Lompat ke isi

Pemelajaran kooperatif: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tutiana98 (bicara | kontrib)
penulisan miring untuk istilah asing
Affirda (bicara | kontrib)
Copyedit menambah dan menghapus beberapa kata
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{rapikan}}
{{refimprove}}
{{refimprove}}
'''Pembelajaran kooperatif''' atau '''''cooperative learning''''' merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa.<ref>{{cite book|title = Metode-metode pengajaran|author = Jacobsen, David A.; Eggen, Paul; Kauchak, Donald|publisher = Penerbit Pustaka Pelajar|year = 2009}}</ref> Tujuan pembelajaran kooperatif setidak-tidaknya meliputi tiga tujuan pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.<ref name="Tujuan pembelajaran kooperatif">[http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/04/tujuan-pembelajaran-kooperatif.html Tujuan pembelajaran kooperatif]</ref>
'''Pembelajaran kooperatif''' atau '''''cooperative learning''''' merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa.<ref>{{cite book|title = Metode-metode pengajaran|author = Jacobsen, David A.; Eggen, Paul; Kauchak, Donald|publisher = Penerbit Pustaka Pelajar|year = 2009}}</ref> Tujuan pembelajaran kooperatif meliputi tiga tujuan pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.<ref name="Tujuan pembelajaran kooperatif">[http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/04/tujuan-pembelajaran-kooperatif.html Tujuan pembelajaran kooperatif]</ref>


Strategi ini berlandaskan pada [[teori belajar]] [[Vygotsky]] (1978, 1986) yang menekankan pada interaksi sosial sebagai sebuah mekanisme untuk mendukung perkembangan [[kognitif]].<ref name="egenkaucak">{{cite book|title = Educational Psychology|author = Eggen, Paul; Kauchak, Donald|publisher = Pearson Education, Inc.,|year = 2010}}</ref> Selain itu, metode ini juga didukung oleh teori belajar [[information processing]] dan [[cognitive theory of learning]].<ref>{{cite book|title = Instruction: A Model Approach|author = Gunter, Mary A; Estes, Thomas H. Mintz, Susan L.|publisher = Pearson Education, Inc.,|year = 2007}}</ref> Dalam pelaksanaannya metode ini membantu [[siswa]] untuk lebih mudah memproses informasi yang diperoleh, karena proses [[encoding]] akan didukung dengan [[interaksi]] yang terjadi dalam Pembelajaran Kooperatif. Pembelajaran dengan metode Pembelajaran Kooperatif dilandasakan pada [[teori Cognitive]] karena menurut teori ini interaksi bisa mendukung pembelajaran.
Strategi ini berlandaskan pada [[teori belajar]] [[Vygotsky]] (1978, 1986) yang menekankan pada interaksi sosial sebagai sebuah mekanisme untuk mendukung perkembangan [[kognitif]].<ref name="egenkaucak">{{cite book|title = Educational Psychology|author = Eggen, Paul; Kauchak, Donald|publisher = Pearson Education, Inc.,|year = 2010}}</ref> Selain itu, metode ini juga didukung oleh teori belajar [[information processing]] dan [[cognitive theory of learning]].<ref>{{cite book|title = Instruction: A Model Approach|author = Gunter, Mary A; Estes, Thomas H. Mintz, Susan L.|publisher = Pearson Education, Inc.,|year = 2007}}</ref> Dalam pelaksanaannya, metode ini membantu [[siswa]] untuk lebih mudah memproses informasi yang diperoleh, karena proses [[encoding]] akan didukung dengan [[interaksi]] yang terjadi dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif dilandasakan pada [[teori Cognitive]] karena menurut teori ini interaksi bisa mendukung pembelajaran.


Metode pembelajaran kooperatif learning mempunyai manfaat-manfaat yang positif apabila diterapkan di ruang kelas. Beberapa keuntungannya antara lain: mengajarkan siswa menjadi percaya pada guru, kemampuan untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain; mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya; dan membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah, juga menerima perbedaan ini.<ref name="taktik">{{cite book|title = Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa|author = Yamin, Martinis; Ansari, Bansu|publisher = Gaung Persada Press|year = 2008}}</ref>
Metode pembelajaran kooperatif mempunyai manfaat yang positif apabila diterapkan di ruang kelas. Beberapa keuntungannya antara lain: mengajarkan siswa menjadi percaya pada guru, kemampuan untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain; mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya; dan membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah, juga menerima perbedaan ini.<ref name="taktik">{{cite book|title = Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa|author = Yamin, Martinis; Ansari, Bansu|publisher = Gaung Persada Press|year = 2008}}</ref>


Ironisnya, model pembelajaran kooperatif belum banyak diterapkan dalam pendidikan walaupun orang Indonesia sangat membanggakan sifat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.<ref name="lie">{{cite book|title = Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas|author = Lie, Anita|publisher = PT Grasindo|year = 2002}}</ref>
Tetapi, model pembelajaran kooperatif belum banyak diterapkan dalam pendidikan walaupun orang Indonesia sangat membanggakan sifat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.<ref name="lie">{{cite book|title = Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas|author = Lie, Anita|publisher = PT Grasindo|year = 2002}}</ref>


== Elemen ==
== Elemen ==

Revisi per 27 Januari 2022 15.12

Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa.[1] Tujuan pembelajaran kooperatif meliputi tiga tujuan pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.[2]

Strategi ini berlandaskan pada teori belajar Vygotsky (1978, 1986) yang menekankan pada interaksi sosial sebagai sebuah mekanisme untuk mendukung perkembangan kognitif.[3] Selain itu, metode ini juga didukung oleh teori belajar information processing dan cognitive theory of learning.[4] Dalam pelaksanaannya, metode ini membantu siswa untuk lebih mudah memproses informasi yang diperoleh, karena proses encoding akan didukung dengan interaksi yang terjadi dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif dilandasakan pada teori Cognitive karena menurut teori ini interaksi bisa mendukung pembelajaran.

Metode pembelajaran kooperatif mempunyai manfaat yang positif apabila diterapkan di ruang kelas. Beberapa keuntungannya antara lain: mengajarkan siswa menjadi percaya pada guru, kemampuan untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain; mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya; dan membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah, juga menerima perbedaan ini.[5]

Tetapi, model pembelajaran kooperatif belum banyak diterapkan dalam pendidikan walaupun orang Indonesia sangat membanggakan sifat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.[6]

Elemen

Johnson dan Johnson (2009) menuliskan lima elemen yang terkait dengan pemelajaran kooperatif, antara lain: interdepedensi positif (positive interdependence), interaksi tatap muka promotif (face-to-face promotive interaction), akuntabilitas individual dan berkelompok (individual and group accountability), kemampuan sosial (social skills), perkembangan dalam kelompok (group processing).

Rujukan

  1. ^ Jacobsen, David A.; Eggen, Paul; Kauchak, Donald (2009). Metode-metode pengajaran. Penerbit Pustaka Pelajar. 
  2. ^ Tujuan pembelajaran kooperatif
  3. ^ Eggen, Paul; Kauchak, Donald (2010). Educational Psychology. Pearson Education, Inc.,. 
  4. ^ Gunter, Mary A; Estes, Thomas H. Mintz, Susan L. (2007). Instruction: A Model Approach. Pearson Education, Inc.,. 
  5. ^ Yamin, Martinis; Ansari, Bansu (2008). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Gaung Persada Press. 
  6. ^ Lie, Anita (2002). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas. PT Grasindo.