Lompat ke isi

Situmeang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Putrasitumeang (bicara | kontrib)
Pnaipospos (bicara | kontrib)
Merapikan dan memperbaiki isi
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Baris 3: Baris 3:
== Rumpun Keturunan Naipospos ==
== Rumpun Keturunan Naipospos ==
{{Main|Naipospos}}
{{Main|Naipospos}}
[[Berkas:Silsilah Raja Naipospos.jpg|jmpl|Silsilah Raja Naipospos]]
Dalam [[Tarombo Batak|silsilah Batak]], marga Situmeang masuk dalam rumpun keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]]. Marga ini diwariskan langsung oleh putera keempat dari [[Toga Sipoholon]] [[Situmeang|yang bernama Jamita Mangaraja]]. Situmeang masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga [[Lumban Batu|Marbun Lumbanbatu]], [[Banjar Nahor|Marbun Banjarnahor]], [[Lumban Gaol|Marbun Lumbangaol]]. [[Sibagariang]], [[Hutauruk]], [[Simanungkalit|dan Simanungkalit]],


Dalam [[Tarombo Batak|silsilah Batak]], marga Situmeang masuk dalam rumpun keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]]. Marga ini diwariskan langsung oleh putera keempat si Raja Naipospos bernama [[Situmeang|Jamita Mangaraja]]. Situmeang masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga [[Sibagariang]], [[Hutauruk]], [[Simanungkalit]], [[Lumban Batu|Marbun Lumbanbatu]], [[Banjar Nahor|Marbun Banjarnahor]], dan [[Lumban Gaol|Marbun Lumbangaol]].<ref name=":1">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos|url=https://www.scribd.com/doc/166261518/Tarombo-dohot-Turiturian-ni-si-Raja-Naipospos|website=Scribd, buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja|language=Batak|access-date=}}</ref>
== Silsilah Raja Naipospos ==
Menurut para tetua dan tokoh adat marga-marga keturunan Naipospos, menuturkan bahwa [[Naipospos|Raja Naipospos]] Mempunyai 2 (dua) orang putera dari 2 (dua) orang isteri yang merupakan kakak-beradik ''(marpariban)'' boru [[Pasaribu]].


Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera si Raja Naipospos, yang pertama lahir adalah [[Sibagariang|Donda Hopol (Sibagariang)]] dari istri pertama, lalu [[Marbun]] lahir dari istri kedua, selanjutnya tiga putera lagi lahir dari istri pertama yakni [[Hutauruk|Donda Ujung (Hutauruk)]], [[Simanungkalit|Ujung Tinumpak (Simanungkalit)]], dan terakhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]]. Namun, tradisi di kebanyakan daerah di [[Tanah Batak]], selalu mengurutkan keturunan dari istri pertama lalu istri kedua dalam penulisan [[Tarombo Batak|silsilah ''(tarombo)'']] apabila seseorang memiliki keturunan dari beberapa istri.
Raja Naipospos tidak sabar menunggu keturunan dari isteri pertama boru Pasaribu, sehingga secara diam-diam ia mengambil isteri kedua yang adalah adik kandung isteri pertama. Tanpa diduga isteri pertama dan kedua sama-sama mengandung.


Berikut ini bagan silsilah keturunan Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat keturunan Naipospos di [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], sebagai sentral Naipospos.<ref>{{Cite book|last=Situmeang|first=Doangsa P. L.|date=|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/01/si-raja-naipospos/|title=BUKU SAKU MARGA BATAK, Si Raja Naipospos|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>{{Silsilah Naipospos}}
Isteri Kedua lebih dahulu melahirkan putera bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama Raja Marbun, atau kelak disebut [[Marbun|Toga Marbun]]

Kemudian isteri Pertama pun melahirkan putera bagi Raja Naipospos dan diberi nama Martuasame atau bergelar [[Toga Sipoholon]].

Jadi, putera dari [[Naipospos|Raja Naipospos]] ada sebanyak 2 (dua) orang, yaitu:

Putra Tertua yakni [[Marbun|Toga Marbun]], yang kemudian memiliki 3 (tiga) putera yang merupakan cikal-bakal 3 (tiga) marga, yakni:

# Lumban Batu, yang merupakan cikal-bakal marga [[Lumbanbatu]]
# Banjar Nahor, yang merupakan cikal-bakal marga [[Banjarnahor]]
# Lumban Gaol, yang merupakan cikal-bakal marga [[Lumban Gaol]]

Putra Kedua adalah [[Toga Sipoholon]], yang kemudian memiliki 4 (empat) putera yang merupakan cikal-bakal 4 (empat) marga, yakni :

# Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga [[Sibagariang]]
# Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga [[Hutauruk]]
# Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga [[Simanungkalit]]
# Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga [[Situmeang]]


== Kisah Jamita Mangaraja dan Keturunannya ==
== Kisah Jamita Mangaraja dan Keturunannya ==


=== Sejarah Jamita Mangaraja ===
=== Sejarah Jamita Mangaraja ===
[[Jamita Mangaraja]] merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Situmeang. Jamita Mangaraja sendiri adalah putera keempat dari empat bersaudara keturunan [[Toga Sipoholon|Raja Martuasame (Toga Sipoholon)]]. Menurut legenda, nama Jamita Mangaraja mengandung makna ''sahala harajaon'' dengan harapan ''sipatangitangion'' atau didengarkan oleh saudara-saudaranya.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://tarombo-naipospos.blogspot.com/|title=TAROMBO NAIPOSPOS|last=|first=|date=|website=Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>
[[Jamita Mangaraja]] merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Situmeang. Jamita Mangaraja sendiri adalah putera keempat dari lima bersaudara keturunan si [[Raja Naipospos]] dan dilahirkan oleh istri pertama boru [[Pasaribu]]. Menurut legenda, nama Jamita Mangaraja mengandung makna ''sahala harajaon'' dengan harapan ''sipatangitangion'' atau didengarkan oleh saudara-saudaranya.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://tarombo-naipospos.blogspot.com/|title=TAROMBO NAIPOSPOS|last=|first=|date=|website=Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>


