Polytron: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→top: Menghilangkan kalimat yang tidak relevan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
Polytron merupakan perusahaan non-rokok pertama yang dimiliki oleh Hartono bersaudara, dengan modal berdiri Rp 50 miliar.<ref>[http://indotraveltips.blogspot.com/2010/03/indonesian-product-polytron-winning.html INDONESIAN PRODUCT: POLYTRON, THE WINNING THEME]</ref> Kata Polytron sendiri berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan (elek)tron(ik).<ref>[https://www.kompasiana.com/osakurniawanilham/54ffb387a333117a6350f9a7/brands-of-indonesia-1-polytron Brands of Indonesia-1: Polytron]</ref> Awalnya, kerjasama dibangun dengan [[Philips]] dan [[Salora]] dalam bentuk transfer teknologi. Produk pertama yang dikeluarkan perusahaan ini adalah televisi (hitam putih) pada 1979, yang sampai sekarang masih menjadi produk utamanya. Lalu, pada 1984 perusahaan juga mengeluarkan audio compo sebagai produk kedua.<ref>[https://swa.co.id/swa/business-strategy/strategi-polytron-membangun-merek-bagian-1 Strategi Polytron Membangun Merek (bagian 1)]</ref> Di tahun 1988, demi menjangkau pasar yang lebih luas, PT Hartono Istana Teknologi juga mengeluarkan merek '''Digitec''' dan '''Oke'''.<ref>[https://swa.co.id/swa/trends/marketing/strategi-polytron-membangun-merek-bagian-2 Strategi Polytron Membangun Merek (bagian 2)]</ref> Digitec sendiri diposisikan sebagai elektronika berkualitas [[Jepang]], sedangkan Oke diposisikan bagi kalangan menengah ke bawah. Namun, sejak 2000-an, hanya nama Polytron yang digunakan, dan kemudian cakupan produknya diperluas dari awalnya hanya televisi dan audio saja. |
Polytron merupakan perusahaan non-rokok pertama yang dimiliki oleh Hartono bersaudara, dengan modal berdiri Rp 50 miliar.<ref>[http://indotraveltips.blogspot.com/2010/03/indonesian-product-polytron-winning.html INDONESIAN PRODUCT: POLYTRON, THE WINNING THEME]</ref> Kata Polytron sendiri berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan (elek)tron(ik).<ref>[https://www.kompasiana.com/osakurniawanilham/54ffb387a333117a6350f9a7/brands-of-indonesia-1-polytron Brands of Indonesia-1: Polytron]</ref> Awalnya, kerjasama dibangun dengan [[Philips]] dan [[Salora]] dalam bentuk transfer teknologi. Produk pertama yang dikeluarkan perusahaan ini adalah televisi (hitam putih) pada 1979, yang sampai sekarang masih menjadi produk utamanya. Lalu, pada 1984 perusahaan juga mengeluarkan audio compo sebagai produk kedua.<ref>[https://swa.co.id/swa/business-strategy/strategi-polytron-membangun-merek-bagian-1 Strategi Polytron Membangun Merek (bagian 1)]</ref> Di tahun 1988, demi menjangkau pasar yang lebih luas, PT Hartono Istana Teknologi juga mengeluarkan merek '''Digitec''' dan '''Oke'''.<ref>[https://swa.co.id/swa/trends/marketing/strategi-polytron-membangun-merek-bagian-2 Strategi Polytron Membangun Merek (bagian 2)]</ref> Digitec sendiri diposisikan sebagai elektronika berkualitas [[Jepang]], sedangkan Oke diposisikan bagi kalangan menengah ke bawah. Namun, sejak 2000-an, hanya nama Polytron yang digunakan, dan kemudian cakupan produknya diperluas dari awalnya hanya televisi dan audio saja. |
||
Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam perlengkapan elektronik. Barang yang dihasilkan oleh Polytron ialah [[speaker]], [[televisi]], [[kulkas|lemari es]], [[mesin cuci]], [[penyejuk udara|AC]], [[ponsel cerdas |
Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam perlengkapan elektronik. Barang yang dihasilkan oleh Polytron ialah [[speaker]], [[televisi]], [[kulkas|lemari es]], [[mesin cuci]], [[penyejuk udara|AC]], [[ponsel cerdas]] dan masih banyak lagi. |
||
Polytron memiliki 2 pabrik masing-masing di Kudus seluas 70.000 m2 dan di Sayung, [[Demak]] 130.000 m2 (merupakan pabrik lemari es terbesar di Jawa Tengah) dengan karyawan lebih dari 10.000 orang, 11 kantor perwakilan, 5 dealer resmi dan 50 pusat layanan yang meliputi seluruh Indonesia. |
