Lompat ke isi

Capung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: Bot: Menata ulang templat stub
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 14: Baris 14:
'''Capung''' atau '''sibar-sibar''' dan '''Capung Jarum''' adalah kelompok [[serangga]] yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Kedua macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari [[air]], tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya. Namanya dalam bahasa daerah adalah ''papatong'' (Sd.), ''kinjeng'' (Jw.), ''coblang'' (Jw.), ''kasasiur'' (bjn), tjapung, ''Sansibur'' (DykNgj) ''Bungkoloko'' (Siompu), ''Kedie (Bahasa Sasak Lombok)''.
'''Capung''' atau '''sibar-sibar''' dan '''Capung Jarum''' adalah kelompok [[serangga]] yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Kedua macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari [[air]], tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya. Namanya dalam bahasa daerah adalah ''papatong'' (Sd.), ''kinjeng'' (Jw.), ''coblang'' (Jw.), ''kasasiur'' (bjn), tjapung, ''Sansibur'' (DykNgj) ''Bungkoloko'' (Siompu), ''Kedie (Bahasa Sasak Lombok)''.


Capung (subordo Anisoptera) relatif mudah dibedakan dari [[capung jarum]] (subordo Zygoptera). Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki [[abdomen]] yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dijendela dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.
Capung (subordo Anisoptera) relatif mudah dibedakan dari [[capung jarum]] (subordo Zygoptera). Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki [[abdomen]] yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap di jendela dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.


== Habitat dan Kebiasaan ==
== Habitat dan Kebiasaan ==

Revisi per 4 April 2022 02.08

Capung
Anisoptera Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
SuperkerajaanHolozoa
KerajaanAnimalia
FilumArthropoda
KelasInsecta
OrdoOdonata
UpaordoAnisoptera Edit nilai pada Wikidata
Selys, 1854

Capung atau sibar-sibar dan Capung Jarum adalah kelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Kedua macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari air, tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya. Namanya dalam bahasa daerah adalah papatong (Sd.), kinjeng (Jw.), coblang (Jw.), kasasiur (bjn), tjapung, Sansibur (DykNgj) Bungkoloko (Siompu), Kedie (Bahasa Sasak Lombok).

Capung (subordo Anisoptera) relatif mudah dibedakan dari capung jarum (subordo Zygoptera). Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap di jendela dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.

Habitat dan Kebiasaan

Nimfa capung

Capung dan capung jarum menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan perkotaan. Ditemukan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 m dpl. Beberapa jenisnya, umumnya jenis capung, merupakan penerbang yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. Beberapa jenis yang lain memiliki habitat yang spesifik dan wilayah hidup yang sempit. Capung jarum biasanya terbang dengan lemah, dan jarang menjelajah jauh.

Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya pada tetumbuhan yang berada di air. Ada jenis yang senang dengan air menggenang, tetapi ada pula jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air sebagai capung dewasa.

Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernapas. Tempayak dan nimfa capung hidup sebagai hewan karnivora yang ganas. Nimfa capung yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan. Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.

Capung dan Manusia

Capung dewasa tidak pernah dianggap sebagai pengganggu atau hama.


Galeri

Pranala luar