Lompat ke isi

Sosialisme Ortodoks: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Umar Pahennei (bicara | kontrib)
k membetulkan huruf kapital
Umar Pahennei (bicara | kontrib)
k membetulkan huruf kapital
Baris 3: Baris 3:
[[Berkas:OrthodoxSocialismSymbol.png|jmpl|150px|ka|"Linke Signum", simbol yang umum digunakan kaum sosialis ortodoks.]]
[[Berkas:OrthodoxSocialismSymbol.png|jmpl|150px|ka|"Linke Signum", simbol yang umum digunakan kaum sosialis ortodoks.]]
Tidak seperti aliran sosialisme lainnya (Khususnya [[Marxisme]]) yang menganut [[Kediktatoran proletariat|Kediktaturan Proletariat]], menganggap bahwa kelas masyarakat yang berkuasa haruslah kaum pekerja (proletariat) dan dilakukan lewat [[Revolusi]] melawan kaum pemilik modal (borjuis), Sosialisme Ortodoks menekankan pentingnya kekuasaan Kaum Intelektual dan dilakukan lewat reformasi pendidikan, politik dan sosial pada masyarakat secara perlahan-lahan.
Tidak seperti aliran sosialisme lainnya (Khususnya [[Marxisme]]) yang menganut [[Kediktatoran proletariat|kediktaturan proletariat]], menganggap bahwa kelas masyarakat yang berkuasa haruslah kaum pekerja (proletariat) dan dilakukan lewat [[Revolusi]] melawan kaum pemilik modal (borjuis), Sosialisme Ortodoks menekankan pentingnya kekuasaan Kaum Intelektual dan dilakukan lewat reformasi pendidikan, politik dan sosial pada masyarakat secara perlahan-lahan.

Revisi per 21 Januari 2022 12.11

Sosialisme Ortodoks (Bahasa Inggris : Orthodox Socialism) adalah sebuah ide mengenai masyarakat tanpa negara dengan manusia yang bersatu di bawah sistem sosialisme yang berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebebasan, kesejahteraan, keadilan sosial, dan nilai-nilai moral keagamaan. Kata Ortodoks (yang artinya "Jalan lurus") ditambahkan karena para pengikutnya melihat Ide ini sebagai Praktik paling benar dari Sosialisme.

"Linke Signum", simbol yang umum digunakan kaum sosialis ortodoks.

Tidak seperti aliran sosialisme lainnya (Khususnya Marxisme) yang menganut kediktaturan proletariat, menganggap bahwa kelas masyarakat yang berkuasa haruslah kaum pekerja (proletariat) dan dilakukan lewat Revolusi melawan kaum pemilik modal (borjuis), Sosialisme Ortodoks menekankan pentingnya kekuasaan Kaum Intelektual dan dilakukan lewat reformasi pendidikan, politik dan sosial pada masyarakat secara perlahan-lahan.