Lompat ke isi

HIM Damsyik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 34: Baris 34:
* ''[[Sangkuriang (film)|Sangkuriang]]'' (1982)
* ''[[Sangkuriang (film)|Sangkuriang]]'' (1982)
* ''[[Nyi Blorong]]'' (1982)
* ''[[Nyi Blorong]]'' (1982)
* ''[[Nyi Ageng Ratu Pemikat]]'' (1983)
* ''[[Lebak Membara]]'' (1983)
* ''[[Lebak Membara]]'' (1983)
* ''[[Perkawinan Nyi Blorong]]'' (1983)
* ''[[Perkawinan Nyi Blorong]]'' (1983)

Revisi per 11 Maret 2009 10.02

HIM Damsyik
Berkas:HIM Damsyik.jpg
Informasi latar belakang
Lahir14 Maret 1929 (umur 95)
AsalIndonesia Teluk Betung, Lampung, Indonesia
GenrePop
PekerjaanAktor, Penari

Haji Incik Muhammad Damsyik yang lebih dikenal sebagai HIM Damsyik (lahir 14 Maret 1929) adalah aktor senior Indonesia dan penari. Ia terkenal, karena memerankan tokoh Datuk Maringgih dalam serial mini seri di televisi Siti Nurbaya, sehingga akhirnya ia dikenal juga sebagai Datuk Maringgih dan karena kepiawiannya berdansa menjadikannya memperoleh julukan “Datuk Dansa”.

Biografi

Masa kecil

Sejak kecil putra dari kepala pegawai di perusahaan pelayaran Belanda, KPM ini telah senang menari. Setiap ada pesta atau perayaan, Damsyik selalu turut ambil bagian dalam menyanyi. Bakatnya semakin terasah saat hijrah ke Jakarta untuk kuliah. Saat itu di tahun 1950-an masih banyak orang Belanda yang bermukim di Jakarta, sehingga sehingga budaya dansa-dansi masih dominan sebagai alat pergaulan termasuk di kalangan mahasiswa. Semasa kuliah, Damsyik pernah aktif sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada).

Karier menari

Sejak menjuarai Lomba Dansa Ballroom di Jakarta, kepercayaan diri Damsyik semakin tinggi dan dia memutuskan untuk menekuni dansa secara profesional. Damsyik mendalami dansa selama empat tahun di Rellum Dancing School, Belanda dan menjadi salah satu dari sedikit instruktur dansa Indonesia yang berhasil mengantongi ijazah dansa berkelas internasional. Damsyik pernah menjadi runner up pada lomba dansa internasional di Bangkok. Nama Damsyik pun mulai terkenal sebagai guru dansa untuk tarian jenis ball room dan Amerika Latin di tahun 1950-an.

Popularitas dansa sempat meredup di akhir tahun 1950-an saat Partai Komunis Indonesia mencapnya sebagai produk gaya hidup imperialis. Namun lagu resmi Piala Dunia tahun 1998 Perancis, “La Copa de la Vida” yang disenandungkan oleh Ricky Martin secara apik dalam pakem tarian salsa yang atraktif, turut menghidupkan kembali popularitas dansa. Tentu saja hal ini juga membawa imbas positif pada kemampuan menari Damsyik. Selain sering mengajar dansa di kelas-kelas dansa profesional yang tersebar di banyak tempat di Jakarta serta mengajar privat, ayah lima ayah anak ini juga mengajar di sekolah dansa miliknya, Damsyik School of Dance.

Setelah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengakui dansa sebagai olahraga, maka dibentuklah Ikatan Olahraga Dansa Indonesia yang bernaung di bawah keanggotaan KONI. HIM Damsyik menjadi ketua umum pertamanya sejak sejak 12 Juli 2002.

Karier akting

Lelaki bertinggi badan 180 centimeter dengan berat hanya 55 kilogram ini mulai bermain film pada tahun 1959 dalam Bertamasya. Awalnya Damsyik diajak bermain sebagai aktor oleh sutradara Win Umboh yang sebelumnya telah biasa mengajak dia sebagai koreografer untuk film-filmnya. Namun Damsyik sempat berhenti dan mulai bermain kembali di tahun 1981. Namanya mulai melejit saat berperan sebagai Datuk Maringgih dalam miniseri televisi Siti Nurbaya (1992). Sampai tahun 1994, Damsyik tercatat telah bermain dalam 62 film bioskop.

Filmografi

Sinetron

  • Siti Nurbaya
  • Wah....Cantiknya
  • Maha Kasih

Pranala luar