Lompat ke isi

Kacang Sorana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Erdemaju (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{sedang ditulis}} Kacang Sorana ( Fagiolo di Sorana ) adalah sejenis kacang cannellini yang tumbuh di dekat kota Sorana di Italia, di sepanjang Pescia River [it] di Provinsi Pistoia di Tuscany . Budidaya terbatas pada area iklim mikro yang sangat kecil dengan kondisi yang dianggap sangat baik untuk menumbuhkan jenis kacang ini, dan produksinya rendah. Permintaan tinggi, dan harganya enam sampai sepuluh kali lipat dari kacang jenis cannellini lainnya. Pada tahun...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Erdemaju (bicara | kontrib)
Menambahkan subjudul dan materinya.
Baris 1: Baris 1:
{{sedang ditulis}}
{{sedang ditulis}}
[[Berkas:Cooked_sorana_beans_with_olive_oil_and_pepper_2.jpg|al=A bowl of cooked white beans garnished with olive oil and ground pepper|jmpl|Kacang Sorana yang dimasak dengan minyak zaitun dan merica]]
Kacang Sorana ( Fagiolo di Sorana ) adalah sejenis kacang cannellini yang tumbuh di dekat kota Sorana di Italia, di sepanjang Pescia River [it] di Provinsi Pistoia di Tuscany . Budidaya terbatas pada area iklim mikro yang sangat kecil dengan kondisi yang dianggap sangat baik untuk menumbuhkan jenis kacang ini, dan produksinya rendah. Permintaan tinggi, dan harganya enam sampai sepuluh kali lipat dari kacang jenis cannellini lainnya. Pada tahun 2002 ia menerima sertifikasi Indikasi Geografis Terlindungi (PGI) dari Uni Eropa. Hal ini dianggap penting secara ekonomi untuk kelangsungan hidup pertanian di Lembah Pescia dan karena itu diyakini telah membantu mencegah emigrasi dari daerah tersebut.
'''Kacang Sorana''' (''{{Lang|it|Fagiolo di Sorana}}'') adalah salah satu jenis dari kacang cannellini yang tumbuh di sepanjang sungai Pescia, kota Sorana, [[Provinsi Pistoia]] di [[Toskana]], [[Italia]].<ref name=":1">{{Cite web|title=Fagiolo di Sorana IGP {{!}} Visit Tuscany|url=https://www.visittuscany.com/en/food/pgi-sorana-bean/|website=www.visittuscany.com|language=en|access-date=July 9, 2019}}</ref> Budidaya kacang Sorana ini terbatas pada wilayah iklim mikro yang sangat kecil karena dianggap baik untuk membudidayakan kacang ini. Produksi dari kacang Sorana yang rendah dan permintaan yang tinggi di pasaran menyebabkan harganya enam hingga sepuluh kali lipat dari kacang cannellini lainnya. Pada tahun 2002, kacang Sorana mendapatkan sertifikasi [[Perlindungan Status Geografis]] Uni Eropa.<ref name=":0">{{Cite book|last=Lasansky|first=D. Medina|year=2018|url=https://books.google.com/books?id=YOBaDwAAQBAJ&q=%22sorana+bean%22&pg=PA288|title=Hidden Histories: The Alternative Guide to Florence + Tuscany|publisher=didapress|isbn=9788833380117|pages=288|language=en}}</ref> Hal ini dianggap penting untuk kelangsungan pertanian dan ekonomi di Lembah Pescia karena diyakini sertifikasi tersebut dapat mencegah emigrasi dari daerah tersebut.

