Mlilir, Dolopo, Madiun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Daikinenn (bicara | kontrib)
menghilangkan spasi yang mengganggu tampilan artikel
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru
Daikinenn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru
Baris 10: Baris 10:
'''Mlilir''' adalah salah satu [[kelurahan]] di Kabupaten [[Dolopo, Madiun|Dolopo]], Kabupaten [[Kabupaten Madiun|Madiun]], Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].
'''Mlilir''' adalah salah satu [[kelurahan]] di Kabupaten [[Dolopo, Madiun|Dolopo]], Kabupaten [[Kabupaten Madiun|Madiun]], Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].


Dulu saat Kelurahan Mlilir masih dalam bentuk Desa, Milir terdiri atas beberapa Dusun, yaitu:
Dulu saat Kelurahan Mlilir masih dalam bentuk Desa, Milir terdiri atas beberapa Dusun, yaitu:



Revisi per 10 Maret 2022 05.46

Milir
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMadiun
KecamatanDolopo
Kode Kemendagri35.19.02.1002
Kode BPS3519030002


Mlilir adalah salah satu kelurahan di Kabupaten Dolopo, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Dulu saat Kelurahan Mlilir masih dalam bentuk Desa, Milir terdiri atas beberapa Dusun, yaitu:

  • Dusun Blaru
  • Dusun Ngeprih
  • Dusun Prenggowiranan
  • Dusun Nglobang
  • Dusun Guwo.

Kali Asin - Batas Kabupaten Madiun dan Ponorogo

Antara Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo dipisahkan oleh Kali Asin. Kali Asin bersumber dari Telaga Ngebel. Kali Asin ini bermuara ke Sungai atau Bengawan Madiun dan selanjutnya bermuara ke Bangawan Solo. Di Dusun Guwo terdapat Check Dam Gombal yang dibuat pada Zaman Belanda,Dam itu memisahkan aliran utama dengan aliran kanal irigasi yang mengairi sawah di Kelurahan Mlilir dan sekitarnya. Ekologi Kali Asin pada tahun 1960an termonitor masih sangat komplet. Pada air tawar Kali Asin ini hidup aneka biota antara lain ikan lele (Clarias batrachius), ikan gabus (Channa striata), ikan wader (Luciusoma setigerum,Rosbora argyrotaenia), ikan sili (Microphis brachyurus brachyurus), ikan sunduk prono (Ichthyocampus carce), ikan bader (Barbonymus gonionotus), ikan keting (Ketengus typus), ikan jogoripuh (Acrochordonichtys rugorus), belut (Monopterus albus, Ophisternon bengalense), udang, lobster biru, lobster oranye, lobster hitam, aneka jekutru (larva capung), blibis, anggang-anggang (serangga semacam lalat yang meluncur di permukaan air). Pada musim kemarau banyak dijumpai lumut (ganggang hijau) menjuntai seperti sekumpulan rambut hijau sepanjang 20 – 50 cm. Kini pada tahun 2012, keberadaan biota itu sudah langka. Kerusakan ekologi disebabkan antara lain dampak dari pencarian ikan dengan Endrin, jenu, penyetruman, pencemaran limbah rumah tangga.

Makanan Khas Mlilir

Makanan khas Milir adalah Kupat sate. Kupat sate ini dijual di toko atau emper pertokoan di Pasar Mlilir. Yang menyebabkan enak adalah kupat, bumbu ayam, dan bumbu kacangnya.

Hasil Bumi

Hasil Bumi terutama Padi, dan Mangga. Mangga-mangga gadung ditanam di sepanjang jalan desa pada tahun 1980an, sebagai bagian dari program mangganisasi Kabupaten Madiun di saat Bupatinya dijabat oleh Ir Kadijono, yang mantan kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.

Kerajinan

Di Dusun Guwo, berbatasan dengan Dusun Prenggowiranan terdapat pengrajin Pandai Besi. Produk yang dihasilkan adalah aneka macam pisau, ganco, pacul, singkal, pethel, alat sadap getah pinus/pethel sadap getah pinus, alat pertukangan. Yang terkenal pada awalnya adalah Pandai Besi milik Pak Sadiran (Alm). Kini diteruskan keturunan keduanya. Di lokasi yang sama juga pernah ada pengrajin genteng sampai tahun 1980an. Namun kini sudah tidak ada.

Pendidikan dan Sosial Budaya

Di Desa Mlilir terdapat beberapa sekolah dasar, di antaranya yang terkenal adalah MI (Madrasah Ibtidaiyah) Kresna.
Dan juga terdapat satu-satunya MTS (Madrasah Tsanawiyah) serta satu-satunya MA (Madrasah Aliyah) yaitu MTs - MA Miftahul Ulum, yang berada di lingkungan PonPes Darussalam Pucang.

Alamat lengkap MTs-MA Miftahul Ulum Pucang, Kradinan. Jl. Ponpes Darussalam Pucang Kradinan Mlilir, Jawa Timur, Indonesia 63174

Adat istiadat peninggalan nenek moyang yang beragama Hindu masih ada yang tersisa di era sampai dengan tahun 1970an, antara lain memberikan Cok bakal di kepunden, memberi sesaji kepada para leluhur ditaruh di dalam atau dekat "senthong" ketika punya gawe atau kirim doa. Seiring dengan makin banyaknya yang paham agama Islam dan sholat, adat kebiasaan itu ditinggalkan.

Tahun 1980 dan sebelumnya, ada budaya megengan, yaitu selamatan pada malam likuran di bulan puasa. Diadakan per RT dan rumah terdekat sebanyak kurang lebih 20 an keluarga. Tiap keluarga mengadakan sendiri-sendiri. Wal hasil, banyak "brekat" yang tidak termakan dan dijemur besuk harinya. Pada saat yang sama berita kelaparan di Afrika sering ditayangkan di televisi. Berbekal inilah seorang mahasiswa menyampaikan ke orangtuanya agar kebiasaan megengan sendiri-sendiri diubah menjadi bersama sama agar makanan tidak mubazir, sementara di Afrika kelaparan surplusnya berasnya bisa dikirim ke sana. Begitu disampaikan ke forum, berikutnya orang tua itu diboikot. Undangan selamatan gak ada yang datang, termasuk kakak dan adik juga tidak datang. Demikian berlanjut sampai dua tahun. Sejak tahun 1985 telah berubah, megengan bareng jadi satu tukar menukar "brekat". (Mahasiswa itu dulu, yang kini menyumbangkan tulisan ini termasuk tentang Kali Asin dan biota air tawarnya).

Templat:Mlilir, Dolopo, Madiun