Lompat ke isi

Novela Nawipa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
GuerraSucia (bicara | kontrib)
GuerraSucia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
Sebelum terjun ke dunia politik, ia pernah menjadi pengusaha properti dan emas dari tahun 2009. Ia memperoleh gelar sarjananya dalam bidang ilmu pemerintahan dari [[Universitas Sains dan Teknologi Jayapura]].<ref name=":0" />
Sebelum terjun ke dunia politik, ia pernah menjadi pengusaha properti dan emas dari tahun 2009. Ia memperoleh gelar sarjananya dalam bidang ilmu pemerintahan dari [[Universitas Sains dan Teknologi Jayapura]].<ref name=":0" />


Untuk [[pemilihan umum Presiden Indonesia 2014]], Novela ditunjuk sebagai saksi mandat untuk tim [[Prabowo Subianto]] di kampung [[Awabutu, Paniai Timur, Paniai|Awabutu]], Distrik [[Paniai Timur, Paniai|Paniai Timur]].<ref>{{Cite web|date=17 Agustus 2014|title=Ini Pengakuan Novela Nawipa tentang Kesaksian di MK|url=https://www.suara.com/news/2014/08/17/194922/ini-pengakuan-novela-nawipa-tentang-kesaksian-di-mk|website=suara.com|language=id|access-date=17 Maret 2022}}</ref> Pada tahun 2014, saat sidang di [[Mahkamah Konstitusi]] terkait sengketa hasil pemilihan presiden, Novela hadir sebagai saksi di pihak [[Prabowo Subianto]]. Ia mengklaim bahwa pemilihan umum tidak pernah dilaksanakan di kampung [[Awabutu, Paniai Timur, Paniai|Awabutu]]. Gayanya yang dianggap lucu dan berbeda dalam menyampaikan kesaksiannya menarik perhatian media.<ref name=":0" /> Namun, ia dikritik karena telah menyebut dirinya sebagai "orang gunung", mengingat ia sebenarnya adalah seorang pengusaha dan politikus.<ref>{{Cite web|last=Merdekawan|first=Guntur|date=18 Agustus 2014|title=Novela Nawipa, Si 'Wanita Gunung' Yang Bikin Heboh Indonesia|url=https://plus.kapanlagi.com/novela-nawipa-si-wanita-gunung-yang-bikin-heboh-indonesia-c58f2f.html|website=kapanlagi.com|access-date=17 Maret 2022}}</ref> Komisi Pemilihan Umum belakangan menjelaskan bahwa pemilihan umum untuk kampung Awabutu dilakukan di [[Paniai Timur, Paniai|Distrik Paniai Timur]] karena kampung tersebut menggunakan [[sistem noken]] yang merupakan sistem pemilihan umum khusus wilayah [[Pegunungan Tengah, Papua|Pegunungan Tengah]] Provinsi Papua.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=13 Agustus 2014|title=Ketua KPU Paniai Benarkan Tak Ada Pemungutan Suara di Kampung Awaputu|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2014/08/13/13145861/Ketua.KPU.Paniai.Benarkan.Tak.Ada.Pemungutan.Suara.di.Kampung.Awaputu|website=KOMPAS.com|access-date=17 Maret 2022}}</ref>
Untuk [[pemilihan umum Presiden Indonesia 2014]], Novela ditunjuk sebagai saksi mandat untuk tim [[Prabowo Subianto]] di kampung [[Awabutu, Paniai Timur, Paniai|Awabutu]], Distrik [[Paniai Timur, Paniai|Paniai Timur]].<ref>{{Cite web|date=17 Agustus 2014|title=Ini Pengakuan Novela Nawipa tentang Kesaksian di MK|url=https://www.suara.com/news/2014/08/17/194922/ini-pengakuan-novela-nawipa-tentang-kesaksian-di-mk|website=suara.com|language=id|access-date=17 Maret 2022}}</ref> Pada tahun 2014, saat sidang di [[Mahkamah Konstitusi]] terkait sengketa hasil pemilihan presiden, Novela hadir sebagai saksi di pihak [[Prabowo Subianto]]. Ia mengklaim bahwa pemilihan umum tidak pernah dilaksanakan di kampung [[Awabutu, Paniai Timur, Paniai|Awabutu]]. Gayanya yang dianggap lucu dan berbeda dalam menyampaikan kesaksiannya menarik perhatian publik.<ref name=":0" /> Namun, ia dikritik karena telah menyebut dirinya sebagai "orang gunung", mengingat ia sebenarnya adalah seorang pengusaha dan politikus.<ref>{{Cite web|last=Merdekawan|first=Guntur|date=18 Agustus 2014|title=Novela Nawipa, Si 'Wanita Gunung' Yang Bikin Heboh Indonesia|url=https://plus.kapanlagi.com/novela-nawipa-si-wanita-gunung-yang-bikin-heboh-indonesia-c58f2f.html|website=kapanlagi.com|access-date=17 Maret 2022}}</ref> Komisi Pemilihan Umum belakangan menjelaskan bahwa pemilihan umum untuk kampung Awabutu dilakukan di [[Paniai Timur, Paniai|Distrik Paniai Timur]] karena kampung tersebut menggunakan [[sistem noken]] yang merupakan sistem pemilihan umum khusus wilayah [[Pegunungan Tengah, Papua|Pegunungan Tengah]] Provinsi Papua.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=13 Agustus 2014|title=Ketua KPU Paniai Benarkan Tak Ada Pemungutan Suara di Kampung Awaputu|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2014/08/13/13145861/Ketua.KPU.Paniai.Benarkan.Tak.Ada.Pemungutan.Suara.di.Kampung.Awaputu|website=KOMPAS.com|access-date=17 Maret 2022}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 17 Maret 2022 22.41

