Simanungkalit: Perbedaan antara revisi
Baris 7: | Baris 7: | ||
Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera Toga Sipoholon, yang pertama lahir adalah [[Sibagariang|Donda Hopol (Sibagariang)]], Selanjutnya tiga putera lagi lahir yakni [[Hutauruk|Donda Ujung (Hutauruk)]], [[Simanungkalit|Ujung Tinumpak (Simanungkalit)]], dan terakhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]]. |
Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera Toga Sipoholon, yang pertama lahir adalah [[Sibagariang|Donda Hopol (Sibagariang)]], Selanjutnya tiga putera lagi lahir yakni [[Hutauruk|Donda Ujung (Hutauruk)]], [[Simanungkalit|Ujung Tinumpak (Simanungkalit)]], dan terakhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]]. |
||
== Silsilah Raja Naipospos == |
|||
Menurut para tetua dan tokoh adat marga-marga keturunan Naipospos, menuturkan bahwa Raja Naipospos mempunyai 2 (dua) orang putera dari 2 (dua) orang isteri yang merupakan kakak-beradik ''(marpariban)'' boru [[Pasaribu]]. |
|||
Raja Naipospos tidak sabar menunggu keturunan dari isteri pertama boru Pasaribu, sehingga secara diam-diam ia mengambil isteri kedua yang adalah adik kandung isteri pertama. Tanpa diduga isteri pertama dan kedua sama-sama mengandung. |
|||
Isteri Kedua lebih dahulu melahirkan putera bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama [[Marbun]] |
|||
Kemudian isteri Pertama pun melahirkan putera bagi Raja Naipospos dan diberi nama Martuasame atau bergelar [[Toga Sipoholon]]. |
|||
Jadi, putera Raja Naipospos adalah sebanyak 2 (dua) orang, yaitu: |
|||
Putra Tertua yakni Toga Marbun, yang kemudian memiliki 3 (tiga) putera yang merupakan cikal-bakal 3 (tiga) marga, yakni: |
|||
# Lumban Batu, yang merupakan cikal-bakal marga [[Lumbanbatu]] |
|||
# Banjar Nahor, yang merupakan cikal-bakal marga [[Banjarnahor]] |
|||
# Lumban Gaol, yang merupakan cikal-bakal marga [[Lumban Gaol]] |
|||
Putra Kedua adalah Martuasame atau Toga Sipoholon, yang kemudian memiliki 4 (empat) putera yang merupakan cikal-bakal 4 (empat) marga, yakni : |
|||
# Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga [[Sibagariang]] |
|||
# Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga [[Hutauruk]] |
|||
# Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga [[Simanungkalit]] |
|||
# Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga [[Situmeang]] |
|||
== Kisah Ujung Tinumpak dan Keturunannya == |
== Kisah Ujung Tinumpak dan Keturunannya == |
Revisi per 4 April 2022 11.38
Simanungkalit adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa Batak dan masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Naipospos.
Rumpun Keturunan Naipospos
Dalam silsilah Batak, marga Simanungkalit masuk dalam rumpun keturunan Raja Naipospos. Marga ini diwariskan langsung oleh putera ketiga Toga Sipoholon bernama Ujung Tinumpak. Simanungkalit masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga Sibagariang, Hutauruk, Situmeang, Marbun Lumbanbatu, Marbun Banjarnahor, dan Marbun Lumbangaol
Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera Toga Sipoholon, yang pertama lahir adalah Donda Hopol (Sibagariang), Selanjutnya tiga putera lagi lahir yakni Donda Ujung (Hutauruk), Ujung Tinumpak (Simanungkalit), dan terakhir lahir adalah Jamita Mangaraja (Situmeang).
Silsilah Raja Naipospos
Menurut para tetua dan tokoh adat marga-marga keturunan Naipospos, menuturkan bahwa Raja Naipospos mempunyai 2 (dua) orang putera dari 2 (dua) orang isteri yang merupakan kakak-beradik (marpariban) boru Pasaribu.
Raja Naipospos tidak sabar menunggu keturunan dari isteri pertama boru Pasaribu, sehingga secara diam-diam ia mengambil isteri kedua yang adalah adik kandung isteri pertama. Tanpa diduga isteri pertama dan kedua sama-sama mengandung.
Isteri Kedua lebih dahulu melahirkan putera bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama Marbun
Kemudian isteri Pertama pun melahirkan putera bagi Raja Naipospos dan diberi nama Martuasame atau bergelar Toga Sipoholon.
