Lompat ke isi

Leukosis sapi enzootik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30: Baris 30:


== Penyebab dan definisi ==
== Penyebab dan definisi ==
Leukosis sapi enzootik disebabkan oleh infeksi salah satu spesies ''[[Retrovirus]]'', yakni ''[[Bovine leukemia virus]]'' (BLV). Pada sapi, limfosarkoma dapat terjadi akibat infeksi BLV atau secara sporadis yang tidak diasosiasikan dengan BLV. Leukosis sapi sporadik (SLV) memiliki tiga bentuk penyakit, yaitu limfosarkoma pada anak sapi (biasanya berusia di bawah enam bulan), pada [[Kulit|kutaneus]], dan pada [[timus]].<ref>{{Cite web|last=Nagy|first=D.W.|date=Juli 2014|title=Overview of Bovine Leukosis|url=https://www.msdvetmanual.com/generalized-conditions/bovine-leukosis/overview-of-bovine-leukosis|website=MSD Veterinary Manual|access-date=9 Maret 2022}}</ref>{{sfn|OIE Manual|2018|p=1113}}
Leukosis sapi enzootik disebabkan oleh infeksi salah satu spesies ''[[Retrovirus]]'', yakni ''[[Bovine leukemia virus]]'' (BLV). Pada sapi, limfosarkoma dapat terjadi akibat infeksi BLV atau secara sporadis yang tidak diasosiasikan dengan BLV. Leukosis sapi sporadik (SLV) memiliki tiga bentuk penyakit, yaitu limfosarkoma pada anak sapi (biasanya berusia di bawah enam bulan), pada [[Kulit|kutaneus]], dan pada [[timus]].{{sfn|OIE Manual|2018|p=1113}} Sementara itu, meskipun leukosis sapi enzootik dapat terjadi pada semua tingkatan umur, biasanya limfosarkoma ditemukan pada sapi yang berusia di atas tiga tahun.<ref name=":0">{{Cite web|last=Nagy|first=D.W.|date=Juli 2014|title=Overview of Bovine Leukosis|url=https://www.msdvetmanual.com/generalized-conditions/bovine-leukosis/overview-of-bovine-leukosis|website=MSD Veterinary Manual|access-date=9 Maret 2022}}</ref><ref>{{Citation|last1=Prodjohardjono|first1=Subronto|title=Penyakit Enzootic Bovin Leukosis di Indonesia|url=https://core.ac.uk/download/pdf/298715437.pdf|pages=32-35}}</ref>


== Epidemiologi ==
== Epidemiologi ==
Baris 37: Baris 37:


=== Penyebaran penyakit ===
=== Penyebaran penyakit ===
Leukosis sapi enzootik tersebar di seluruh dunia dengan tingkat kejadian yang bervariasi. Pada tahun 2020, EBL telah diberantas di lebih dari 20 negara, sementara Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Argentina, Jepang, dan Tiongkok memiliki [[prevalensi]] yang cukup tinggi.<ref>{{Cite journal|last=Bartlett|first=Paul C.|last2=Ruggiero|first2=Vickie J.|last3=Hutchinson|first3=Holden C.|last4=Droscha|first4=Casey J.|last5=Norby|first5=Bo|last6=Sporer|first6=Kelly R. B.|last7=Taxis|first7=Tasia M.|date=2020|title=Current Developments in the Epidemiology and Control of Enzootic Bovine Leukosis as Caused by Bovine Leukemia Virus|url=https://www.mdpi.com/2076-0817/9/12/1058|journal=Pathogens|volume=9|issue=12|pages=1058|doi=10.3390/pathogens9121058|issn=2076-0817|pmc=PMC7766781}}</ref>
Leukosis sapi enzootik tersebar di seluruh dunia dengan tingkat kejadian yang bervariasi. Pada tahun 2020, EBL telah diberantas di lebih dari 20 negara, sementara Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Argentina, Jepang, dan Tiongkok memiliki [[prevalensi]] yang cukup tinggi.<ref>{{Cite journal|last=Bartlett|first=Paul C.|last2=Ruggiero|first2=Vickie J.|last3=Hutchinson|first3=Holden C.|last4=Droscha|first4=Casey J.|last5=Norby|first5=Bo|last6=Sporer|first6=Kelly R. B.|last7=Taxis|first7=Tasia M.|date=2020|title=Current Developments in the Epidemiology and Control of Enzootic Bovine Leukosis as Caused by Bovine Leukemia Virus|url=https://www.mdpi.com/2076-0817/9/12/1058|journal=Pathogens|volume=9|issue=12|pages=1058|doi=10.3390/pathogens9121058|issn=2076-0817|pmc=PMC7766781}}</ref>

== Penularan ==
[[Sel mononuklir darah tepi]] yang terinfeksi dan sel tumor merupakan sumber penularan virus sehingga transfer darah atau produk darah merupakan cara penularan penyakit ini. Sebagian besar penularan berlangsung secara horizontal. Kontak erat antara sapi terinfeksi dan sapi rentan diduga merupakan [[faktor risiko]] penularan. Lalat penggigit seperti [[Tabanidae]] dapat berperan sebagai [[Vektor (biologi)|vektor]]. Transmisi virus secara alami berlangsung saat sapi melahirkan, sedangkan transmisi nonalami terjadi ketika darah yang mengandung virus menempel pada jarum, peralatan bedah, dan sarung tangan yang digunakan saat [[inseminasi buatan]]. Selain itu, keberadaan virus juga ditemukan di cairan tubuh lainnya, seperti leleran hidung dan mulut, air liur, dan air susu. Namun, mereka tidak cukup terbukti berperan dalam menularkan penyakit dan digolongkan sebagai noninfeksius.<ref name=":0" />{{sfn|OIE Manual|2018|p=1114}}

