Lompat ke isi

Jangan Ambil Anakku: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus INDOSIAR_Logo_2.png karena telah dihapus dari Commons oleh EugeneZelenko; alasan: Copyright violation; see c:Commons:Licensing (F1): Non-trivial logo.
Zaar Dinn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 23: Baris 23:
* [[Nova Eliza]] sebagai Hesti
* [[Nova Eliza]] sebagai Hesti
* [[Shirin Amarain]] sebagai Sinar
* [[Shirin Amarain]] sebagai Sinar
*[[Henny Timbul]]


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==

Revisi per 28 Maret 2022 23.39

Jangan Ambil Anakku
PembuatMD Entertainment
PemeranIndra Bruggman
Nova Eliza
Penata musikIwang Modulus
Herbanu PW
Negara asalIndonesia
Jmlh. episode19
Produksi
ProduserDhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Durasi60 menit
Rilis asli
Jaringan
(Indosiar)
RilisSelasa, 16 Maret 2010 –
Kamis, 15 April 2010

Jangan Ambil Anakku adalah salah satu sinetron stripping yang ditayangkan oleh Indosiar.

Pemain

Sinopsis

Maraknya kasus penculikan bayi yang terjadi belakangan ini menginspirasi sinetron ini. Kisah berawal dari pasangan suami istri Hesti(nova eliza) dan Bayu (indra bruggman) yang tengah bersuka cita atas kelahiran putri kedua mereka. Namun sehari setelah melahirkan, bayinya diculik dari klinik tempat ia bersalin. Hesti menjerit menangis sejadi-jadinya. Bayu tak kalah berduka. Pihak klinik kebingungan tapi tidak mau disalahkan. Semua panik mencari dan melacak keberadaan bayi. Polisi ikut turun tangan. Semua yang berkaitan dengan keluarga Bayu, diinterogasi. Hesti pingsan berkali-kali setiap ingat nasib anak keduanya yang masih bayi merah itu.

Siapa nyana penculiknya adalah bidan Ida, yang membantu proses kelahiran Hesti. Bidan Ida sudah lama sekali berharap punya anak lagi setelah keguguran dulu. Apa daya suaminya sudah meninggal. Dorongan kuat untuk mempunyai anak membuatnya berlagak hamil sembari menunggu waktu yang tepat untuk menculik bayi. Kini, bayi Hesti sudah di tangannya dan diberi nama Sinar. Ida pikir dirinya aman dari tuduhan penculikan lantaran pas kejadian, ia sedang “cuti melahirkan”. Jadilah Ida menggelar syukuran di rumahnya. Tanpa disangka, teman sekerjanya yang tidak diundang malah datang ke rumahnya. Mereka melihat Sinar dan yakin kalau dia adalah bayi yang hilang itu. Ida mencium sinyal buruk ini. Ia kabur sebelum polisi datang. Dalam pelarian, tanpa sengaja keranjang berisi Sinar jatuh ke sungai, terbawa arus deras.

Keranjang bayi akhirnya ditemukan Bu Acih, seorang janda yang bekerja sebagai buruh cuci. Kebetulan Bu Acih divonis tak bisa punya anak. Sejak ia merawat Sinar, hidupnya perlahan membaik. Karena Sinar, Bu Acih memutuskan membuka panti asuhan. Hesti dan Bayu tetap belum menyerah. Dibantu wartawan bernama Rima, mereka terus menyebarkan pengumuman. Bayu mulai frustrasi kekurangan uang karena selama pencarian ia tak bisa bekerja. Bu Chandra, ibu Bayu, menyalahkan Hesti yang dianggap tidak bisa memberi semangat moral pada suaminya. Hesti mulai putus asa dan sakit-sakitan serta menjadi pemarah. Hesti tak lagi bisa menjadi ibu yang baik untuk putri sulungnya, Clara, karena hanya memikirkan Putri, anaknya yang hilang.

Sementara itu bidan Ida belum menyerah. Ia masih terobsesi memiliki Sinar. Ia menyamar dan bekerja sebagai penjaja kosmetik yang selalu berpindah-pindah lokasi. Akankah Sinar menemukan orang tuanya ataukah jatuh lagi ke tangan bidan Ida? Bagaimana dengan Bu Acih yang juga telanjur sayang kepada Sinar? Saksikan kisah perihnya ibu yang anaknya menjadi korban penculikan, hanya di Indosiar!

Pranala luar