaction-design.org/literature/topics/brainstorming|website=The Interaction Design Foundation|language=en|access-date=2021-12-23}}</ref>, mengerti akan pentingnya kreativitas untuk sukses, hal ini ia sebutkan dalam buku karyanya "Your Creative Power: How to Use Imagination", (Kekuatan Kreativitasmu: Bagaimana Menggunakan Imajinasi). Ia menuliskan "kualitas kepemimpinan tergantung pada kekuatan kreatif"<ref>{{Cite web|date=2021-01-21|title=Brainstorming adalah Metode Pengumpulan Gagasan, Ini Manfaatnya Bagi Organisasi|url=https://www.merdeka.com/jabar/brainstorming-adalah-metode-pengumpulan-gagasan-ini-manfaatnya-bagi-organisasi-kln.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2021-12-23}}</ref>. Demikian brainstorming didesain untuk meningkatkan kemampuan kreativitas karyawan pada masa itu<ref>{{Cite web|title=Apakah Definisi Dari Brainstorming? (Untuk Kelompok & Individual)|url=https://business.tutsplus.com/id/tutorials/what-is-the-definition-of-brainstorming--cms-27997|website=Business Envato Tuts+|access-date=2021-12-21}}</ref>.


== Tujuan ==
== Tujuan ==
Brainstorming bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi. Dalam hal ini anggota kelompok diharapkan dapat melaksanakan diskusi untuk menemukan peta gagasan dalam menyetujui suatu ide yang disepakati secara bersama. Tujuan adanya pelaksanaan brainstorming yaitu untuk mengumpulkan beberapa pendapat, informasi maupun pengalaman yang kemudian akan dimanfaatkan untuk membuat peta gagasan. Selain itu, curah pendapat dapat dilakukan supaya seseorang dapat menyuarakan atau mengeluarkan ide yang dimilikinya<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-08-26|title=Brainstorming: Pengertian, Tujuan, dan Cara Melakukannya|url=https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/26/140935769/brainstorming-pengertian-tujuan-dan-cara-melakukannya|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2021-12-22}}</ref>. Dalam lingkup yang lebih luas brainstorming merupakan konsep yang pada dasarnya bernilai untuk menghasilkan ide kreatif<ref>{{Cite journal|last=Besant|first=Hanisha|date=2006|title=The Journey of Brainstorming|url=http://www.cpsb.com/resources/downloads/public/302-Brainstorm.pdf|journal=Journal of Transformational Innovation|volume=2|issue=1|pages=2}}</ref>.
Menurut Osborn, brainstorming bekerja dengan cara fokus terhadap suatu masalah, yang kemudian akan memunculkan berbagai solusi dari anggota kelompok, dengan munculnya banyak ide maka kemudian akan dikembangkan menjadi lebih baik<ref>{{Cite web|title=Metode Brainstorming dalam Pembelajaran|url=https://www.kajianpustaka.com/2019/07/metode-brainstorming.html|language=id|access-date=2021-12-24}}</ref>. Brainstorming sendiri secara umum bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi. Dalam hal ini anggota kelompok diharapkan dapat melaksanakan diskusi untuk menemukan peta gagasan dalam menyetujui suatu ide yang disepakati secara bersama. Tujuan adanya pelaksanaan brainstorming yaitu untuk mengumpulkan beberapa pendapat, informasi maupun pengalaman yang kemudian akan dimanfaatkan untuk membuat peta gagasan. Selain itu, curah pendapat dapat dilakukan supaya seseorang dapat menyuarakan atau mengeluarkan ide yang dimilikinya<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-08-26|title=Brainstorming: Pengertian, Tujuan, dan Cara Melakukannya|url=https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/26/140935769/brainstorming-pengertian-tujuan-dan-cara-melakukannya|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2021-12-22}}</ref>. Dalam lingkup yang lebih luas brainstorming merupakan konsep yang pada dasarnya bernilai untuk menghasilkan ide kreatif<ref>{{Cite journal|last=Besant|first=Hanisha|date=2006|title=The Journey of Brainstorming|url=http://www.cpsb.com/resources/downloads/public/302-Brainstorm.pdf|journal=Journal of Transformational Innovation|volume=2|issue=1|pages=2}}</ref>.


== Metode Osborn ==
== Metode Osborn ==

Revisi per 24 Desember 2021 04.12

Curah pendapat (brainstorming) adalah suatu metode yang memanfaatkan teknik kreativitas dalam mencari penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan secara spontan dari anggota kelompok. Teknik ini dapat digunakan baik dalam lingkup kelompok maupun individu, namun teknik ini lebih populer di terapkan dalam agenda kelompok[1]. Brainstorming sendiri dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada masa awal dasawarsa tahun 1940-an. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan curah pendapat yaitu metode (anonim atau tidak, penggunaan komputer, dll.), insentif bagi para peserta, dan hambatan yang mungkin muncul (sifat individu, interaksi sosial, dll.)[2].

Asal Mula

Istilah Curah pendapat atau dalam Bahasa Inggris disebut (brainstorming), mulai dikembangkan oleh Alex F. Osborn, yang menerapkan metode tersebut dalam memecahkan masalah secara kreatif pada tahun 1939. Hal ini dilatarbelakangi karena ketidakmampuan karyawan saat itu dalam mengembangkan gagasan-gagasan kreatif secara individual dalam kampanye iklan. Menanggapi hal ini, Osborn mengadakan sesi berpikir kelompok, proses tersebut yang akhirnya dijuluki sebagai "sesi curah pendapat". Dalam masa penyusunan konsep pada tahun 1942 Osborn pertamakali menyebutkan istilah brainstorming dalam karya pertamanya "How Think Up". Osborn yang merupakan eksekutif periklanan[3], mengerti akan pentingnya kreativitas untuk sukses, hal ini ia sebutkan dalam buku karyanya "Your Creative Power: How to Use Imagination", (Kekuatan Kreativitasmu: Bagaimana Menggunakan Imajinasi). Ia menuliskan "kualitas kepemimpinan tergantung pada kekuatan kreatif"[4]. Demikian brainstorming didesain untuk meningkatkan kemampuan kreativitas karyawan pada masa itu[5].

