Lompat ke isi

Sate kere: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tupai95 (bicara | kontrib)
change into active link with good article
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tupai95 (bicara | kontrib)
k change with active link with good article
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4: Baris 4:
== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van een verkoper van saté met zijn pikolan en klanten TMnr 60027242.jpg|jmpl|COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van een verkoper van saté met zijn pikolan en klanten TMnr 60027242]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van een verkoper van saté met zijn pikolan en klanten TMnr 60027242.jpg|jmpl|COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van een verkoper van saté met zijn pikolan en klanten TMnr 60027242]]
Di zaman dahulu, sate menjadi salah satu makanan termewah yang hanya bisa disantap oleh kalangan menengah ke atas.<ref name="a"/>Istilah [[kere]] yang berarti gelandangan merupakan salah satu pencitraan terhadap kalangan bawah yang terlalu sayang untuk membeli setusuk [[sate]].<ref name="c">http://www.spdi.eu/Teks{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} pranala],teks tambahan</ref>Atas alasan inilah para kalangan bawah melakukan intervensi.<ref name="a"/>Mereka membuat bentuk lain sate dengan bahan dasar jeroan sapi yang mana jika dilihat, sate ini menyerupai sate pada umumnya.<ref name="c"/>Cara inilah yang menjadi daya tarik bagi kalangan bawah untuk menikmati sate yang kemudian melahirkan sate kere (satenya orang miskin).<ref name="b"/>Selain itu, sate ini merupakan perwujudan perlawanan dari kalangan bawah kepada kalangan bangsawan dalam budaya [[feodal]] yang zaman dahulu masih sangat kental dirasakan oleh masyarakat jawa.<ref name="a"/>
Di zaman dahulu, sate menjadi salah satu makanan termewah yang hanya bisa disantap oleh kalangan menengah ke atas.<ref name="a"/>Istilah [[kere]] yang berarti gelandangan merupakan salah satu pencitraan terhadap kalangan bawah yang terlalu sayang untuk membeli setusuk [[sate]].<ref name="c">https://www.kebaca.com/travel-kuliner/pr-3062543510/resep-dan-langkah-langkah-membuat-sate-kere-yang-mudah-pasti-bisa</ref>Atas alasan inilah para kalangan bawah melakukan intervensi.<ref name="a"/>Mereka membuat bentuk lain sate dengan bahan dasar jeroan sapi yang mana jika dilihat, sate ini menyerupai sate pada umumnya.<ref name="c"/>Cara inilah yang menjadi daya tarik bagi kalangan bawah untuk menikmati sate yang kemudian melahirkan sate kere (satenya orang miskin).<ref name="b"/>Selain itu, sate ini merupakan perwujudan perlawanan dari kalangan bawah kepada kalangan bangsawan dalam budaya [[feodal]] yang zaman dahulu masih sangat kental dirasakan oleh masyarakat jawa.<ref name="a"/>
[[Berkas:Malay Satay on Fire 4.jpg|jmpl|Malay Satay on Fire 4]]
[[Berkas:Malay Satay on Fire 4.jpg|jmpl|Malay Satay on Fire 4]]



Revisi per 29 Januari 2022 10.48

Sate Kere daging sapi

Sate Kere (bahasa Jawa: ꦱꦠꦺ​ꦏꦺꦫꦺ, translit. Saté kéré) adalah sebutan untuk salah satu kuliner khas Solo yang terbuat dari tempe gambus yaitu tempe yang dibuat dari ampas tahu.[1]Selain tempe, bahan dasar pembuatan sate ini juga menggunakan jeroan sapi seperti paru dan usus sapi.[2]Sate ini juga dilengkapi dengan bumbu kacang atau sambal kecap yang sama seperti sate pada umumnya.[3]

Sejarah

COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van een verkoper van saté met zijn pikolan en klanten TMnr 60027242

Di zaman dahulu, sate menjadi salah satu makanan termewah yang hanya bisa disantap oleh kalangan menengah ke atas.[1]Istilah kere yang berarti gelandangan merupakan salah satu pencitraan terhadap kalangan bawah yang terlalu sayang untuk membeli setusuk sate.[4]Atas alasan inilah para kalangan bawah melakukan intervensi.[1]Mereka membuat bentuk lain sate dengan bahan dasar jeroan sapi yang mana jika dilihat, sate ini menyerupai sate pada umumnya.[4]Cara inilah yang menjadi daya tarik bagi kalangan bawah untuk menikmati sate yang kemudian melahirkan sate kere (satenya orang miskin).[2]Selain itu, sate ini merupakan perwujudan perlawanan dari kalangan bawah kepada kalangan bangsawan dalam budaya feodal yang zaman dahulu masih sangat kental dirasakan oleh masyarakat jawa.[1]

Malay Satay on Fire 4


Referensi

  1. ^ a b c d https://www.kebaca.com/travel-kuliner/pr-3062543132/tempe-gambus-kandungan-nutrisi-proses-pembuatan-serta-manfaat-manfaatnya-bagi-tubuh
  2. ^ a b https://www.kebaca.com/travel-kuliner/pr-3062543369/apa-saja-sih-manfaat-jeroan-sapi-bagi-tubuh-yuk-simak
  3. ^ http://www.surakarta.go.id/Teks pranala],teks tambahan
  4. ^ a b https://www.kebaca.com/travel-kuliner/pr-3062543510/resep-dan-langkah-langkah-membuat-sate-kere-yang-mudah-pasti-bisa