Polytron memiliki 2 pabrik masing-masing di Kudus seluas 70.000 m2 dan di Sayung, [[Demak]] 130.000 m2 (merupakan pabrik lemari es terbesar di Jawa Tengah) dengan karyawan lebih dari 10.000 orang, 11 kantor perwakilan, 5 dealer resmi dan 50 pusat layanan yang meliputi seluruh Indonesia. |
Revisi per 30 Desember 2021 14.59
Polytron | |
Sebelumnya | Indonesian Electronic & Engineering (1975-1976) Hartono Istana Electronic (1976-1980) |
Industri | Elektronik |
Pendahulu |
|
Didirikan | 16 Mei 1975 (sebagai Indonesian Electronic & Engineering) 18 September 1976 (sebagai Hartono Istana Electronic) 13 September 1978 (sebagai Hartono Istana Teknologi) 30 September 1980 (merger Hartono Istana Electronic dan Hartono Istana Teknologi) |
Pendiri | Robert Budi Hartono Michael Bambang Hartono |
Kantor pusat | Jalan KHR Asnawi, Bakalan Krapyak, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah |
Tokoh kunci | Hariono (CEO) |
Produk | Speaker, televisi, lemari es, mesin cuci, AC, smartphone, hard disk |
Pemilik | Djarum |
Situs web | www |
Polytron merupakan sebuah perusahaan elektronik asal Indonesia. Didirikan pada tanggal 16 Mei 1975 di Kudus, Jawa Tengah dengan nama PT Indonesian Electronic & Engineering, kemudian pada tanggal 18 September 1976 berubah nama menjadi PT Hartono Istana Electronic, lalu merger dan menjadi PT Hartono Istana Teknologi.
Polytron merupakan perusahaan non-rokok pertama yang dimiliki oleh Hartono bersaudara, dengan modal berdiri Rp 50 miliar.[1] Kata Polytron sendiri berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan (elek)tron(ik).[2] Awalnya, kerjasama dibangun dengan Philips dan Salora dalam bentuk transfer teknologi. Produk pertama yang dikeluarkan perusahaan ini adalah televisi (hitam putih) pada 1979, yang sampai sekarang masih menjadi produk utamanya. Lalu, pada 1984 perusahaan juga mengeluarkan audio compo sebagai produk kedua.[3] Di tahun 1988, demi menjangkau pasar yang lebih luas, PT Hartono Istana Teknologi juga mengeluarkan merek Digitec dan Oke.[4] Digitec sendiri diposisikan sebagai elektronika berkualitas Jepang, sedangkan Oke diposisikan bagi kalangan menengah ke bawah. Namun, sejak 2000-an, hanya nama Polytron yang digunakan, dan kemudian cakupan produknya diperluas dari awalnya hanya televisi dan audio saja.
Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam perlengkapan elektronik. Barang yang dihasilkan oleh Polytron ialah speaker, televisi, lemari es, mesin cuci, AC, ponsel cerdas dan masih banyak lagi.
Polytron memiliki 2 pabrik masing-masing di Kudus seluas 70.000 m2 dan di Sayung, Demak 130.000 m2 (merupakan pabrik lemari es terbesar di Jawa Tengah) dengan karyawan lebih dari 10.000 orang, 11 kantor perwakilan, 5 dealer resmi dan 50 pusat layanan yang meliputi seluruh Indonesia.
Polytron juga mempunyai divisi Research and Development (pengembangan produk) yang diperkuat dengan total 500 orang ahli dalam berbagai bidang teknologi, ini dilakukan untuk selalu siap merespon perkembangan teknologi di pasar Indonesia.[5][6]
Anak perusahaan Polytron
- PT Fira Makmur Sejahtera (Fira)
- PT Toshiba Storage Solutions Indonesia (Toshiba)
- PT Global Media Visual (Mola)
- SENT Entertainment Ltd
- PT Perada Swara Production (Megapro Communications)
Slogan
- The Winning Theme (1984-1997)
- Brings Magic Things To Life (1998-2001)
- The Sign Of Quality (2002-2007)
- Memang Canggih (2011-2016)
Referensi
- ^ INDONESIAN PRODUCT: POLYTRON, THE WINNING THEME
- ^ Brands of Indonesia-1: Polytron
- ^ Strategi Polytron Membangun Merek (bagian 1)
- ^ Strategi Polytron Membangun Merek (bagian 2)
- ^ Kunjungan Menteri Perindustrian ke Polytron di Kudus
- ^ Polytron perusahaan teknologi yang punya kekuatan untuk Pengembangan teknologi di Indonesia