Lompat ke isi

Perempuan Punya Cerita: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k Suntingan Maqi (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Marfiadi
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27: Baris 27:
| imdb_id = 1144059
| imdb_id = 1144059
}}
}}

'''Perempuan Punya Cerita''' merupakan sebuah film [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2008]]. Film yang disutradarai oleh [[Upi Avianto]] ini dibintangi antara lain oleh [[Fauzi Baadila]] dan [[Kirana Larasati]]. Tayangan perdananya pada pertengahan Januari [[2008]].
'''Perempuan Punya Cerita''' merupakan sebuah film [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2008]]. Film yang disutradarai oleh [[Upi Avianto]] ini dibintangi antara lain oleh [[Fauzi Baadila]] dan [[Kirana Larasati]]. Tayangan perdananya pada pertengahan Januari [[2008]].

== Resensi ==
Perempuan punya Cerita adalah sebuah film omnibus yang disutradarai oleh 4 perempuan dan terdiri dari 4 cerita

Sumantri (Rieke Dyah Pitaloka), satu-satunya bidan yang tak tergantikan di sebuah pulau di luar tak jauh dari Jakarta divonis kanker oleh dokter dan harus dirawat di Jakarta. Wulan (Rachel Maryam), korban perkosaan dan hamil. Sumantri yang protektif berniat mengaborsi kandungan Wulan namun menghadapi dilema karena masyarakat setempat menentang keras aborsi.

Safina (Kirana Larasati) dan kelompoknya adalah pelajar SMA di Yogyakarta, kota turis dan pelajar. Akses luas internet membuat mereka bereksperimen dengan seks tanpa bekal pengetahuan yang lengkap. Seorang jurnalis, Jay Anwar (Fauzi Baadila) tiba di Yogya, Safina jatuh hati padanya dan ia yang naïf mempertaruhkan masa depannya untuk pria ini.

Esi (Shanty) seorang pembersih WC di klab malam dangdut kerja keras untuk biaya hidup dan pendidikan putrinya, Maesaroh (Ken Nala Amrytha). Ia nyaris putus asa saat mendapati kekasihnya, Narto melecehkan Maesaroh. Beruntung, Cicih (Sarah Sechan), primadona klab memberikan perlindungan dan tempat tinggal. Saat membangun kembali mimpinya, Esi dihadapi kenyataan pahit bahwa Cicih dan Maesaroh terjerat sindikat perdagangan perempuan.

Laksmi (Susan Bachtiar), janda beranak satu, kehilangan suamina yang mengidap HIV/AIDS. Keadaan semakin parah saat dirinya tertular penyakit tersebut dan suaminya bersikeras mengambil alih hak asuh putri mereka, Belinda (Ranti Maria). Naluri seorang Ibu membuatnya bertahan untuk mengasuh Belinda, namun mengasuh anak dengan kondisi yang makin lemah dan tanpa penghasilan, membuat Laksmi mengambil keputusan besar, demi memberikan yang terbaik bagi Belinda dan dirinya.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 21 Februari 2009 04.41

Perempuan Punya Cerita
Berkas:PosterA4 PEREMPUAN PUNYA CERITA.jpg
SutradaraUpi Avianto
Nia Dinata
PemeranFauzi Baadila
Susan Bachtiar
Kirana Larasati
Arswendi Nasution
Ade Firza Paloh
Rieke Diah Pitaloka
Rachel Maryam
Sarah Sechan
Shanty
Tarzan
Winky Wiryawan
DistributorKalyana Shira Film
Tanggal rilis
17 Januari 2008
Durasi105 menit
NegaraIndonesia

Perempuan Punya Cerita merupakan sebuah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film yang disutradarai oleh Upi Avianto ini dibintangi antara lain oleh Fauzi Baadila dan Kirana Larasati. Tayangan perdananya pada pertengahan Januari 2008.

Resensi

Perempuan punya Cerita adalah sebuah film omnibus yang disutradarai oleh 4 perempuan dan terdiri dari 4 cerita

Sumantri (Rieke Dyah Pitaloka), satu-satunya bidan yang tak tergantikan di sebuah pulau di luar tak jauh dari Jakarta divonis kanker oleh dokter dan harus dirawat di Jakarta. Wulan (Rachel Maryam), korban perkosaan dan hamil. Sumantri yang protektif berniat mengaborsi kandungan Wulan namun menghadapi dilema karena masyarakat setempat menentang keras aborsi.

Safina (Kirana Larasati) dan kelompoknya adalah pelajar SMA di Yogyakarta, kota turis dan pelajar. Akses luas internet membuat mereka bereksperimen dengan seks tanpa bekal pengetahuan yang lengkap. Seorang jurnalis, Jay Anwar (Fauzi Baadila) tiba di Yogya, Safina jatuh hati padanya dan ia yang naïf mempertaruhkan masa depannya untuk pria ini.

Esi (Shanty) seorang pembersih WC di klab malam dangdut kerja keras untuk biaya hidup dan pendidikan putrinya, Maesaroh (Ken Nala Amrytha). Ia nyaris putus asa saat mendapati kekasihnya, Narto melecehkan Maesaroh. Beruntung, Cicih (Sarah Sechan), primadona klab memberikan perlindungan dan tempat tinggal. Saat membangun kembali mimpinya, Esi dihadapi kenyataan pahit bahwa Cicih dan Maesaroh terjerat sindikat perdagangan perempuan.

Laksmi (Susan Bachtiar), janda beranak satu, kehilangan suamina yang mengidap HIV/AIDS. Keadaan semakin parah saat dirinya tertular penyakit tersebut dan suaminya bersikeras mengambil alih hak asuh putri mereka, Belinda (Ranti Maria). Naluri seorang Ibu membuatnya bertahan untuk mengasuh Belinda, namun mengasuh anak dengan kondisi yang makin lemah dan tanpa penghasilan, membuat Laksmi mengambil keputusan besar, demi memberikan yang terbaik bagi Belinda dan dirinya.

Pranala luar