Lompat ke isi

Pemelajaran campuran: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎top: Perbaikan kesalahan ketik, Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Sukemi SMA3 (bicara | kontrib)
Baris 1: Baris 1:
'''Pembelajaran campuran''' (''blended learning'') adalah [< file name>] formal yang memungkinkan siswa belajar (paling tidak sebagian) melalui [[konten]] dan [[petunjuk]] yang disampaikan secara [[daring]] dengan kendali mandiri terhadap waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar.<ref>Staker, H., Horn, M.B. (2012). ''[http://www.innosightinstitute.org/innosight/wp-content/uploads/2012/05/Classifying-K-12-blended-learning2.pdf Classifying K-12 Blended Learning] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130821034813/http://www.innosightinstitute.org/innosight/wp-content/uploads/2012/05/Classifying-K-12-blended-learning2.pdf |date=2013-08-21 }}''. InnoSight Institute.</ref> Walau masih menghadiri ruang kelas fisik, metode tatap muka ruang kelas dikombinasikan dengan aktivitas [[e-learning|bermedia komputer]].<ref>Strauss, V. (2012, Sep 22). ''[http://www.washingtonpost.com/blogs/answer-sheet/post/three-fears-about-blended-learning/2012/09/22/56af57cc-035d-11e2-91e7-2962c74e7738_blog.html Three fears about blended learning]''. The Washington Post.</ref> Pendukung pembelajaran campuran mengemukakan dua keunggulan model ini, yaitu peluang untuk pengumpulan data serta penyesuaian petunjuk dan penilaian.<ref>Harel Caperton, I. (2012). ''[http://gamesandimpact.org/manuscripts/harel-caperton-iditlearning-to-make-games-for-impact-cultivating-innovative-manufacturing-skills-for-the-digital-economy/ Learning to Make Games for Impact] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140903015122/http://gamesandimpact.org/manuscripts/harel-caperton-iditlearning-to-make-games-for-impact-cultivating-innovative-manufacturing-skills-for-the-digital-economy/ |date=2014-09-03 }}''. The Journal of Media Literacy, 59(1), 28-38.</ref> Sekolah yang menerapkan model pembelajaran campuran juga dapat mengalihkan sumber daya untuk memacu keluaran pencapaian siswa.<ref>Jacob, A.M. (2011). ''[http://www.jeppa.org/wp-content/uploads/2011/11/November20115.pdf Benefits and Barriers to the Hybridization of Schools] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130927230512/http://www.jeppa.org/wp-content/uploads/2011/11/November20115.pdf |date=2013-09-27 }}''. Journal of Education Policy, Planning and Administration, 1(1): 61-82.</ref>
'''Pembelajaran campuran''' (''blended learning'') adalah program pendidikan formal yang memungkinkan siswa (dapat) belajar (paling tidak sebagian) melalui (cara dimana) [[konten]] dan [[petunjuk]] (dari guru) yang disampaikan secara [[daring]] dengan (siswa mempunyai ) kendali mandiri terhadap waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar..<ref>Staker, H., Horn, M.B. (2012). ''[http://www.innosightinstitute.org/innosight/wp-content/uploads/2012/05/Classifying-K-12-blended-learning2.pdf Classifying K-12 Blended Learning] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130821034813/http://www.innosightinstitute.org/innosight/wp-content/uploads/2012/05/Classifying-K-12-blended-learning2.pdf |date=2013-08-21 }}''. InnoSight Institute.</ref> Walau masih menghadiri ruang kelas fisik, metode tatap muka ruang kelas dikombinasikan dengan aktivitas [[e-learning|bermedia komputer]].<ref>Strauss, V. (2012, Sep 22). ''[http://www.washingtonpost.com/blogs/answer-sheet/post/three-fears-about-blended-learning/2012/09/22/56af57cc-035d-11e2-91e7-2962c74e7738_blog.html Three fears about blended learning]''. The Washington Post.</ref> Pendukung pembelajaran campuran mengemukakan dua keunggulan model ini, yaitu peluang untuk pengumpulan data serta penyesuaian petunjuk dan penilaian.<ref>Harel Caperton, I. (2012). ''[http://gamesandimpact.org/manuscripts/harel-caperton-iditlearning-to-make-games-for-impact-cultivating-innovative-manufacturing-skills-for-the-digital-economy/ Learning to Make Games for Impact] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140903015122/http://gamesandimpact.org/manuscripts/harel-caperton-iditlearning-to-make-games-for-impact-cultivating-innovative-manufacturing-skills-for-the-digital-economy/ |date=2014-09-03 }}''. The Journal of Media Literacy, 59(1), 28-38.</ref> Sekolah yang menerapkan model pembelajaran campuran juga dapat mengalihkan sumber daya untuk memacu keluaran pencapaian siswa.<ref>Jacob, A.M. (2011). ''[http://www.jeppa.org/wp-content/uploads/2011/11/November20115.pdf Benefits and Barriers to the Hybridization of Schools] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130927230512/http://www.jeppa.org/wp-content/uploads/2011/11/November20115.pdf |date=2013-09-27 }}''. Journal of Education Policy, Planning and Administration, 1(1): 61-82.</ref>


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

Revisi per 16 Januari 2022 13.22

Pembelajaran campuran (blended learning) adalah program pendidikan formal yang memungkinkan siswa (dapat) belajar (paling tidak sebagian) melalui (cara dimana) konten dan petunjuk (dari guru) yang disampaikan secara daring dengan (siswa mempunyai ) kendali mandiri terhadap waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar..[1] Walau masih menghadiri ruang kelas fisik, metode tatap muka ruang kelas dikombinasikan dengan aktivitas bermedia komputer.[2] Pendukung pembelajaran campuran mengemukakan dua keunggulan model ini, yaitu peluang untuk pengumpulan data serta penyesuaian petunjuk dan penilaian.[3] Sekolah yang menerapkan model pembelajaran campuran juga dapat mengalihkan sumber daya untuk memacu keluaran pencapaian siswa.[4]

Catatan kaki

  1. ^ Staker, H., Horn, M.B. (2012). Classifying K-12 Blended Learning Diarsipkan 2013-08-21 di Wayback Machine.. InnoSight Institute.
  2. ^ Strauss, V. (2012, Sep 22). Three fears about blended learning. The Washington Post.
  3. ^ Harel Caperton, I. (2012). Learning to Make Games for Impact Diarsipkan 2014-09-03 di Wayback Machine.. The Journal of Media Literacy, 59(1), 28-38.
  4. ^ Jacob, A.M. (2011). Benefits and Barriers to the Hybridization of Schools Diarsipkan 2013-09-27 di Wayback Machine.. Journal of Education Policy, Planning and Administration, 1(1): 61-82.