Lompat ke isi

Harian Haluan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sargio saldino (bicara | kontrib)
Penambahan informasi dalam sejarah harian haluan
k Suntingan Sargio saldino (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Urang Kamang
Tag: Pengembalian
Baris 23: Baris 23:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Harian ini terbit pertama kali pada [[1 Mei]] 1948 (versi lain menyebut 1 Desember 1948) di [[Bukittinggi]] berkat usaha [[Kasoema]] dan [[Moenir Rahimi]].<ref name=":0" />
Didirikan pada tahun 1948 oleh [[H. Kasoema (alm)]]. Harian Haluan, merupakan merupakan surat kabar tertua di Sumatera Barat yang muncul pasca kemerdekaan. Surat kabar ini terbit perdana di [[Kota Bukittinggi|Bukit Tinggi]] yang waktu itu menjadi ibukota Provinsi Sumatera Tengah pada tahun 1948 di tengah gejolak revolusi nasional.


Pada Tahun 1958-1961, Haluan sempat berhenti terbit ketika terjadi pergolakan daerah ([[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|Peristiwa PRRI]]). Setelah situasi politik Sumatera Tengah kondusif, Haluan terbit kembali. Pada tahun 1980-1990-an Haluan terus mendominasi pemberitaan daerah, khususnya di [[Sumatra Tengah|Sumatera Tengah]] hingga Jawa.
Pada bulan [[April]] [[1958]], koran ini berhenti terbit hingga [[Mei]] 1969 akibat [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI).


Pada awal berdirinya, tercatat nama-nama jurnalis terkenal yang ikut mengawakinya, antara lain, [[Rivai Marlaut]], [[Chairul Harun]], M. Joesfik Helmy, [[Syafri Segeh|Sjafri Segeh]], A. Pasni Sata, [[Annas Lubuk]], [[Rusli Marzuki Saria]], Basri Segeh, R. Datuk Tuo dan sebagainya. Generasi berikutnya muncul generasi [[Darman Moenir]], Masri Marjan, Beny Aziz, Nasrul Djalal dan sebagainya.
Di atas tahun 2005 dan menjelang tahun 2010, pergerakkan ''Haluan'' semakin melambat. Kualitas cetak dan penampilannya, jauh tertinggal. Isinya, tidak lagi terkelola dengan baik. Oplahnya, kian tergerus. Begitu juga iklannya, makin sedikit. Koran legendaris ini, akhirnya hanya mampu bertahan hidup, tanpa bisa tumbuh dengan baik.<ref>{{Cite web|title=Harian Haluan About|url=https://www.harianhaluan.com/about-us|website=Harian Haluan About|language=id|access-date=2021-12-20}}</ref>

Pada tanggal 1 Oktober 2010, Pengusaha asal Sumatra Barat, [[Basrizal Koto]] mendapatkan kepercayaan untuk mengelola Surat Kabar Haluan ini dengan tujuan melanjutkan kejayaan surat kabar tertua di Sumatra Barat ini. Selanjutnya, Basrizal Koto, membuat keputusan penting untuk menyatukan anak usaha media di bawah holding HMG (Haluan Media Group) pada 1 Januari 2011. Yang terdiri dari [[Haluan Riau]], [[Haluan Kepri]] dan perusahaan [[Radio]].

Selain mendirikan Haluan Media Group, Basrizal Koto juga menghimpun sejumlah wartawan profesional dan berpengalaman, serta merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda nan segar dan penuh semangat, untuk menakhodai Haluan Media Group. Haluan semakin menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik.

