Lompat ke isi

Selaput dara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
SriEka (bicara | kontrib)
Menambah rujuan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 19: Baris 19:
|DorlandsSuf =
|DorlandsSuf =
}}
}}
'''Selaput dara''' atau '''himen''' adalah lipatan membran yang menutup sebagian luar [[vagina]]. Bentuk [[selaput]] dara paling umum adalah sabit. Setelah seorang [[wanita]] melahirkan, selaput dara yang tertinggal disebut ''carunculae myrtiformes''. Selaput dara tidak memiliki fungsi anatomi yang diketahui. Selaput dara biasanya tidak rusak karena [[olahraga]] atau menggunakan [[tampon]]. Di saat seorang wanita mencapai usia [[pubertas]], selaput [[dara]] menjadi elastis. Hanya 43% [[wanita]] melaporkan pendarahan ketika mereka pertama kali melakukan [[persetubuhan]].<ref>Emans, S. Jean. "Physical Examination of the Child and Adolescent" (2000) in Evaluation of the Sexually Abused Child: A Medical Textbook and Photographic Atlas, Second edition, Oxford University Press. 61-65</ref><ref>McCann, J; Rosas, A. and Boos, S. (2003) "Child and adolescent sexual assaults (childhood sexual abuse)" in Payne-James, Jason; Busuttil, Anthony and Smock, William (eds). Forensic Medicine: Clinical and Pathological Aspects, Greenwich Medical Media: London, a)p.453, b)p.455 c)p.460.</ref>
'''Selaput dara''' atau '''himen''' adalah lipatan membran yang menutup sebagian luar [[vagina]].<ref>{{cite book|last=Astari|first=Rika|last2=Triana|first2=Winda|date=2018|url=http://eprints.uad.ac.id/19039/1/Kamus%20Kesehatan_11Nop18.pdf|title=Kamus Kesehatan Indonesia-Arab|place=[[Sleman]], [[Yogyakarta]]|publisher=Trussmedia Grafika|isbn=978-602-5747-22-9|edition=|pages=160|language=|coauthors=}}</ref> Bentuk [[selaput]] dara paling umum adalah sabit. Setelah seorang [[wanita]] melahirkan, selaput dara yang tertinggal disebut ''carunculae myrtiformes''. Selaput dara tidak memiliki fungsi anatomi yang diketahui. Selaput dara biasanya tidak rusak karena [[olahraga]] atau menggunakan [[tampon]]. Di saat seorang wanita mencapai usia [[pubertas]], selaput [[dara]] menjadi elastis. Hanya 43% [[wanita]] melaporkan pendarahan ketika mereka pertama kali melakukan [[persetubuhan]].<ref>Emans, S. Jean. "Physical Examination of the Child and Adolescent" (2000) in Evaluation of the Sexually Abused Child: A Medical Textbook and Photographic Atlas, Second edition, Oxford University Press. 61-65</ref><ref>McCann, J; Rosas, A. and Boos, S. (2003) "Child and adolescent sexual assaults (childhood sexual abuse)" in Payne-James, Jason; Busuttil, Anthony and Smock, William (eds). Forensic Medicine: Clinical and Pathological Aspects, Greenwich Medical Media: London, a)p.453, b)p.455 c)p.460.</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 31 Desember 2021 18.00

Selaput dara
Gambar vagina beserta bagian-bagiannya.
Ilustrasi organ seks wanita, dari Anatomy of the Human Body, 1918.
Pengidentifikasi
MeSHD006924
TA98A09.1.04.008
TA23530
FMA20005
Daftar istilah anatomi

Selaput dara atau himen adalah lipatan membran yang menutup sebagian luar vagina.[1] Bentuk selaput dara paling umum adalah sabit. Setelah seorang wanita melahirkan, selaput dara yang tertinggal disebut carunculae myrtiformes. Selaput dara tidak memiliki fungsi anatomi yang diketahui. Selaput dara biasanya tidak rusak karena olahraga atau menggunakan tampon. Di saat seorang wanita mencapai usia pubertas, selaput dara menjadi elastis. Hanya 43% wanita melaporkan pendarahan ketika mereka pertama kali melakukan persetubuhan.[2][3]

Referensi

  1. ^ Astari, Rika; Triana, Winda (2018). Kamus Kesehatan Indonesia-Arab (PDF). Sleman, Yogyakarta: Trussmedia Grafika. hlm. 160. ISBN 978-602-5747-22-9. 
  2. ^ Emans, S. Jean. "Physical Examination of the Child and Adolescent" (2000) in Evaluation of the Sexually Abused Child: A Medical Textbook and Photographic Atlas, Second edition, Oxford University Press. 61-65
  3. ^ McCann, J; Rosas, A. and Boos, S. (2003) "Child and adolescent sexual assaults (childhood sexual abuse)" in Payne-James, Jason; Busuttil, Anthony and Smock, William (eds). Forensic Medicine: Clinical and Pathological Aspects, Greenwich Medical Media: London, a)p.453, b)p.455 c)p.460.

Pranala luar