Mlilir, Dolopo, Madiun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Daikinenn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru
Daikinenn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru
Baris 45: Baris 45:


== Pendidikan dan Sosial Budaya ==
== Pendidikan dan Sosial Budaya ==
Di Desa Mlilir terdapat beberapa sekolah dasar, di antaranya yang terkenal adalah MI (Madrasah Ibtidaiyah) Kresna.<br />
Di Desa Mlilir terdapat beberapa sekolah dasar sekolah dasar, Sekolah dasar yang paling terkenal di Kelurahan Mlilir adalah MI (Madrasah Ibtidaiyah) Kresna.<br />Dan juga terdapat satu-satunya MTS (Madrasah Tsanawiyah) serta satu-satunya MA (Madrasah Aliyah)
yaitu MTs - MAMiftahul Ulum, yang berada di lingkungan PonPes Darussalam Pucang.
Dan juga terdapat satu-satunya MTS (Madrasah Tsanawiyah) serta satu-satunya MA (Madrasah Aliyah)
yaitu MTs - MA Miftahul Ulum, yang berada di lingkungan PonPes Darussalam Pucang.


<big>Alamat lengkap '''MTs-MA Miftahul Ulum Pucang, Kradinan.'''</big>
<big>Alamat lengkap '''MTs-MA Miftahul Ulum Pucang, Kradinan.'''</big>

Revisi per 10 Maret 2022 06.33

Milir
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMadiun
KecamatanDolopo
Kode Kemendagri35.19.02.1002
Kode BPS3519030002


Mlilir adalah salah satu kelurahan di Kabupaten Dolopo, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Dulu saat Kelurahan Mlilir masih dalam bentuk Desa, Milir terdiri atas beberapa Dusun, yaitu:

  • Dusun Blaru
  • Dusun Ngeprih
  • Dusun Prenggowiranan
  • Dusun Nglobang
  • Dusun Guwo

Geografis sungai

Sungai yang ada di Mlilir disebut Kali Asin. Kali Asin bersumber dari Telaga Ngebel. Ekologi Kali Asin pada tahun 1960-an masih sangat komplet (lengkap).

Kali Asin memiliki aneka ragam biota antara lain:

  • ikan lele (Clarias batrachius)
  • ikan gabus (Channa striata)
  • ikan wader (Luciusoma setigerum,Rosbora argyrotaenia)
  • ikan sili (Microphis brachyurus brachyurus)
  • ikan sunduk prono (Ichthyocampus carce)
  • ikan bader (Barbonymus gonionotus)
  • ikan keting (Ketengus typus)
  • ikan jogoripuh (Acrochordonichtys rugorus)
  • belut (Monopterus albus, Ophisternon bengalense)
  • udang
  • lobster biru
  • dll.

Dulu, di musim kemarau, banyak dijumpai lumut (ganggang hijau) yang menjuntai sepanjang 20–50cm. Kini pada tahun 2012, keberadaan biota itu sudah langka. Kerusakan ekologi yang ada di Kali Asin antara lain dampak dari pencarian ikan dengan Endrin, jenu, penyetruman, dan pencemaran limbah rumah tangga.

Hasil Bumi

Hasil Bumi yang paling banyak di Kelurahan Mlilir adalah, Mangga dan padi. Mangga-mangga gadung ditanam di sepanjang jalan desa pada tahun 1980an, sebagai bagian dari program mangganisasi Kabupaten Madiun di saat Bupatinya dijabat oleh Ir Kadijono.

Kerajinan

Dulu saat Mlilir masih menjadi desa Dusun Guwo, terdapat pengrajin Pandai Besi. Produk yang dihasilkan adalah aneka macam pisau, ganco, pacul, singkal, pethel, alat sadap getah pinus, dan alat pertukangan. pengrajin Pandai Besi yang terkenal pada awalnya adalah Pak Sadiran (Alm). Kini usahanya diteruskan oleh keturunannya. Di lokasi yang sama juga pernah ada pengrajin genteng sampai tahun 1980-an. Namun kini sudah tidak ada.

Pendidikan dan Sosial Budaya

Di Desa Mlilir terdapat beberapa sekolah dasar sekolah dasar, Sekolah dasar yang paling terkenal di Kelurahan Mlilir adalah MI (Madrasah Ibtidaiyah) Kresna.
Dan juga terdapat satu-satunya MTS (Madrasah Tsanawiyah) serta satu-satunya MA (Madrasah Aliyah) yaitu MTs - MAMiftahul Ulum, yang berada di lingkungan PonPes Darussalam Pucang.

Alamat lengkap MTs-MA Miftahul Ulum Pucang, Kradinan. Jl. Ponpes Darussalam Pucang Kradinan Mlilir, Jawa Timur, Indonesia 63174

Adat istiadat peninggalan nenek moyang yang beragama Hindu masih ada yang tersisa di era sampai dengan tahun 1970an, antara lain memberikan Cok bakal di kepunden, memberi sesaji kepada para leluhur ditaruh di dalam atau dekat "senthong" ketika punya gawe atau kirim doa. Seiring dengan makin banyaknya yang paham agama Islam dan sholat, adat kebiasaan itu ditinggalkan.

Tahun 1980 dan sebelumnya, ada budaya megengan, yaitu selamatan pada malam likuran di bulan puasa. Diadakan per RT dan rumah terdekat sebanyak kurang lebih 20 an keluarga. Tiap keluarga mengadakan sendiri-sendiri. Wal hasil, banyak "brekat" yang tidak termakan dan dijemur besuk harinya. Pada saat yang sama berita kelaparan di Afrika sering ditayangkan di televisi. Berbekal inilah seorang mahasiswa menyampaikan ke orangtuanya agar kebiasaan megengan sendiri-sendiri diubah menjadi bersama sama agar makanan tidak mubazir, sementara di Afrika kelaparan surplusnya berasnya bisa dikirim ke sana. Begitu disampaikan ke forum, berikutnya orang tua itu diboikot. Undangan selamatan gak ada yang datang, termasuk kakak dan adik juga tidak datang. Demikian berlanjut sampai dua tahun. Sejak tahun 1985 telah berubah, megengan bareng jadi satu tukar menukar "brekat". (Mahasiswa itu dulu, yang kini menyumbangkan tulisan ini termasuk tentang Kali Asin dan biota air tawarnya).

Templat:Mlilir, Dolopo, Madiun