Rotor (grup musik): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 35: | Baris 35: | ||
Pada tahun 2011, Irvan berniat mendirikan kembali Rotor dengan menggaet personel-personel baru, dan berencana untuk merilis album baru. Namun pembuatan album baru batal, diyakini karena Irvan sulit untuk membagi waktu aktivitas dakwahnya dan band. |
Pada tahun 2011, Irvan berniat mendirikan kembali Rotor dengan menggaet personel-personel baru, dan berencana untuk merilis album baru. Namun pembuatan album baru batal, diyakini karena Irvan sulit untuk membagi waktu aktivitas dakwahnya dan band. |
||
Berita duka datang pada 16 Februari 2021, sang Vokalis Irvan Sembiring menghembuskan nafas terakhirnya. |
Berita duka datang pada 16 Februari 2021, sang Vokalis Irvan Sembiring menghembuskan nafas terakhirnya, dan kemudian disusul dengan meninggalnya drummer Bakar Bufthaim pada 17 Maret 2022, membuat semua personel di formasi awal Rotor telah meninggal dunia. |
||
== Diskografi == |
== Diskografi == |
Revisi per 17 Maret 2022 02.17
ROTOR | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Genre | Thrash metal |
Tahun aktif | 1991–1998 |
Label | AIRO, Hemagita dan Warner Music Indonesia |
Rotor adalah sebuah grup musik thrash metal asal Jakarta. Dibentuk pada tahun 1991, yang digawangi oleh Irvan Sembiring. Band ini makin meroket namanya setelah sukses menjadi supporting act konser Metallica selama dua hari berturut-turut di stadion Lebak Bulus, Jakarta pada tahun 1993.
Walaupun dibentuk di Jakarta, panggung debut Rotor adalah di Taman Topi Bogor. Dalam pergelaran rock yang diadakan oleh sebuah radio swasta Bogor, kuartet thrasher ini tampil bersama sejawat metalnya dari Jakarta, di antaranya Atomic dan Alien Scream. Kala itu mereka masih mengusung lagu milik band asal Brasil yaitu Sepultura.
Selama delapan tahun karier bermusik, Rotor menelorkan empat album di tiga major label berbeda, yaitu AIRO, Hemagita dan Warner Music Indonesia. Sebelum bubar secara resmi, Judapran sang pemain bas Rotor tewas karena over dosis karena obat bius. Terakhir, mantan vokalis mereka Jodie (vokalis Getah) yang karismatik juga meninggal dunia. Anggota tersisa kini hanya sang pendiri sekaligus gitaris Rotor, M. Irvan Sembiring, yang telah menggantungkan gitar untuk selamanya dan menekuni lembaran hidupnya yang baru sebagai seorang pendakwah.
Pada tahun 2011, Irvan berniat mendirikan kembali Rotor dengan menggaet personel-personel baru, dan berencana untuk merilis album baru. Namun pembuatan album baru batal, diyakini karena Irvan sulit untuk membagi waktu aktivitas dakwahnya dan band.
Berita duka datang pada 16 Februari 2021, sang Vokalis Irvan Sembiring menghembuskan nafas terakhirnya, dan kemudian disusul dengan meninggalnya drummer Bakar Bufthaim pada 17 Maret 2022, membuat semua personel di formasi awal Rotor telah meninggal dunia.
Diskografi
- Behind the 8th Ball label: AIRO (1992)
- Eleven Keys label: Warner Music Indonesia (1995)
- New Blood label: Warner Music Indonesia (1996)
- Menang label: Warner Music Indonesia (1997)
Album tribut
- A tribute to Rotor (2002) Sebuah album kompilasi band underground Indonesia membawakan lagu Rotor, melalui label rotorcorp yang didistribusikan Hemagita.
Kompilasi
- Remastered (2010)