== Patogenesis ==
{{sect-stub}}

== Tanda klinis ==
{{sect-stub}}

== Diagnosis ==
{{sect-stub}}

== Pencegahan, pengendalian, dan pengobatan ==
{{sect-stub}}


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 9 Maret 2022 14.54

Leukosis sapi enzootik
Informasi umum
SpesialisasiKedokteran hewan
PenderitaSapi
PenyebabBovine leukemia virus
DiagnosisPCR, ELISA, AGID
Tata laksana
PencegahanDisinsektasi vektor

Leukosis sapi enzootik (bahasa Inggris: enzootic bovine leukosis; disingkat EBL) adalah penyakit menular pada sapi yang disebabkan oleh infeksi Bovine leukemia virus (BLV). Leukosis merupakan perbanyakan jaringan pembentuk leukosit yang dapat berujung pada limfosarkoma (tumor maligna yang melibatkan jaringan limfoid),[1] sementara enzootik merupakan padanan endemik untuk penyakit hewan.[2] Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) menggolongkan EBL sebagai penyakit yang wajib dilaporkan kasusnya oleh negara-negara anggotanya.[3]

Penyebab dan definisi

Leukosis sapi enzootik disebabkan oleh infeksi salah satu spesies Retrovirus, yakni Bovine leukemia virus (BLV). Pada sapi, limfosarkoma dapat terjadi akibat infeksi BLV atau secara sporadis yang tidak diasosiasikan dengan BLV. Leukosis sapi sporadik (SLV) memiliki tiga bentuk penyakit, yaitu limfosarkoma pada anak sapi (biasanya berusia di bawah enam bulan), pada kutaneus, dan pada timus.[4] Sementara itu, meskipun leukosis sapi enzootik dapat terjadi pada semua tingkatan umur, biasanya limfosarkoma ditemukan pada sapi yang berusia di atas tiga tahun.[5][6]

Epidemiologi

Hewan rentan

Semua sapi, baik sapi eropa maupun sapi india, rentan terhadap infeksi BLV.[7] Meskipun kejadiannya sangat jarang, EBL juga dilaporkan pada kerbau, kambing, domba, babi, kuda, dan rusa.[8]

Penyebaran penyakit

Leukosis sapi enzootik tersebar di seluruh dunia dengan tingkat kejadian yang bervariasi. Pada tahun 2020, EBL telah diberantas di lebih dari 20 negara, sementara Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Argentina, Jepang, dan Tiongkok memiliki prevalensi yang cukup tinggi.[9]

Penularan

Sel mononuklir darah tepi yang terinfeksi dan sel tumor merupakan sumber penularan virus sehingga transfer darah atau produk darah merupakan cara penularan penyakit ini. Sebagian besar penularan berlangsung secara horizontal. Kontak erat antara sapi terinfeksi dan sapi rentan diduga merupakan faktor risiko penularan. Lalat penggigit seperti Tabanidae dapat berperan sebagai vektor. Transmisi virus secara alami berlangsung saat sapi melahirkan, sedangkan transmisi nonalami terjadi ketika darah yang mengandung virus menempel pada jarum, peralatan bedah, dan sarung tangan yang digunakan saat inseminasi buatan. Selain itu, keberadaan virus juga ditemukan di cairan tubuh lainnya, seperti leleran hidung dan mulut, air liur, dan air susu. Namun, mereka tidak cukup terbukti berperan dalam menularkan penyakit dan digolongkan sebagai noninfeksius.[5][10]

Patogenesis


Tanda klinis


Diagnosis


Pencegahan, pengendalian, dan pengobatan


Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Boden 2005, hlm. 413.
  2. ^ Boden 2005, hlm. 221.
  3. ^ "Animal Diseases". Organisasi Kesehatan Hewan Dunia. Diakses tanggal 9 Maret 2022. 
  4. ^ OIE Manual 2018, hlm. 1113.
  5. ^ a b Nagy, D.W. (Juli 2014). "Overview of Bovine Leukosis". MSD Veterinary Manual. Diakses tanggal 9 Maret 2022. 
  6. ^ Prodjohardjono, Subronto, Penyakit Enzootic Bovin Leukosis di Indonesia (PDF), hlm. 32–35 
  7. ^ OIE Code 2021, hlm. 1.
  8. ^ Kementan RI 2014, hlm. 19.
  9. ^ Bartlett, Paul C.; Ruggiero, Vickie J.; Hutchinson, Holden C.; Droscha, Casey J.; Norby, Bo; Sporer, Kelly R. B.; Taxis, Tasia M. (2020). "Current Developments in the Epidemiology and Control of Enzootic Bovine Leukosis as Caused by Bovine Leukemia Virus". Pathogens. 9 (12): 1058. doi:10.3390/pathogens9121058. ISSN 2076-0817. PMC 7766781alt=Dapat diakses gratis. 
  10. ^ OIE Manual 2018, hlm. 1114.

Daftar pustaka