Walak: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah Konten |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Walak dalam [[Bahasa Tontemboan|Bahasa Tountemboan]] memiliki dua makna, yaitu sekelompok penduduk yang memiliki garis keturunan yang sama |
Walak dalam [[Bahasa Tontemboan|Bahasa Tountemboan]] memiliki dua makna, yaitu sekelompok penduduk yang memiliki garis keturunan yang sama dan wilayah atau lokasi yang menjadi tempat tinggal sekelompok penduduk tersebut. <ref>{{Cite journal|last=Lombok|first=Lesza Leonardo|date=2014|title=Pendidikan tentang sistem ekonomi kerakyatan dalam hukum adat minahasa dengan metode value clarification technique sebagai metode pencapaian efektifnya|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/FIS/article/view/5376|journal=Forum Ilmu Sosial|volume=41|issue=1|pages=82-102}}</ref> Setiap wilayah walak dipimpin oleh seorang kepala walak yang bertugas sebagai kepala pemerintahan sekaligus pemimpin untuk mengatur adat atau kesenian warga yang dia pimpin.<ref>{{Cite book|last=Wenas|first=Jessy|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?id=9rZxAAAAMAAJ&pg=PA73&lpg=PA73&dq=kepala+walak&source=bl&ots=tT6Hht5YEa&sig=ACfU3U0WSjk2Uyz1aQYL4OIX0Aw9F9tAyA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjsg6SW3K71AhVNTmwGHcBFCBMQ6AF6BAgOEAM#v=onepage&q=walak&f=false|title=Sejarah dan kebudayaan Minahasa|publisher=Institut Seni Budaya Sulawesi Utara|language=id}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 13 Januari 2022 12.37
Walak dalam Bahasa Tountemboan memiliki dua makna, yaitu sekelompok penduduk yang memiliki garis keturunan yang sama dan wilayah atau lokasi yang menjadi tempat tinggal sekelompok penduduk tersebut. [1] Setiap wilayah walak dipimpin oleh seorang kepala walak yang bertugas sebagai kepala pemerintahan sekaligus pemimpin untuk mengatur adat atau kesenian warga yang dia pimpin.[2]
Referensi
- ^ Lombok, Lesza Leonardo (2014). "Pendidikan tentang sistem ekonomi kerakyatan dalam hukum adat minahasa dengan metode value clarification technique sebagai metode pencapaian efektifnya". Forum Ilmu Sosial. 41 (1): 82–102.
- ^ Wenas, Jessy (2007). Sejarah dan kebudayaan Minahasa. Institut Seni Budaya Sulawesi Utara.