Kantata Takwa (film): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 29: | Baris 29: | ||
}} |
}} |
||
'''Kantata Takwa''' merupakan [[film]] [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2008]]. Film ini akan dibintangi antara lain oleh [[W.S. Rendra]], [[Iwan Fals]], [[Sawung Jabo]], [[Setiawan Djodi]], [[Jockie Surjoprajogo]], dan [[Clara Sinta]]. |
'''Kantata Takwa''' merupakan [[film]] [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2008]]. Film ini akan dibintangi antara lain oleh [[W.S. Rendra]], [[Iwan Fals]], [[Sawung Jabo]], [[Setiawan Djodi]], [[Jockie Surjoprajogo]], dan [[Clara Sinta]]. |
||
== Resensi == |
|||
Film ini merupakan sebuah puisi kesaksian dari para seniman Indonesia tentang masa represif Orde Baru yang banyak korupsi, nepotisme, penculikan, pembunuhan aktivis yang tidak memiliki ideologi sama dengan pemerintah saat itu. Termasuk WS. Rendra, seorang penyair yang harus keluar-masuk penjara karena karya-karyanya dianggap menyindir dan mengkritisi pemerintah, demikian juga Iwan Fals, Sawung Jabo, yang sering menyuarakan keadaan sosial masyarakat pada saat itu harus berhadapan dengan pencekalan pemerintah penguasa. |
|||
Film ini menyuarakan kesaksian para seniman penampil (performance art) yang bersatu dalam grup Kantata Takwa. Pertunjukan akbar di Stadion Senayan tahun 1991 adalah simbul dari perlawanan yang diungkapkan secara vokal pada masanya. |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 21 Februari 2009 04.20
- Untuk album Iwan Fals berjudul sama, lihat: Kantata Takwa.
Kantata Takwa | |
---|---|
Sutradara | Eros Djarot Gotot Prakosa |
Pemeran | W.S. Rendra Iwan Fals Sawung Jabo Setiawan Djodi Jockie Surjoprajogo Clara Sinta |
Tanggal rilis | 2008 |
Durasi | 72 menit |
Negara | Indonesia |
Kantata Takwa merupakan film Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film ini akan dibintangi antara lain oleh W.S. Rendra, Iwan Fals, Sawung Jabo, Setiawan Djodi, Jockie Surjoprajogo, dan Clara Sinta.
Resensi
Film ini merupakan sebuah puisi kesaksian dari para seniman Indonesia tentang masa represif Orde Baru yang banyak korupsi, nepotisme, penculikan, pembunuhan aktivis yang tidak memiliki ideologi sama dengan pemerintah saat itu. Termasuk WS. Rendra, seorang penyair yang harus keluar-masuk penjara karena karya-karyanya dianggap menyindir dan mengkritisi pemerintah, demikian juga Iwan Fals, Sawung Jabo, yang sering menyuarakan keadaan sosial masyarakat pada saat itu harus berhadapan dengan pencekalan pemerintah penguasa.
Film ini menyuarakan kesaksian para seniman penampil (performance art) yang bersatu dalam grup Kantata Takwa. Pertunjukan akbar di Stadion Senayan tahun 1991 adalah simbul dari perlawanan yang diungkapkan secara vokal pada masanya.