Simpati: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Dibandingkan dengan rasa kasihan, simpati menyiratkan rasa kesamaan yang lebih besar bersama dengan keterlibatan pribadi yang lebih mendalam. Dalam keadaan emosional, simpati merupakan kumpulan dari afinitas sosial di mana satu orang berdiri dengan orang lain, sangat memahami perasaannya. Simpati ada ketika perasaan atau emosi seseorang dipahami dan dihargai secara mendalam oleh orang lain.<ref>{{Cite web|last=Sendari|first=Anugerah Ayu|date=2021-10-29|title=Simpati adalah Bentuk Perasaan, Kenali Bedanya dengan Empati|url=https://hot.liputan6.com/read/4696811/simpati-adalah-bentuk-perasaan-kenali-bedanya-dengan-empati|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-03-31}}</ref> |
Dibandingkan dengan rasa kasihan, simpati menyiratkan rasa kesamaan yang lebih besar bersama dengan keterlibatan pribadi yang lebih mendalam. Dalam keadaan emosional, simpati merupakan kumpulan dari afinitas sosial di mana satu orang berdiri dengan orang lain, sangat memahami perasaannya. Simpati ada ketika perasaan atau emosi seseorang dipahami dan dihargai secara mendalam oleh orang lain.<ref>{{Cite web|last=Sendari|first=Anugerah Ayu|date=2021-10-29|title=Simpati adalah Bentuk Perasaan, Kenali Bedanya dengan Empati|url=https://hot.liputan6.com/read/4696811/simpati-adalah-bentuk-perasaan-kenali-bedanya-dengan-empati|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-03-31}}</ref> |
||
== Prinsip == |
|||
Perasaan merupakan faktor penting dalam proses simpati, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Di dalam proses simpati terdapat keinginan untuk belajar dari pihak lain yang kedudukannya dianggap lebih tinggi dan hams di-hormati karma mempunyai kelebihan atau kemampuan tertentu yang patut dijadikan contoh tanpa hams menjadi seperti orang tersebut. Hal ini merupakan perbedaan yang mendasar antara simpati dan identifika-si. Proses simpati dapat berkembang di dalam suatu keadaan yang faktor Sing mengertinya teijamin.<ref>{{Cite book|last=Noorkasiani|first=Heryati, Ismail, Rita|date=2007|url=https://books.google.co.in/books?id=LWQF-z493bsC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA5&dq=simpati+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Sosiologi Keperawatan|location=Jakarta|publisher=EGC|isbn=978-979-448-984-0|pages=5|language=id|url-status=live}}</ref> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 31 Maret 2022 15.47
Simpati adalah suatu proses kejiwaan di mana seorang individu merasa tertarik pada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya yang sedemikian rupa.[1] Simpati melibatkan proses evaluasi atau penilaian sebelum menentukan tertarik atau tidak, sehingga merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain itu akan menjadi emosi yang sangat mendalam. Bentuk dari simpati juga dapat berupa dukungan yang dilakukan secara spontan karena merupakan hasil dari respon tertarik yang datangnya tidak bisa diduga-duga.[2]
Dibandingkan dengan rasa kasihan, simpati menyiratkan rasa kesamaan yang lebih besar bersama dengan keterlibatan pribadi yang lebih mendalam. Dalam keadaan emosional, simpati merupakan kumpulan dari afinitas sosial di mana satu orang berdiri dengan orang lain, sangat memahami perasaannya. Simpati ada ketika perasaan atau emosi seseorang dipahami dan dihargai secara mendalam oleh orang lain.[3]
Prinsip
Perasaan merupakan faktor penting dalam proses simpati, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Di dalam proses simpati terdapat keinginan untuk belajar dari pihak lain yang kedudukannya dianggap lebih tinggi dan hams di-hormati karma mempunyai kelebihan atau kemampuan tertentu yang patut dijadikan contoh tanpa hams menjadi seperti orang tersebut. Hal ini merupakan perbedaan yang mendasar antara simpati dan identifika-si. Proses simpati dapat berkembang di dalam suatu keadaan yang faktor Sing mengertinya teijamin.[4]
Lihat pula
Referensi
- ^ Tear, J; Michalska, KJ (2010). "Neurodevelopmental changes in the circuits underlying empathy and sympathy from childhood to adulthood". Developmental Science. 13 (6): 886–899. doi:10.1111/j.1467-7687.2009.00940.x. PMID 20977559.
- ^ Widyananda, Rakha Fahreza (2021-02-18). "Perbedaan Simpati dan Empati dalam Kehidupan Sehari-hari, Simak Ulasannya". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-31.
- ^ Sendari, Anugerah Ayu (2021-10-29). "Simpati adalah Bentuk Perasaan, Kenali Bedanya dengan Empati". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-03-31.
- ^ Noorkasiani, Heryati, Ismail, Rita (2007). Sosiologi Keperawatan. Jakarta: EGC. hlm. 5. ISBN 978-979-448-984-0.