[[Surat kabar]] kini semakin ditinggalkan seiring dengan perkembangan media digital dan teknologi komunikasi. Dalam menghadapi perubahan besar ini, Haluan Media Group yang kini di bawah pengelolaan generasi kedua terus berusaha melakukan inovasi untuk memperkuat lini usaha digital media, dan melakukan integrasi antar lini usaha tersebut, demi tercapainya interkonektivitas dengan ragam media<ref>{{Cite web|title=Website Resmi Haluan Media Group|url=https://www.haluanmedia.com/about|website=www.haluanmedia.com|access-date=2021-12-25}}</ref>

Langkah ini diambil untuk merevitalisasi Haluan pada bentuk lain, yaitu online, demi menjangkau lebih banyak pembaca. Dengan terus mempertahankan spirit Haluan sebagai media perjuangan. Haluan akan terus eksis untuk berjuang untuk kepentingan publik, kini dan kedepan.<ref>{{Cite web|last=BeritaSatu.com|title=Peluang Bisnis Digital Kian Menjanjikan di Masa Depan|url=https://www.beritasatu.com/digital/864829/peluang-bisnis-digital-kian-menjanjikan-di-masa-depan|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2021-12-25}}</ref>

Harian Haluan saat ini telah menghadirkan inovasi baru untuk menjawab tantangan disrupsi digital tersebut. Harian Haluan akan menerapkan genre [[explanatory journalism]], dimana genre ini belum banyak digunakan oleh media arus utama di Indonesia yang sebagian masih mengutamakan kecepatan dibandingkan akurasi. Wujud dari penerapan genre ini adalah hadirnya dua produk berita digital, yakni Haluan Overview dan Haluan Explains yang menawarkan format berita pointer dan memiliki konteks untuk mencegah [[disinformasi]] terjadi.<ref>{{Cite web|last=FAJAR|title=Haluan.co Hadirkan Inovasi Baru untuk Tangkal Berita Hoaks|url=https://fajar.co.id/2020/08/18/haluan-co-hadirkan-inovasi-baru-untuk-tangkal-berita-hoaks/|website=FAJAR|language=id|access-date=2021-12-25}}</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 25 Desember 2021 09.36

Harian Haluan
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Berkas:Haluan.jpg
Halaman utama Harian Haluan
TipeHarian
FormatKoran
PemilikBrian Putra Bastara
PenerbitPT Haluan Media Group Sumbar
Pemimpin redaksiZul Effendi
Didirikan1 Mei 1948
BahasaBahasa Indonesia
Berhenti publikasi1958—1969
PusatPadang, Sumatra Barat, Indonesia
Surat kabar saudariHarian Haluan Riau
Harian Haluan Kepri
Nomor OCLC838658509
Situs webwww.harianhaluan.com

Harian Haluan adalah surat kabar pertama di Sumatra Barat, Indonesia. Harian Haluan adalah surat kabar kedua yang terbit di Sumatra pasca-kemerdekaan Indonesia, setelah Waspada di Medan yang berdiri setahun sebelumnya.[1]

Saat ini, Harian Haluan diterbitkan oleh PT Haluan Media Group Sumbar yang dikepalai oleh Brian Putra Bastara.

Sejarah

Harian ini terbit pertama kali pada 1 Mei 1948 (versi lain menyebut 1 Desember 1948) di Bukittinggi berkat usaha Kasoema dan Moenir Rahimi.[1]

Pada bulan April 1958, koran ini berhenti terbit hingga Mei 1969 akibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Pada awal berdirinya, tercatat nama-nama jurnalis terkenal yang ikut mengawakinya, antara lain, Rivai Marlaut, Chairul Harun, M. Joesfik Helmy, Sjafri Segeh, A. Pasni Sata, Annas Lubuk, Rusli Marzuki Saria, Basri Segeh, R. Datuk Tuo dan sebagainya. Generasi berikutnya muncul generasi Darman Moenir, Masri Marjan, Beny Aziz, Nasrul Djalal dan sebagainya.

Rujukan

  1. ^ a b "72 Tahun Haluan: Perjuangan Tak Mengenal Usai (1948-1958)". www.harianhaluan.com. Diakses tanggal 2020-10-31. 

Pranala luar