Novela Nawipa (lahir tanggal 14 September 1984 di Wamena) adalah seorang pengusaha politikus Indonesia asal Papua. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Paniai. Pada pemilihan umum legislatif tahun 2014, ia maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Papua untuk Daerah Pemilihan 1 Kabupaten Paniai, tetapi ia tidak terpilih.[1]

Sebelum terjun ke dunia politik, ia pernah menjadi pengusaha properti dan emas dari tahun 2009. Ia memperoleh gelar sarjananya dalam bidang ilmu pemerintahan dari Universitas Sains dan Teknologi Jayapura.[1]

Untuk pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, Novela ditunjuk sebagai saksi mandat untuk tim Prabowo Subianto di kampung Awabutu, Distrik Paniai Timur.[2] Pada tahun 2014, saat sidang di Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil pemilihan presiden, Novela hadir sebagai saksi di pihak Prabowo Subianto. Ia mengklaim bahwa pemilihan umum tidak pernah dilaksanakan di kampung Awabutu. Gayanya yang dianggap lucu dan berbeda dalam menyampaikan kesaksiannya menarik perhatian publik.[1] Namun, ia dikritik karena telah menyebut dirinya sebagai "orang gunung", mengingat ia sebenarnya adalah seorang pengusaha dan politikus.[3] Komisi Pemilihan Umum belakangan menjelaskan bahwa pemilihan umum untuk kampung Awabutu dilakukan di Distrik Paniai Timur karena kampung tersebut menggunakan sistem noken yang merupakan sistem pemilihan umum khusus wilayah Pegunungan Tengah Provinsi Papua.[4]

Referensi

  1. ^ a b c "Novela Nawipa, Ketua DPC Gerindra yang Mengundang Tawa di Sidang MK". medcom.id. 13 Agustus 2014. Diakses tanggal 17 Maret 2022. 
  2. ^ "Ini Pengakuan Novela Nawipa tentang Kesaksian di MK". suara.com. 17 Agustus 2014. Diakses tanggal 17 Maret 2022. 
  3. ^ Merdekawan, Guntur (18 Agustus 2014). "Novela Nawipa, Si 'Wanita Gunung' Yang Bikin Heboh Indonesia". kapanlagi.com. Diakses tanggal 17 Maret 2022. 
  4. ^ "Ketua KPU Paniai Benarkan Tak Ada Pemungutan Suara di Kampung Awaputu". KOMPAS.com. 13 Agustus 2014. Diakses tanggal 17 Maret 2022.