Lompat ke isi

Universitas Fort De Kock: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mc key (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mc key (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:http://stikes.fortdekock.ac.id/style/tools/logo.gif]]

====Sejarah====
====Sejarah====



Revisi per 14 Februari 2009 14.13

Berkas:Http://stikes.fortdekock.ac.id/style/tools/logo.gif

Sejarah

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort De Kock Bukittinggi sudah direncanakan semenjak Tahun 2002 yang merupakan gagasan dari beberapa anggota Yayasan Pendidikan Fort De Kock Bukittinggi. Yayasan ini di Pimpin oleh seorang Ketua Yayasan yang dijabat oleh Drs. Zainal Abidin. Setelah dilakukan beberapa kali pertemuan, kemudian para anggota yayasan menemukan satu kesepakatan untuk mendirikan Perguruan Tinggi yang akan didirikan di Kota Bukittinggi. Perguruan Tinggi yang akan didirikan ini bergerak di bidang Kesehatan. Setelah gagasan ini disepakati oleh seluruh anggota Yayasan, maka dilanjutkan pembicaraannya dengan pemerintahan Kota Bukittinggi yang saat itu Walikota Bukittinggi di jabat oleh Bapak Drs. H. Djufri.

Setelah ada pembicaraan lanjutan dengan Bapak Walikota Bukittinggi, saat itu juga gagasan ini langsung direspon oleh Beliau, karena pendirian perguruan tinggi ini sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintahan Kota Bukittinggi yaitu menjadikan Kota Bukittinggi sebagai Kota pendidikan dan kota parawisata. Atas dasar Visi dan Misi Kota Bukittinggi ini maka pemerintahan Kota Bukittinggi sepakat dengan anggota Yayasan untuk memberi nama perguruan tinggi ini dengan SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK BUKITTINGGI. Terbentuknya kesepakatan dengan pemerintahan Kota Bukittinggi maka dilahirkan sebuah surat Rekomendasi pendirian perguruan tinggi oleh Walikota Bukittinggi sebagai tanda sudah diizikannya untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi di Kota Bukittinggi.

Proses pendirian ini selanjutnya diproses di Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk mendapatkan rekomendasi di bidang Sumber Daya manusia yang selanjutnya akan digunakan dalam proses permintaan izin di Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Dua tahun kemudian tepatnya tanggal 15 Juni 2004 terbitlah SK Mendiknas No. 77/D/O/2004.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort De Kock Bukittinggi bergerak di bidang pendidikan kesehatan yang pada awalnya mempunyai 2 (dua) Program Studi antara lain Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat program Sarjana (S-1) dan Program Studi Ilmu Keperawatan Program sarjana (S-1).

Dibukanya program studi ini adalah sesuai dengan pemikiran dan kebijaksanaan Pemerintah saat ini dikenal dengan Paradigma Sehat 2010.

Pemerintah sangat menyadari bahwa upaya kesehatan yang semula berupa upaya penyembuhan penderita kurang efektif dan efisien, sehingga secara perlahan-lahan berkembang ke arah upaya preventif untuk seluruh lapisan masyarakat. Upaya ini dikenal dengan upaya kesehatan masyarakat (public health) dan upaya perawatan kesehatan masyarakat (Health Care Community) yang bergerak dalam bidang peningkatan peran serta/penggerakan masyarakat, dalam bidang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, perawatan kesehatan masyarakat. Mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif) tanpa mengabaikan upaya penyembuhan (curative) dan pemeliharaan kesehatan (Rehabilitatif).

Pada hakekatnya proses perubahan orientasi nilai dan pemikiran yang dimaksud di atas selalu berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya sehingga konsep pembangunan kesehatan saat ini lebih difokuskan kepada pembangunan budaya hidup sehat dan pencegahan penyakit (promotif dan preventif). Untuk mendukung program pembangunan kesehatan tersebut maka dibutuhkan tenaga kesehatan yang khusus bergerak di bidang promotif dan preventif yaitu tenaga ahli kesehatan masyarakat (Sarjana Kesehatan Masyarakat), dan Tenaga Keperawatan (Sarjana Keperawatan).

Untuk menciptakan tenaga kesehatan masyarakat, tahun 1965 didirikan Fakultas Kesehatan Masyarakat pertama di Indonesia yaitu FKM-UI di Jakarta dan kemudian tahun 1982 didirikan lagi FKM-UNHAS di Ujung Pandang, selanjutnya berturut-turut didirikan 3 (tiga) FKM lainnya yaitu FKM-USU di Medan, FKM- UNDIP di Semarang, dan FKM- UNAIR di Surabaya yang diharapkan dapat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan di Indonesia. Sedangkan untuk menciptakan Tenaga bidang keperawatan juga pertama kali berdiri Fakultas Keperawatan di UI, dan PSIK UNAIR di Surabaya, dan PSIK UNPAD di Bandung ,yang kemudian juga berdiri di beberapa perguruan tinggi negeri lainnya di Indonesia.

Mengingat kemampuan lembaga pendidikan yang sudah ada belum dapat menghasilkan tenaga ahli kesehatan yang memadai, dan masih jauhnya jangkauan masyarakat untuk melanjutkan pendidikannya ke Luar Pulau Sumatera, maka Yayasan Pendidikan Fort De Kock mendidrikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Bukittinggi dengan dua program Studi, untuk menjawab tantangan dalam bidang kesehatan, terutama dalam bidang kesehatan masyarakat dan bidang keperawatan.

STIKES Fort De Kock Bukitinggi pada awal berdiri dipimpin oleh Dra. Hj. Mufni Murad. M.Pd sebagai Ketua yang dibantu oleh Yasril, SKM. M.Kes selaku Puket I, N. Rachmadanur, S.Kp. selaku Puket II dan Syahrel SKM, selaku Puket III.

Yayasan Pendidikan Fort De Kock selalu berusaha untuk memajukan STIKES, hal ini terbukti yaitu dengan telah terakreditasinya oleh BAN-PT Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat pada bulan Juli 2008, dan Program Studi Ilmu Keperawatan sedang dalam proses Akreditasi, daharapkan selesai dalam waktu dekat.

Sesuai perkembangan zaman dan didukung oleh berbagai pihak, STIKES Fort De Kock mengusulkan penambahan program studi ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, usul tersebut disetujui yang diatandai dengan terbitnya SK Dirjen DIKTI Nomor 2084/D/T/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang izin penyelenggarakan Program studi Diploma III Kebidanan terhitung mulai tahun ajaran 2008/2009.

Program Studi

  1. Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1)
  2. Ilmu Keperawatan (S1)
  3. Ilmu Kebidanan (DIII)