== Sejarah ==
Kacang-kacangan dilaporkan telah tiba di [[Toskana]] pada 1528 dan [[Roma]] pada 1515 <ref name=":5">{{Cite journal|last=Piergiovanni|first=Angela|last2=Lioi|first2=Lucia|date=May 27, 2010|title=Italian Common Bean Landraces: History, Genetic Diversity and Seed Quality|url=https://pdfs.semanticscholar.org/bfec/24b1a30c81333090082789b318bc45726257.pdf|journal=Diversity|volume=2|issue=6|pages=837–862|doi=10.3390/d2060837}}</ref> {{Refpage|838}} dan didistribusikan secara luas pada awal abad 17. Kacang yang ditanam di sekitar Sorana diakui sebagai kacang yang berkualitas tinggi pada awal abad ke-19.<ref name="goodeNYT5jan2016">{{Cite web|last=Goode|first=J. J.|date=January 5, 2016|title=Marcella Hazan and Her Namesake Bean|url=https://www.nytimes.com/2016/01/06/dining/marcella-hazan-rancho-gordo-beans.html|website=The New York Times|language=en-US|access-date=July 9, 2019}}</ref> Pada tahun 1980-an, budidaya kacang Sorana hampir terhenti karena perang dunia menyebabkan depopulasi daerah dan kacang ini juga terancam punah pada 1994. Pemulihan dilakukan di tahun yang sama oleh satu-satunya kelompok petani kecil yang tersisa yang bernama ''Associazione dei piccoli produttori del Fagiolo di Sorana Il Ghiareto ONLUS'' (Asosiasi Ghiareto).<ref name="qualigeo">{{Cite web|title=Fagiolo di Sorana PGI|url=https://www.qualigeo.eu/en/prodotto-qualigeo/fagiolo-di-sorana-igp/|website=Qualigeo|language=en|access-date=July 10, 2019}}</ref> <ref name=":6">{{Cite journal|last=Quiñones-Ruiz|first=Xiomara F.|last2=Penker|first2=Marianne|date=June 22, 2016|title=Why early collective action pays off: evidence from setting Protected Geographical Indications|url=https://pdfs.semanticscholar.org/3a17/2ef52837a71ce4aa390fc2dc9d7ba6ace95d.pdf|journal=Renewable Agriculture and Food Systems|volume=32|issue=2|pages=179–192|doi=10.1017/S1742170516000168|archive-url=https://web.archive.org/web/20190711182326/https://pdfs.semanticscholar.org/3a17/2ef52837a71ce4aa390fc2dc9d7ba6ace95d.pdf|archive-date=July 11, 2019|url-status=dead}}</ref> {{Refpage|183}} Selama rentang waktu 1990-an, kelompok tersebut bersama dengan jurnalis Italia [[Indro Montanelli]] dan dipimpin oleh pemilik restoran dan fotografer [[Valdo Verreschi]] melakukan promosi pembentukan PGI yang mendorong agar penduduk lokal kembali membudidayakan kacang ini lagi dan pada 2002 kacang diberi sertifikasi PGI.<ref name=":1" /> <ref name=":0" />

== Referensi ==

Revisi per 18 Januari 2022 11.34

A bowl of cooked white beans garnished with olive oil and ground pepper
Kacang Sorana yang dimasak dengan minyak zaitun dan merica

Kacang Sorana (Fagiolo di Sorana) adalah salah satu jenis dari kacang cannellini yang tumbuh di sepanjang sungai Pescia, kota Sorana, Provinsi Pistoia di Toskana, Italia.[1] Budidaya kacang Sorana ini terbatas pada wilayah iklim mikro yang sangat kecil karena dianggap baik untuk membudidayakan kacang ini. Produksi dari kacang Sorana yang rendah dan permintaan yang tinggi di pasaran menyebabkan harganya enam hingga sepuluh kali lipat dari kacang cannellini lainnya. Pada tahun 2002, kacang Sorana mendapatkan sertifikasi Perlindungan Status Geografis Uni Eropa.[2] Hal ini dianggap penting untuk kelangsungan pertanian dan ekonomi di Lembah Pescia karena diyakini sertifikasi tersebut dapat mencegah emigrasi dari daerah tersebut.

Sejarah

Kacang-kacangan dilaporkan telah tiba di Toskana pada 1528 dan Roma pada 1515 [3] :838 dan didistribusikan secara luas pada awal abad 17. Kacang yang ditanam di sekitar Sorana diakui sebagai kacang yang berkualitas tinggi pada awal abad ke-19.[4] Pada tahun 1980-an, budidaya kacang Sorana hampir terhenti karena perang dunia menyebabkan depopulasi daerah dan kacang ini juga terancam punah pada 1994. Pemulihan dilakukan di tahun yang sama oleh satu-satunya kelompok petani kecil yang tersisa yang bernama Associazione dei piccoli produttori del Fagiolo di Sorana Il Ghiareto ONLUS (Asosiasi Ghiareto).[5] [6] :183 Selama rentang waktu 1990-an, kelompok tersebut bersama dengan jurnalis Italia Indro Montanelli dan dipimpin oleh pemilik restoran dan fotografer Valdo Verreschi melakukan promosi pembentukan PGI yang mendorong agar penduduk lokal kembali membudidayakan kacang ini lagi dan pada 2002 kacang diberi sertifikasi PGI.[1] [2]

Referensi

  1. ^ a b "Fagiolo di Sorana IGP | Visit Tuscany". www.visittuscany.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal July 9, 2019. 
  2. ^ a b Lasansky, D. Medina (2018). Hidden Histories: The Alternative Guide to Florence + Tuscany (dalam bahasa Inggris). didapress. hlm. 288. ISBN 9788833380117. 
  3. ^ Piergiovanni, Angela; Lioi, Lucia (May 27, 2010). "Italian Common Bean Landraces: History, Genetic Diversity and Seed Quality" (PDF). Diversity. 2 (6): 837–862. doi:10.3390/d2060837. 
  4. ^ Goode, J. J. (January 5, 2016). "Marcella Hazan and Her Namesake Bean". The New York Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal July 9, 2019. 
  5. ^ "Fagiolo di Sorana PGI". Qualigeo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal July 10, 2019. 
  6. ^ Quiñones-Ruiz, Xiomara F.; Penker, Marianne (June 22, 2016). "Why early collective action pays off: evidence from setting Protected Geographical Indications" (PDF). Renewable Agriculture and Food Systems. 32 (2): 179–192. doi:10.1017/S1742170516000168. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal July 11, 2019.