Gempa bumi Sumatra 2005: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k update
*drew (bicara | kontrib)
Baris 22: Baris 22:
*Pemerintah [[AS]] dan [[Australia]] berjanji akan memberikan bantuan kepada Indonesia. Australia akan menyumbangkan bantuan sebesar 1 juta [[dolar Australia]] dalam bentuk hibah serta mengirimkan peralatan dan anggota medis ke Nias.
*Pemerintah [[AS]] dan [[Australia]] berjanji akan memberikan bantuan kepada Indonesia. Australia akan menyumbangkan bantuan sebesar 1 juta [[dolar Australia]] dalam bentuk hibah serta mengirimkan peralatan dan anggota medis ke Nias.


===[[30 Maret]] [[2004]]===
===[[30 Maret]] [[2005]]===
*Pemerintah [[Jepang]] menyatakan akan memberikan bantuan sebesar 15 juta [[Yen]] dan mengirimkan tim medisnya ke [[Nias]].
*Pemerintah [[Jepang]] menyatakan akan memberikan bantuan sebesar 15 juta [[Yen]] dan mengirimkan tim medisnya ke [[Nias]].
*Kapal induk Australia, ''HMAS Kanimbla'' yang baru berangkat pulang ke negerinya setelah membantu proses pemulihan Aceh pasca bencana tsunami Desember berputar kembali ke arah Sumatra.
*Kapal induk [[Australia]], ''HMAS Kanimbla'' yang baru berangkat pulang ke negerinya setelah membantu proses pemulihan Aceh pasca bencana tsunami Desember berputar kembali ke arah Sumatra.
*Pasukan [[Spanyol]] yang rencananya akan keluar dari Aceh memutuskan untuk bergerak ke Nias.
*Hingga malam ini, sudah 217 mayat yang dievakuasi warga secara gotong royong. Jumlah itu diperkirakan akan melonjak mengingat sebagian besar korban masih tertimbun di bangunan. Sementara itu, 30 orang dipastikan tewas di Kecamatan Teluk Dalam.


==Tempat lainnya==
==Tempat lainnya==

Revisi per 31 Maret 2005 03.28

Peta pusat gempa dari NOAA.

Gempa bumi Sumatra 2005 terjadi pada pukul 23.09 WIB pada 28 Maret 2005. Pusat gempanya berada di 2° 04′ 35″ U 97° 00′ 58″ T, 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia, 200 km sebelah barat Sibolga, Sumatra atau 1400 km barat laut Jakarta, sekitar setengah jarak antara pulau Nias dan Simeulue. Catatan seismik memberikan angka 8,7 skala Richter (BMG di Indonesia mencatat 8,2) dan getarannya terasa hingga Bangkok, Thailand, sekitar 1000 km jauhnya [1].

Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR, gempa ini merupakan gempa bumi terbesar kedua di dunia sejak tahun 1964. Segera setelah terjadi, muncul peringatan akan kemungkinan datangnya tsunami yang akhirnya tidak terjadi.

Gempa ini kemungkinan terpicu oleh gempa sebelumnya pada bulan Desember 2004, gempa bumi Samudra Hindia 2004.

Indonesia

Getaran terasa di beberapa provinsi di Sumatra: Sumatra Utara, Aceh, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu dan Palembang. Gempa selama lima menit tersebut memutuskan aliran listrik dan telepon di sebagian pulau Sumatra.

29 Maret 2005

  • Pemerintah Indonesia pada awalnya memperkirakan korban sebanyak 2.000 orang. Namun laporan Depkes kemudian menyatakan korban di Nias sebanyak 300 orang dan pengungsi sebanyak 2.000 orang. [2] . Data yang berbeda juga datang dari Depsos yang memberi angka 320 korban. [3]
  • Di kota Palembang, gempa terjadi bersamaan dengan hujan angin.
  • Aliran listrik juga padam di Medan.
  • Kabupaten Aceh Singkil dilaporkan rusak dengan jalan-jalan retak dan tiang liastrik bertumbangan.
  • Di Padang, warga mengantri di SPBU; bersiap untuk melarikan diri dari kemungkinan datangnya tsunami.
  • Nias menjadi salah satu tempat dengan kerusakan terparah. Sekitar 290 orang kemungkinan telah meninggal. Kota terbesar di Nias, Gunungsitoli dilaporkan mempunyai banyak gedung yang rusak berat (sekitar 60% [4]). Menara bandara juga rubuh dan jalan-jalan tampak retak.
  • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sedianya akan berangkat ke Australia untuk kunjungan kerja menunda kepergiannya dan memilih pergi ke Nias.
  • Tercatat ada tsunami kecil setinggi 3-4 meter di Simeulue dan Singkil.
  • Pemerintah AS dan Australia berjanji akan memberikan bantuan kepada Indonesia. Australia akan menyumbangkan bantuan sebesar 1 juta dolar Australia dalam bentuk hibah serta mengirimkan peralatan dan anggota medis ke Nias.

30 Maret 2005

  • Pemerintah Jepang menyatakan akan memberikan bantuan sebesar 15 juta Yen dan mengirimkan tim medisnya ke Nias.
  • Kapal induk Australia, HMAS Kanimbla yang baru berangkat pulang ke negerinya setelah membantu proses pemulihan Aceh pasca bencana tsunami Desember berputar kembali ke arah Sumatra.
  • Pasukan Spanyol yang rencananya akan keluar dari Aceh memutuskan untuk bergerak ke Nias.
  • Hingga malam ini, sudah 217 mayat yang dievakuasi warga secara gotong royong. Jumlah itu diperkirakan akan melonjak mengingat sebagian besar korban masih tertimbun di bangunan. Sementara itu, 30 orang dipastikan tewas di Kecamatan Teluk Dalam.

Tempat lainnya

Getaran juga terasa di Malaysia, Singapura, Sri Lanka dan Thailand. Tsunami yang kecil juga tercatat terjadi di Pulau Cocos milik Australia namun terletak dekat dengan Sumatra.

Lihat pula

Pranala luar