Lompat ke isi

Nibung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rujukan tambahan yang terpercaya tambahkan
Tag: kemungkinan spam pengguna baru menambah pranala luar Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Refimprove}}{{kegunaanlain|Nibung}}
{{kegunaanlain|Nibung}}
{{Taxobox
{{Taxobox
| color = lightgreen
| color = lightgreen
Baris 17: Baris 17:
| synonyms = ''O. filamentosum'' {{br}}
| synonyms = ''O. filamentosum'' {{br}}
}}
}}
'''Nibung''' (''Oncosperma tigillarium'' [[sinonim|syn.]] ''O. filamentosum'') adalah sejenis [[palma]] yang tumbuh di rawa-rawa [[Asia Tenggara]], mulai dari [[Indocina]] hingga [[Kalimantan]].
'''Nibung''' (''Oncosperma tigillarium'' [[sinonim|syn.]] ''O. filamentosum'') adalah sejenis [[palma]] yang tumbuh di rawa-rawa [[Asia Tenggara]], mulai dari [[Indocina]] hingga [[Kalimantan]]. Nibung memiliki nama-nama yang berbeda dari setiap daerah, seperti: ''andudu'' ([[Bahasa Bali|Bali]]), ''palun'' ([[Bahasa Ambon|Ambon]]), ''walut'' ([[Bahasa Buru|Buru]]), dan ''ramisa'' ([[Bahasa Makassar|Makassar]]).<ref>{{Cite book|last=Crawfurd|first=John|date=2017|title=Sejarah Kepulauan Nusantara: Kajian Budaya, Agama, Politik, Hukum dan Ekonomi|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit Ombak|isbn=9786022584698|volume=1|pages=312|translator-last=Zara|translator-first=Muhammad Yuanda|url-status=live}}</ref>


Tumbuhan ini berupa [[pohon]] dengan bentuk khas palma: batang tidak atau jarang bercabang, dapat mencapai 25m, dapat memunculkan anakan yang rapat, membentuk kumpulan hingga 50 batang. Batang dan daunnya terlindungi oleh [[duri]] keras panjang berwarna hitam. [[Daun]]nya tersusun majemuk menyirip tunggal (''pinnatus'') yang berkesan dekoratif.
Tumbuhan ini berupa [[pohon]] dengan bentuk khas palma: batang tidak atau jarang bercabang, dapat mencapai 25m, dapat memunculkan anakan yang rapat, membentuk kumpulan hingga 50 batang. Batang dan daunnya terlindungi oleh [[duri]] keras panjang berwarna hitam. [[Daun]]nya tersusun majemuk menyirip tunggal (''pinnatus'') yang berkesan dekoratif.


[[Kayu]] nibung sangat tahan lapuk sehingga dipakai untuk penyangga rumah-rumah di tepi sungai di [[Sumatra]] dan Kalimantan. Temuan arkeologi di daerah [[Jambi]] menunjukkan sisa-sisa penyangga rumah dari kayu ini di atas tanah [[gambut]] dari perkampungan abad ke-11 hingga ke-13.
[[Kayu]] nibung sangat tahan lapuk sehingga dipakai untuk penyangga rumah-rumah di tepi sungai dan diatas rawa gambut.<ref>{{Cite book|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_dari_Pencegahan_Kebakaran_d/u7oSEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1|title=Pembelajaran pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat|publisher=Pusat Penelitian Kehutanan Internasional|isbn=9786023871278|editor-last=Puspitaloka|editor-first=Dyah|pages=120|editor-last2=Purnomo|editor-first2=Herry|editor-last3=Andriyana|editor-first3=Wiene|url-status=live}}</ref> Temuan arkeologi di daerah [[Jambi]] menunjukkan sisa-sisa penyangga rumah dari kayu ini di atas tanah [[gambut]] dari perkampungan abad ke-11 hingga ke-13.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2008/06/04/18283644/bekas.permukiman.kuno.di.delta.sabak.ditemukan Kompas Daring] Bekas Pemukiman kuno di Delta Sabak ditemukan. Diakses 4 Juni 2008</ref> Kayunya juga dipakai untuk jala ikan (di Kalimantan).
<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2008/06/04/18283644/bekas.permukiman.kuno.di.delta.sabak.ditemukan Kompas Daring] Bekas Pemukiman kuno di Delta Sabak ditemukan. Diakses 4 Juni 2008</ref> Kayunya juga dipakai untuk jala ikan (di Kalimantan).


Nibung adalah [[Daftar flora identitas provinsi di Indonesia|tumbuhan indentitas]] [[Provinsi Riau]].
Nibung adalah [[Daftar flora identitas provinsi di Indonesia|tumbuhan indentitas]] [[Provinsi Riau]].<ref>{{Cite web|last=Kusumo|first=Rizky|date=1 Oktober 2021|title=Pohon Nibung, Tanaman Multifungsi yang Jadi Simbol Persatuan Masyarakat Riau|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/10/01/pohon-nibung-tanaman-multifungsi-yang-jadi-simbol-persatuan-masyarakat-riau|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2022-02-09}}</ref>


== Catatan kaki ==
== Referensi ==


{{reflist}}
{{reflist}}

Revisi per 9 Februari 2022 06.46

Nibung
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
O. tigillarium
Nama binomial
Oncosperma tigillarium
Sinonim

O. filamentosum

Nibung (Oncosperma tigillarium syn. O. filamentosum) adalah sejenis palma yang tumbuh di rawa-rawa Asia Tenggara, mulai dari Indocina hingga Kalimantan. Nibung memiliki nama-nama yang berbeda dari setiap daerah, seperti: andudu (Bali), palun (Ambon), walut (Buru), dan ramisa (Makassar).[1]

Tumbuhan ini berupa pohon dengan bentuk khas palma: batang tidak atau jarang bercabang, dapat mencapai 25m, dapat memunculkan anakan yang rapat, membentuk kumpulan hingga 50 batang. Batang dan daunnya terlindungi oleh duri keras panjang berwarna hitam. Daunnya tersusun majemuk menyirip tunggal (pinnatus) yang berkesan dekoratif.

Kayu nibung sangat tahan lapuk sehingga dipakai untuk penyangga rumah-rumah di tepi sungai dan diatas rawa gambut.[2] Temuan arkeologi di daerah Jambi menunjukkan sisa-sisa penyangga rumah dari kayu ini di atas tanah gambut dari perkampungan abad ke-11 hingga ke-13.[3] Kayunya juga dipakai untuk jala ikan (di Kalimantan).

Nibung adalah tumbuhan indentitas Provinsi Riau.[4]

Referensi

  1. ^ Crawfurd, John (2017). Sejarah Kepulauan Nusantara: Kajian Budaya, Agama, Politik, Hukum dan Ekonomi. 1. Diterjemahkan oleh Zara, Muhammad Yuanda. Yogyakarta: Penerbit Ombak. hlm. 312. ISBN 9786022584698. 
  2. ^ Puspitaloka, Dyah; Purnomo, Herry; Andriyana, Wiene, ed. (2020). Pembelajaran pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat. Pusat Penelitian Kehutanan Internasional. hlm. 120. ISBN 9786023871278. 
  3. ^ Kompas Daring Bekas Pemukiman kuno di Delta Sabak ditemukan. Diakses 4 Juni 2008
  4. ^ Kusumo, Rizky (1 Oktober 2021). "Pohon Nibung, Tanaman Multifungsi yang Jadi Simbol Persatuan Masyarakat Riau". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2022-02-09. 

Pranala luar