Lompat ke isi

Leru Weru: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Leru Weru''' merupakan sebuah tradisi penanggalan masyarakat [[Lembata]], [[Nusa Tenggara Timur]] yang biasanya dilaksanakan pada bulan September atau awal Oktober setiap tahunnya. Penanggalan adat ini sering disebut dengan Pesta Kacang. Leru Weru didasarkan pada perhitungan terbitnya bulan purnama dan kesejarahan bintang, baik di ufuk utara maupun selatan. Selain itu, perhitungan lainnya juga didasarkan pada sekelompok bintang, yaitu bintang tujuh yang berada di ufuk utara dan sekelompok bintang lima yang berada di ufuk selatan. Saat kedua kelompok bintang tersebut sejajar dan dijumlahkan maka harinya akan berjumlah 24 (dua puluh empat) hari. Perhitungan adat ini digunakan masyarakat Lembata untuk menentukan kapan dimulainya musim tanam dan musim panen yang masih digunakan sampai saat ini.<ref>{{Cite web|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=387|title=Leru Weru (Upacara Pesta Kacang)|last=|first=|date=01-01-2016|website=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=387|access-date=22-08-2019}}</ref>
'''Leru Weru''' merupakan sebuah tradisi penanggalan masyarakat [[Lembata]], [[Nusa Tenggara Timur]] yang biasanya dilaksanakan pada bulan September atau awal Oktober setiap tahunnya. Penanggalan adat ini sering disebut dengan Pesta Kacang. Leru Weru didasarkan pada perhitungan terbitnya bulan purnama dan kesejarahan bintang, baik di ufuk utara maupun selatan. Selain itu, perhitungan lainnya juga didasarkan pada sekelompok bintang, yaitu bintang tujuh yang berada di ufuk utara dan sekelompok bintang lima yang berada di ufuk selatan. Saat kedua kelompok bintang tersebut sejajar dan dijumlahkan maka harinya akan berjumlah 24 (dua puluh empat) hari. Perhitungan adat ini digunakan masyarakat Lembata untuk menentukan kapan dimulainya musim tanam dan musim panen yang masih digunakan sampai saat ini.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Leru Weru (Upacara Pesta Kacang)|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=387|website=Warisan Budaya Takbenda Indonesia|access-date=11 Februari 2022}}</ref>

<br />


== Rujukan ==
[[Kategori:Tradisi Indonesia]]
[[Kategori:Tradisi Indonesia]]
[[Kategori:Adat]]
[[Kategori:Adat]]

Revisi per 11 Februari 2022 04.47

Leru Weru merupakan sebuah tradisi penanggalan masyarakat Lembata, Nusa Tenggara Timur yang biasanya dilaksanakan pada bulan September atau awal Oktober setiap tahunnya. Penanggalan adat ini sering disebut dengan Pesta Kacang. Leru Weru didasarkan pada perhitungan terbitnya bulan purnama dan kesejarahan bintang, baik di ufuk utara maupun selatan. Selain itu, perhitungan lainnya juga didasarkan pada sekelompok bintang, yaitu bintang tujuh yang berada di ufuk utara dan sekelompok bintang lima yang berada di ufuk selatan. Saat kedua kelompok bintang tersebut sejajar dan dijumlahkan maka harinya akan berjumlah 24 (dua puluh empat) hari. Perhitungan adat ini digunakan masyarakat Lembata untuk menentukan kapan dimulainya musim tanam dan musim panen yang masih digunakan sampai saat ini.[1]

Rujukan

  1. ^ "Leru Weru (Upacara Pesta Kacang)". Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Diakses tanggal 11 Februari 2022.