Siouxsie Wiles: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Siouxsie Wiles {{Post-nominals|MNZM|}} ( nama lahir Susanna Wiles ) <ref>{{Cite tweet}}</ref> adalah ahli [[Mikrobiolog|mikrobiologi]] dan komunikator sains Inggris. Bidang spesialisnya adalah penyakit menular dan [[bioluminesensi]] . Kini dia tinggal di New Zealand. |
|||
Dia merupakan kepala Laboratorium Bioluminescent Superbugs di [[Universitas Auckland]] . |
Dia merupakan kepala Laboratorium Bioluminescent Superbugs di [[Universitas Auckland]] . |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Penyakit virus Ebola|Ebola]] menjadi mikroba yang menarik minat Wiles dalam mikrobiologi saat dia remaja. Saat ceramah di [[TED (konferensi)|TEDxChristchurch]] pada tahun 2015 dia sempat berkata: |
[[Penyakit virus Ebola|Ebola]] menjadi mikroba yang menarik minat Wiles dalam mikrobiologi saat dia remaja. Saat ceramah di [[TED (konferensi)|TEDxChristchurch]] pada tahun 2015 dia sempat berkata: |
||
Baris 18: | Baris 16: | ||
Selama gelar PhDnya, Wiles menggunakan bioluminesensi untuk membuat biosensor bertujuan memantau kesehatan [[Mikroorganisme|mikroba]] yang bermanfaat bagi lingkungan. {{R|"RoyalSociety4"}} |
Selama gelar PhDnya, Wiles menggunakan bioluminesensi untuk membuat biosensor bertujuan memantau kesehatan [[Mikroorganisme|mikroba]] yang bermanfaat bagi lingkungan. {{R|"RoyalSociety4"}} |
||
'''Kehidupan profesional''' |
== '''Kehidupan profesional''' == |
||
{{R|"PMSciencePrize"}}Setelah PhD-nya terselesaikan, Wiles pindah ke [[Imperial College London]] mengisi posisi penelitian pasca-doktoral mengenai [[tuberkulosis]] . Tahun 2007 ia menjadi dosen di Imperial College's Department of Infectious Diseases and Immunity, {{R|"DPMCHonours"}} dan pada tahun 2009 dianugerahi Sir Charles Hercus Fellowship dari Health Research Council of New Zealand lalu pindah ke University of Auckland. {{R|"UniAuckWiles"}} Wiles menjadi kepala Lab Bioluminescent Superbugs universitas. {{R|"InterviewNZHerald2013"}} {{R|"UniEDWiles"}} |
{{R|"PMSciencePrize"}}Setelah PhD-nya terselesaikan, Wiles pindah ke [[Imperial College London]] mengisi posisi penelitian pasca-doktoral mengenai [[tuberkulosis]] . Tahun 2007 ia menjadi dosen di Imperial College's Department of Infectious Diseases and Immunity, {{R|"DPMCHonours"}} dan pada tahun 2009 dianugerahi Sir Charles Hercus Fellowship dari Health Research Council of New Zealand lalu pindah ke University of Auckland. {{R|"UniAuckWiles"}} Wiles menjadi kepala Lab Bioluminescent Superbugs universitas. {{R|"InterviewNZHerald2013"}} {{R|"UniEDWiles"}} |
||
Revisi per 14 Maret 2022 17.53
Siouxsie Wiles ( nama lahir Susanna Wiles ) [1] adalah ahli mikrobiologi dan komunikator sains Inggris. Bidang spesialisnya adalah penyakit menular dan bioluminesensi . Kini dia tinggal di New Zealand.
Dia merupakan kepala Laboratorium Bioluminescent Superbugs di Universitas Auckland .
Pendidikan
Ebola menjadi mikroba yang menarik minat Wiles dalam mikrobiologi saat dia remaja. Saat ceramah di TEDxChristchurch pada tahun 2015 dia sempat berkata:
Inilah mikroba pertama yang membuatku tertarik pertama kali dan mendalami mikrobiologi, karena luar biasa dan mengerika disaat yang bersamaan. Aku masi remaja ketika pertama kali membaca mengenai Ebola, dan yang bisa aku pikirkan hanyalah : Bagaimana bisa mahluk ini merubah tubuh manusia menjadi pabrik yang memproduksi virus
Buku The Hot Zone oleh Richard Preston, berisi dan fokus pada Ebola, menjadi alasan Wiles mengambil pendidikan di mikrobiologi medis .
Di Universitas Edinburgh Wiles kuliah, dan lulus pada 1997 dengan gelar BSc(Hons) di bidang Mikrobiologi Medis. Ketika sarjana, ia menerima Beasiswa Nuffield dan bekerja di Fakultas Ilmu Biologi universitas. Wiles menerima gelar PhD dari Edinburgh Napier University, meneliti di Pusat Ekologi dan Hidrologi (sebelumnya kampus ini dikenal sebagai Institut Virologi dan Mikrobiologi Lingkungan), berlokasi di Oxford .
Selama gelar PhDnya, Wiles menggunakan bioluminesensi untuk membuat biosensor bertujuan memantau kesehatan mikroba yang bermanfaat bagi lingkungan. [2]
Kehidupan profesional
[3]Setelah PhD-nya terselesaikan, Wiles pindah ke Imperial College London mengisi posisi penelitian pasca-doktoral mengenai tuberkulosis . Tahun 2007 ia menjadi dosen di Imperial College's Department of Infectious Diseases and Immunity, [4] dan pada tahun 2009 dianugerahi Sir Charles Hercus Fellowship dari Health Research Council of New Zealand lalu pindah ke University of Auckland. [5] Wiles menjadi kepala Lab Bioluminescent Superbugs universitas. [6] [7]
Tahun 2013 ia memenangkan Hadiah Perdana Menteri untuk Komunikasi Media Sains memenangkan hadiah uang tunai bernominal NZ$100,000 . 
- ^ @. (Tweet) https://twitter.com/ – via Twitter. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan); Missing or empty |user=; Missing or empty |number= (help) - ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaRoyalSociety4
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaPMSciencePrize
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaDPMCHonours
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaUniAuckWiles
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaInterviewNZHerald2013
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaUniEDWiles