Lompat ke isi

Burhanuddin Harahap: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: Perubahan kosmetika
k Referensi: merapikan templat stub
Baris 62: Baris 62:


{{DEFAULTSORT:Harahap, Burhanuddin}}
{{DEFAULTSORT:Harahap, Burhanuddin}}

{{Indo-bio-stub}}
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 1 Yogyakarta]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 1 Yogyakarta]]
Baris 78: Baris 78:
[[Kategori:Anggota DPR RI 1956–1959]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1956–1959]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]

{{Indo-bio-stub}}

Revisi per 9 Februari 2022 22.59

Burhanuddin Harahap
Burhanuddin Harahap pada tahun 1956
Perdana Menteri Indonesia ke-9
Masa jabatan
11 Agustus 1955 – 20 Maret 1956
PresidenSoekarno
Menteri Pertahanan Indonesia ke-8
Masa jabatan
12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956
PresidenSoekarno
Informasi pribadi
Lahir(1917-12-27)27 Desember 1917
Belanda Gunung Tua, Sumatra Utara, Hindia Belanda
Meninggal14 Juni 1987(1987-06-14) (umur 69)
Indonesia Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikMasyumi
ProfesiPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Burhanuddin Harahap (ejaan lama: Boerhanoeddin Harahap; 27 Desember 1917 – 14 Juni 1987) adalah Perdana Menteri Indonesia ke-9 yang bersama Kabinet Burhanuddin Harahap memerintah antara 12 Agustus 1955 sampai 24 Maret 1956. Burhanuddin Harahap merupakan keturunan Sultan Aru Barumun yaitu Aminuddin Harahap gelar Baginda Pamenang, di wilayah Pasir Pangaraian, Rokan Hulu. Ayahnya merupakan seorang jaksa di Medan, Sumatra Utara, bernama Junus Harahap.

Riwayat Hidup

Pada masa jabatannya menjadi Perdana Menteri tahun 1955, dilaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia yang pertama kali sejak masa kemerdekaan dan pertama kali di Indonesia. Pemilu ini juga merupakan satu-satunya Pemilu yang pernah dilaksanakan pada masa Pemerintahan Presiden Soekarno. Burhanuddin Harahap juga berperan besar dalam pelaksanan Konferensi Asia-Afrika. Burhan mengundang semua perwakilan negara Asia Afrika walaupun terlaksana pada era Ali Sastroamidjojo.

Burhanuddin Harahap juga membubarkan Uni Indonesia Belanda yang disetujui Sultan Syarif Hamid II sebagai Ketua Republik Indonesia Serikat dan Burhanuddin pun tidak mau membayar sisa hutang Belanda. Burhanuddin juga menghidupkan pemberantasan korupsi sehingga puluhan pejabat yang tersandung korupsi pada masanya banyak di tangkap oleh polisi militer meskipun pemberantasan korupsi dihapuskan oleh Sukarno karena banyak tokoh PNI yang terlibat korupsi seperti Iskak Tjokrohadisurjo. Burhanuddin juga berperan dalam perdamaian dengan DI Aceh. Dia mengabulkan tuntutan Aceh jadi Provinsi yang terpisah dari Sumatra bagian Utara. Dibawah pimpinannya, ia mendirikan USU di Aceh dan Sumut sebagai lembaga pendidikan.

Kepemimpinan Burhanuddin Harahap yang bagus, tetapi digantikan Sukarno dengan Kabinet Ali mengakibatkan perselisihan di Kubu Hatta yang mendukung penuh Burhanuddin Harahap. Perselisihan itu mengakibatkan M. Hatta mundur dari wakil presiden karena tak dihargai Sukarno.

Kehidupan pribadi

Ia pernah bersekolah di AMS A-II Yogyakarta dan Rechtshogeschool te Batavia.[1] Burhanuddin menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dia bergabung dengan Partai Masyumi pada tahun 1946 dan kemudian diangkat menjadi Ketua Fraksi Masyumi di DPRS RI.

Ia meninggal di RS Jantung Harapan Kita dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

Referensi

  1. ^ Ernawati, Yuli (2014). "KONDISI SOSIAL POLITIK INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN KABINET BURHANUDDIN HARAHAP 1955-1956" (dalam bahasa Inggris). Fakultas Ilmu Sosial. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Ali Sastroamidjojo
Perdana Menteri Indonesia
1955–1956
Diteruskan oleh:
Ali Sastroamidjojo
Didahului oleh:
Hamengkubuwana IX
Menteri Pertahanan Indonesia
1955–1956