Jadi, putera Raja Naipospos adalah sebanyak 2 (dua) orang, yaitu:
Putra Tertua yakni Toga Marbun, yang kemudian memiliki 3 (tiga) putera yang merupakan cikal-bakal 3 (tiga) marga, yakni:
- Lumban Batu, yang merupakan cikal-bakal marga Lumbanbatu
- Banjar Nahor, yang merupakan cikal-bakal marga Banjarnahor
- Lumban Gaol, yang merupakan cikal-bakal marga Lumban Gaol
Putra Kedua adalah Martuasame atau Toga Sipoholon, yang kemudian memiliki 4 (empat) putera yang merupakan cikal-bakal 4 (empat) marga, yakni :
- Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga Sibagariang
- Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga Hutauruk
- Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga Simanungkalit
- Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga Situmeang
Kisah Ujung Tinumpak dan Keturunannya
Sejarah Ujung Tinumpak
Ujung Tinumpak merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Simanungkalit. Ujung Tinumpak sendiri adalah putera ketiga dari empat bersaudara anak anak dari Toga Sipoholon. Menurut legenda, nama Ujung Tinumpak mengandung makna sahala panggalangon dengan harapan parhata sioloan atau dituruti oleh saudara-saudaranya. Sahala panggalangon berarti jiwa ramah-tamah dalam menjamu kerabat atau tamu.
Konon, Ujung Tinumpak gemar beternak ayam. Dikarenakan sikap ramah-tamah dalam menjamu kerabat atau para tamu yang datang, maka Ujung Tinumpak acap-kali menyiapkan ayam yang telah ditambatkan untuk dihidangkan suatu waktu saat menjamu tamu. Namun ada kalanya karena kesibukannya, ayam yang telah ditambatkan itu terlilit (alit). Karena kebiasaan itu, yang mengenalnya menjulukinya parmanuk na alit artinya pemilik ayam yang tertambat terlilit. Julukan ini kemudian diperhalus menjadi Simanungkalit.
Simanungkalit kini menjadi marga yang secara umum dipakai oleh keturunan Ujung Tinumpak, namun di beberapa daerah masih ada yang memakai marga Naipospos atau marga Pospos.
Keturunan Ujung Tinumpak
Setelah para putera Raja Naipospos tersebar dari Dolok Imun, maka Ujung Tinumpak pergi membuka perkampungan pertama di daerah Sipoholon. Perkampungan tersebut kini bernama Desa Simanungkalit di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Ujung Tinumpak memiliki 2 (dua) orang putera, yakni: Raja Natangkang dan Raja Nataho. Dalam penomoran silsilah marga, Ujung Tinumpak dihitung sebagai generasi pertama marga Simanungkalit. Selanjutnya Raja Natangkang dan Raja Nataho sebagai generasi kedua. Lalu, cucu Ujung Tinumpak sebagai generasi ketiga dan demikian seterusnya.
Putra Tertua Ujung Tinumpak Simanungkalit, Raja Natangkang, memiliki 2 (Dua) Putera yakni :
- Bahara Tunggal, memiliki 4 (empat) Putera :
- Ompu Namoradohon
- Ompu Marbunga Raja
- Ompu Datutala Dibaune
- Ompu Tuan Dugul
- Tuan Namora, memiliki 5 (lima) Putera :
- Ompu Guru Somangula
- Ompu Sampetua
- Ompu Raja Nauli
- Ompu Sidalian
- Ompu Sodumpangon
Putra Bungsu Ujung Tinumpak Simanungkalit, Raja Nataho, memiliki 2 (Dua) Putera yakni :
- Tuan Nahoda, memiliki 1 (satu) putera :
- Ompu Namora Pagi
- Ompu Poltak Mataniari, memiliki 3 (tiga) putera :
- Ompu Sotarjua
- Ompu Marsundu Aji
- Ompu Sahang Mataniari
Pada generasi ketujuh silsilah Simanungkalit, seorang bernama Tahi Somodung merantau ke daerah Angkola, kemudian membuka perkampungan bernama Natambang Roncitan di Kecamatan Arse, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Keturunannya di daerah Angkola memakai marga Pospos.
Berikut ini salah satu bagan silsilah keturunan marga Simanungkalit yang dirunut dari garis keturunan Tahi Somodung yang merantau ke daerah Angkola.[1]
Ujung Tinumpak (Simanungkalit) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Natangkang | Raja Nataho | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bahara Tunggal | Tuan Namora | Tuan Nahoda | Poltak Mataniari | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Namora Dohon | Marbunga Raja | Datu Taladibaune | Tuan Dugul | Guru Somangula | Ompu Sampetua | Raja Nauli | Ompu Sidalian | Guru Sodumpangon | Namora Pagi | Ompu Sotarjua | Ompu Marsundu Aji | Ompu Sahang Mataniari | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ulang Bisara | Raja Indak | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Huta Bosar | Parjahal | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Duhut | Batu Sohallungon | Tahi Somodung di Roncitan, Angkola | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jadongan | Ompu Sihon | Lancat Badar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Referensi
- ^ "Marga Pospos sian Roncitan". Forum Dialog Tarombo Naipospos.