Tujuan

Menurut Osborn, brainstorming bekerja dengan cara fokus terhadap suatu masalah, yang kemudian akan memunculkan berbagai solusi dari anggota kelompok, dengan munculnya banyak ide maka kemudian akan dikembangkan menjadi lebih baik[6]. Brainstorming sendiri secara umum bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi. Dalam hal ini anggota kelompok diharapkan dapat melaksanakan diskusi untuk menemukan peta gagasan dalam menyetujui suatu ide yang disepakati secara bersama. Tujuan adanya pelaksanaan brainstorming yaitu untuk mengumpulkan beberapa pendapat, informasi maupun pengalaman yang kemudian akan dimanfaatkan untuk membuat peta gagasan. Selain itu, curah pendapat dapat dilakukan supaya seseorang dapat menyuarakan atau mengeluarkan ide yang dimilikinya[7]. Dalam lingkup yang lebih luas brainstorming merupakan konsep yang pada dasarnya bernilai untuk menghasilkan ide kreatif[8].

Metode Osborn

Brainstorming merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah serta dalam menghasilkan ide-ide baru. Seperti namanya, brainstorming berguna untuk merangsang otak untuk berpikir secara logis, spontan serta kreatif[9].

Osborn mengungkapkan adanya prinsip "Keefektivan Ide", yaitu:

  1. Menunda penilaian
  2. Raih kuantitas

Berdasarkan dua prinsip tersebut, empat aturan umum brainstorming memiliki tujuan sebagai berikut:

  • Merangsang lahirnya ide,
  • Meningkatkan secara keseluruhan kreativitas anggota kelompok,
  • Mengurangi terjadinya hambatan sosial dalam kelompok,

Berdasarkan hal tersebut Osborn merancang empat aturan tentang brainstorming guna meningkatkan kreativitas, berikut keempat aturan:

  1. Tidak ada kritik yang dilontarkan terhadap ide-ide yang diusulkan: Dalam aturan ini apabila telah diajukan ide-ide maka sebaiknya menahan kritik. Anggota perlu fokus terhadap perkembangan ataupun penambahan ide, dengan menyimpan kritik merupakan tahap kritis dalam hal ini. Hal ini dapat membuat anggota merasa lebih bebas dalam melontarkan ide-idenya.
  2. Lebih banyak ide maka semakin baik: Aturan ini bertujuan untuk mendapatkan peluang yang lebih besar, dikarenakan semakin banyaknya ide-ide yang dihasilkan, maka semakin banyak pula solusi yang dapat dihasilkan, sehingga akan semakin efektif.
  3. Mendorong munculnya ide-ide liar: Untuk menemukan solusi yang bagus, maka diperlukan dorongan untuk memunculkan ide-ide liar. Asumsi ini berguna untuk membuat anggota melihat sudut pandang baru serta cara berpikir yang baru, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan solusi yang lebih baik.
  4. Kolaborasi dan tingkatkan ide satu sama lain: Menggabungkan ataupun mengembangkan sebuah ide dapat merangsang pembangunan ide.[10]

Referensi

  1. ^ Dewi, Ni Putu Kusma; Wendra, I. Wayan; Putrayasa, Ida Bagus (2019-09-05). "PENGGUNAAN METODE CURAH PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 SAWAN". Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha (dalam bahasa Inggris). 9 (2). doi:10.23887/jjpbs.v9i2.20380. ISSN 2614-2007. 
  2. ^ "Curah pendapat". Google Arts & Culture. Diakses tanggal 2021-12-21. 
  3. ^ "What is Brainstorming?". The Interaction Design Foundation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-23. 
  4. ^ "Brainstorming adalah Metode Pengumpulan Gagasan, Ini Manfaatnya Bagi Organisasi". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 2021-01-21. Diakses tanggal 2021-12-23. 
  5. ^ "Apakah Definisi Dari Brainstorming? (Untuk Kelompok & Individual)". Business Envato Tuts+. Diakses tanggal 2021-12-21. 
  6. ^ "Metode Brainstorming dalam Pembelajaran". Diakses tanggal 2021-12-24. 
  7. ^ Media, Kompas Cyber (2021-08-26). "Brainstorming: Pengertian, Tujuan, dan Cara Melakukannya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-12-22. 
  8. ^ Besant, Hanisha (2006). "The Journey of Brainstorming" (PDF). Journal of Transformational Innovation. 2 (1): 2. 
  9. ^ "Brainstorming, Metode untuk Menghasilkan Ide dengan Cepat". Alodokter. 2020-11-22. Diakses tanggal 2021-12-22. 
  10. ^ "8 Cara melakukan brainstorming yang efektif". www.ekrut.com. Diakses tanggal 2021-12-23. 

Bibliografi

  • De Bono, E. (1992). Serious Creativity: Using the Power of Lateral Thinking to Create New Ideas.
  • Goman, C.K. (1989). Creative Thinking in Business.
  • Michalko, M. (2006). Thinkertoys: A Handbook of Creative-Thinking Techniques, 2nd ed.
  • Osborn, A.F. (1963). Applied Imagination: Principles and Procedures of Creative Problem Solving, 3rd ed.