Gangguan menimbun: Perbedaan antara revisi
Menambahkan kutipan referensi |
Merapikan penempatan |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
Gangguan menimbun dengan [[gangguan obsesif kompulsif]] atau OCD (''obsessive compulsive disorder'') memiliki hubungan yang dekat dan memiliki kemiripan dalam ciri perilaku kompuslif. Namun, gangguan menimbun dikategorikan sebagai jenis gangguan tersendiri dan bukan bagian dari OCD.<ref name=":0" /> |
Gangguan menimbun dengan [[gangguan obsesif kompulsif]] atau OCD (''obsessive compulsive disorder'') memiliki hubungan yang dekat dan memiliki kemiripan dalam ciri perilaku kompuslif. Namun, gangguan menimbun dikategorikan sebagai jenis gangguan tersendiri dan bukan bagian dari OCD.<ref name=":0" /> |
||
Terdapat pula faktor-faktor lain yang dapat terhubung dengan gangguan menimbun seperti [[Alkoholisme|kecanduan alkohol]], [[paranoid]], [[Skizoid|gangguan skizotipal]] dan kepribadian |
Terdapat pula faktor-faktor lain yang dapat terhubung dengan gangguan menimbun seperti [[Alkoholisme|kecanduan alkohol]], [[paranoid]], [[Skizoid|gangguan skizotipal]] dan kepribadian mengindar.<ref>{{Cite journal|last=Samuels|first=Jack F.|last2=Bienvenu|first2=O. Joseph|last3=Grados|first3=Marco A.|last4=Cullen|first4=Bernadette|last5=Riddle|first5=Mark A.|last6=Liang|first6=Kung-yee|last7=Eaton|first7=William W.|last8=Nestadt|first8=Gerald|date=2008-07-01|title=Prevalence and correlates of hoarding behavior in a community-based sample|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0005796708000867|journal=Behaviour Research and Therapy|language=en|volume=46|issue=7|pages=836–844|doi=10.1016/j.brat.2008.04.004|issn=0005-7967|pmc=PMC2483957|pmid=18495084}}</ref> |
||
== Diagnosis == |
== Diagnosis == |
Revisi per 1 Februari 2022 17.58
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Gangguan menimbun atau disebut juga penimbunan kompulsif adalah suatu gangguan yang ditandai dengan akumulasi serta dari keinginan untuk menyimpan berbagai barang yang tidak penting dan terlihat tidak berguna, yang menyebabkan stres atau bahkan membuat sulit untuk merasa nyaman dan aman di lingkungan tempat tinggal.[1]
Gangguan menimbun dengan gangguan obsesif kompulsif atau OCD (obsessive compulsive disorder) memiliki hubungan yang dekat dan memiliki kemiripan dalam ciri perilaku kompuslif. Namun, gangguan menimbun dikategorikan sebagai jenis gangguan tersendiri dan bukan bagian dari OCD.[1]
Terdapat pula faktor-faktor lain yang dapat terhubung dengan gangguan menimbun seperti kecanduan alkohol, paranoid, gangguan skizotipal dan kepribadian mengindar.[2]
Diagnosis
Dalam DSM-5, gangguan menimbun termasuk dalam kategori 'Gangguan Obsesif Kompulsif dan Gangguan Terkait'.[3]
Penyebab
Faktor penyebab yang mendasari perilaku menimbun secara kompulsif masih terus dipelajari dan diteliti.[1]
Penanganan
Gangguan menimbun dipandang sulit untuk ditangani.[1] Diketahui terdapat 2,5% populasi yang memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan menimbun memiliki kondisi yang kompleks dan penangan yang sulit.[4]
Referensi
- ^ a b c d Nevid, Jeffrey S. (2014). Abnormal psychology in a changing world [Psikologi Abnormal, di Dunia yang Terus Berubah (Jilid 1)]. Diterjemahkan oleh Yuniarti, Kartika. Spencer A. Rathus, Beverly Greene (edisi ke-9). Jakarta: Penerbit Erlangga. ISBN 9786024348250. OCLC 844373038.
- ^ Samuels, Jack F.; Bienvenu, O. Joseph; Grados, Marco A.; Cullen, Bernadette; Riddle, Mark A.; Liang, Kung-yee; Eaton, William W.; Nestadt, Gerald (2008-07-01). "Prevalence and correlates of hoarding behavior in a community-based sample". Behaviour Research and Therapy (dalam bahasa Inggris). 46 (7): 836–844. doi:10.1016/j.brat.2008.04.004. ISSN 0005-7967. PMC 2483957 . PMID 18495084.
- ^ Association, American Psychiatric (2013-05-22). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5®) (dalam bahasa Inggris). American Psychiatric Pub. ISBN 978-0-89042-557-2.
- ^ Postlethwaite, Adam; Kellett, Stephen; Mataix-Cols, David (2019-09-01). "Prevalence of Hoarding Disorder: A systematic review and meta-analysis". Journal of Affective Disorders (dalam bahasa Inggris). 256: 309–316. doi:10.1016/j.jad.2019.06.004. ISSN 0165-0327.