Lompat ke isi

Sumpah Setia Tiga Saudara di Taman Persik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
file
Cun Cun (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Kisah Tiga Negara menggunakan HotCat
Baris 13: Baris 13:
==Referensi ==
==Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

[[Kategori:Kisah Tiga Negara]]

Revisi per 6 Februari 2022 04.33

Sebuah lukisan yang menggambarkan Sumpah Setia Tiga Saudara di Taman Persik

Sumpah Setia Tiga Saudara di Taman Persik adalah sebuah peristiwa yang mengawali novel Kisah Tiga Negara.[1]

Penamaan

  • Bahasa Mandarin: 桃園三結義 (Táoyuán sān jiéyì)
  • Bahasa Hokkien:桃園三結義 (Thô-hn̂g sam-kiat-gī)
  • Bahasa Indonesia: Sumpah Setia Tiga Saudara, Sumpah Setia Tiga Saudara di Taman Persik

Peristiwa

Peristiwa ini terjadi setelah ketiga tokoh utama dalam novel, Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei bertemu saat hendak mendaftarkan diri menjadi relawan untuk menyelamatkan Dinasti Han dari Pemberontakan Sorban Kuning.[1] Ketiga orang tersebut mempunyai cita-cita yang sama sehingga sepakat untuk bersumpah menjadi saudara di sebuah taman bunga persik.[1] Kutipan yang terkenal dari peristiwa ini adalah "Kami bersatu hati akan mengabdi pada negara. Meski lahir tak bersama-sama, kami rela mati bersama! Yang berkhianat akan dikutuk oleh Langit!".[1] Liu Bei menjadi kakak tertua, kemudian diikuti oleh Guan Yu dan Zhang Fei. Setelah mengambil sumpah saudara, ketiganya mengajak relawan lainnya bersulang dan berjuang bersama-sama.

Tema lukisan dan kaligrafi yang menggambarkan tentang Sumpah Setia Tiga Saudara sangat dikenal dalam seni budaya Tionghoa dan banyak ditemukan di kuil-kuil yang menghormati Guan Yu.

Referensi

  1. ^ a b c d Sam Kok - Epos Tiga Negara No.1. Lo Kuan Tiong, diceritakan kembali oleh Marcus A.S. Penerbit PT Suara Harapan Bangsa. 2014. Hal 1-13. ISBN 978-602-9226-21-8