Lompat ke isi

Europeesche Lagere School: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Banguntapa (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 1: Baris 1:
'''ELS''' (singkatan dari [[bahasa Belanda]]: '''''Europeesche Lagere School''''') merupakan [[Sekolah Dasar]] zaman kolonial Hindia Belanda di [[Indonesia]]. ELS menggunakan [[Bahasa Belanda]] menjadi bahasa wajib dalam proses belajar mengajarnya. ELS dikenal sebagai Sekolah Rendah Eropa diperuntukkan untuk keturunan peranakan Eropa, keturunan timur asing atau pribumi dari tokoh terkemuka. '''ELS pertama didirikan pada tahun 1817''' dengan masa sekolah 7 tahun. Awalnya hanya terbuka bagi warga Belanda di [[Hindia Belanda]], sejak tahun [[1903]] kesempatan belajar juga diberikan kepada orang-orang [[pribumi]] yang mampu (dari golongan tertentu) dan warga [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Setelah beberapa tahun, pemerintah Belanda beranggapan bahwa hal ini ternyata berdampak negatif pada tingkat pendidikan di sekolah-sekolah HIS dan HCS, sehingga ELS kembali dikhususkan bagi warga Belanda dan Eropa saja. Semula, jika ada anak bangsawan pribumi, meski berkulit coklat dan tak sedikitpun punya darah Eropa atau Belanda, ia boleh bersekolah di Europesche Lager School (ELS). Dalam film Oeroeg (1995), terlihat perbedaan suasana sekolah HIS dan ELS. Satu dari sekian bocah pribumi beruntung yang sempat mencicipi bangku sekolah di ELS adalah Pahlawan Nasional Gatot Subroto.
'''Europeesche Lagere School''' ({{lang-id|'''Sekolah Dasar Eropa'''}}) atau disingkat '''ELS''' merupakan [[Sekolah Dasar]] zaman kolonial Hindia Belanda di [[Indonesia]]. ELS menggunakan [[Bahasa Belanda]] yang menjadi bahasa wajib dalam proses belajar mengajarnya. ELS diperuntukkan untuk keturunan Eropa, keturunan timur asing atau pribumi dari tokoh terkemuka. ELS pertama didirikan pada tahun 1817 dengan masa sekolah 7 tahun. Awalnya hanya terbuka bagi warga Belanda di [[Hindia Belanda]], sejak tahun [[1903]] kesempatan belajar juga diberikan kepada orang-orang [[pribumi]] yang mampu (dari golongan tertentu) dan warga [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Setelah beberapa tahun, pemerintah Belanda beranggapan bahwa hal ini ternyata berdampak negatif pada tingkat pendidikan di sekolah-sekolah [[HIS]] dan [[HCS]], sehingga ELS kembali dikhususkan bagi warga Belanda dan Eropa saja. Semula, jika ada anak bangsawan pribumi, meski berkulit coklat dan tak sedikitpun punya darah Eropa atau Belanda, ia boleh bersekolah di Europesche Lager School (ELS). Dalam film Oeroeg (1995), terlihat perbedaan suasana sekolah HIS dan ELS. Satu dari sekian bocah pribumi beruntung yang sempat mencicipi bangku sekolah di ELS adalah Pahlawan Nasional Gatot Subroto.


== Perkembangan ==
== Perkembangan ==

Revisi per 5 Januari 2022 14.32

Europeesche Lagere School (bahasa Indonesia: Sekolah Dasar Eropa) atau disingkat ELS merupakan Sekolah Dasar zaman kolonial Hindia Belanda di Indonesia. ELS menggunakan Bahasa Belanda yang menjadi bahasa wajib dalam proses belajar mengajarnya. ELS diperuntukkan untuk keturunan Eropa, keturunan timur asing atau pribumi dari tokoh terkemuka. ELS pertama didirikan pada tahun 1817 dengan masa sekolah 7 tahun. Awalnya hanya terbuka bagi warga Belanda di Hindia Belanda, sejak tahun 1903 kesempatan belajar juga diberikan kepada orang-orang pribumi yang mampu (dari golongan tertentu) dan warga Tionghoa. Setelah beberapa tahun, pemerintah Belanda beranggapan bahwa hal ini ternyata berdampak negatif pada tingkat pendidikan di sekolah-sekolah HIS dan HCS, sehingga ELS kembali dikhususkan bagi warga Belanda dan Eropa saja. Semula, jika ada anak bangsawan pribumi, meski berkulit coklat dan tak sedikitpun punya darah Eropa atau Belanda, ia boleh bersekolah di Europesche Lager School (ELS). Dalam film Oeroeg (1995), terlihat perbedaan suasana sekolah HIS dan ELS. Satu dari sekian bocah pribumi beruntung yang sempat mencicipi bangku sekolah di ELS adalah Pahlawan Nasional Gatot Subroto.

Perkembangan

Sekolah khusus bagi warga pribumi kemudian dibuka pada tahun 1907 (yang pada tahun 1914 berganti nama menjadi (Hollandsch-Inlandsche School (HIS)) dengan lama belajar 7 tahun, diperuntukan bagi keturunan Indonesia asli yang umumnya anak bangsawan, tokoh terkemuka, atau pegawai negeri.

Sementara sekolah bagi warga Tionghoa, Hollandsch-Chineesche School (HCS) dibuka pada tahun 1908 dengan lama belajar 7 tahun. HCS dan HIS tersebut digolongkan dalam Eerste Klasse School atau Sekolah kelas Satu yang diperuntukan bagi penduduk non Eropa.

Kesetaraan jenjang pendidikan sekolah rendah (sekarang Sekolah Dasar): ELS - HIS - HCS

Lihat pula