Situmeang kini menjadi marga yang secara umum dipakai oleh keturunan Jamita Mangaraja, namun di beberapa daerah masih ada yang memakai marga [[Naipospos]].
Situmeang kini menjadi marga yang secara umum dipakai oleh keturunan Jamita Mangaraja, namun di beberapa daerah masih ada yang memakai marga [[Naipospos]].
Baris 40: Baris 20:
Setelah para putera Raja Naipospos tersebar dari Dolok Imun, maka Jamita Mangaraja pergi membuka perkampungan pertama di daerah [[Sipoholon]]. Perkampungan tersebut kini bernama [[Situmeang Hasundutan, Sipoholon, Tapanuli Utara|Desa Situmeang]] di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]], [[Kabupaten Tapanuli Utara]], [[Sumatra Utara|Provinsi Sumatera Utara]].
Setelah para putera Raja Naipospos tersebar dari Dolok Imun, maka Jamita Mangaraja pergi membuka perkampungan pertama di daerah [[Sipoholon]]. Perkampungan tersebut kini bernama [[Situmeang Hasundutan, Sipoholon, Tapanuli Utara|Desa Situmeang]] di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]], [[Kabupaten Tapanuli Utara]], [[Sumatra Utara|Provinsi Sumatera Utara]].


Jamita Mangaraja menikah dengan [[Pasaribu|Boru Pasaribu]] dan memiliki 4 (empat) orang putera. Dalam penomoran silsilah marga, Jamita Mangaraja dihitung sebagai generasi pertama marga Situmeang. Selanjutnya para putera Jamita Mangaraja sebagai generasi kedua. Lalu, cucu Jamita Mangaraja sebagai generasi ketiga dan demikian seterusnya.
Jamita Mangaraja memiliki 4 (empat) orang putera. Dalam penomoran silsilah marga, Jamita Mangaraja dihitung sebagai generasi pertama marga Situmeang. Selanjutnya para putera Jamita Mangaraja sebagai generasi kedua. Lalu, cucu Jamita Mangaraja sebagai generasi ketiga dan demikian seterusnya.


{{Silsilah Situmeang}}
{{Silsilah Situmeang}}


== Pendapat Lain ==
Ompu Raja Lalo menikah dengan [[Pasaribu|Boru Pasaribu]], dan memiliki 5 Putra :
# Tuan Parsatti
# Sorimunggu
# Palaonggang
# Marbulusan
# Manalaksak.


Ompu Binanga Julu menikah dengan [[Sibarani|Boru Sibarani]] memiliki 5 Putra :
# Datu Sobaloson
# Pondang Mangaraja
# Baliga Raja
# Raja Niontang
# Garua Nalomlom.


Ompu Raja Naunang menikah dengan [[Simanjuntak|Boru Simanjuntak]] dan memiliki 2 Putra :
# Panggopas
# Raja Isaba.


=== Putera Toga Sipoholon ===
{{Main|Toga Sipoholon}}


Dalam beberapa literatur yang beredar menyebutkan bahwa Jamita Mangaraja adalah putera keempat [[Toga Sipoholon]].<ref>{{Cite book|last=Hutagalung|first=W. M.|date=1991|title=PUSTAHA BATAK, Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak|location=|publisher=Tulus Jaya|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>
Ompu Juara Tua menikah dengan [[Tarihoran|Boru Tarihoran]]<nowiki/>dan memiliki 4 Putra :
# Parhusor
# Raja Itoba
# Raoar
# Panandean.


Para tetua dan tokoh adat marga Situmeang tidak setuju akan tulisan tersebut. Tidak pernahnya keturunan Jamita Mangaraja memakai [[marga]] Sipoholon menjadi salah satu alasan utama para tetua menolak nama Sipoholon dituliskan sebagai ayah kandung Jamita Mangaraja. Bagi para tetua marga Situmeang secara khusus yang bermukim di [[Situmeang Hasundutan, Sipoholon, Tapanuli Utara|Desa Situmeang]], [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]], menganggap Sipoholon hanyalah sebagai nama daerah dan bukan nama nenek moyang.
== Tokoh-Tokoh Bermarga Situmeang ==


Penamaan Toga Sipoholon ini menjadi kisah yang cukup banyak menuai perdebatan juga di kalangan marga-marga [[Naipospos]] hingga kini.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos|url=http://toga-sipoholon.blogspot.com|website=tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|access-date=}}</ref>
# [[Ryan Delon|Ryan Delon Situmeang]], Aktor
# [[George Robert Situmeang]], Panglima [[Komando Daerah Militer IX/Udayana]] dan Komandan [[Inspektur Jenderal]] [[TNI Angkatan Darat]]
# [[Raja Bonaran Situmeang]], Bupati Tapanuli Tengah
# [[Abdul Wahid Situmeang]]. Sastrawan Angkatan 66
# Marlon Martua Situmeang, Bupati Dharmasraya[https://padangkita.com/mantan-bupati-marlon-martua-ajak-masyarakat-dharmasraya-memenangkan-panji-yos/]
# Sahlul Umur Situmeang, Ketua DPRD Kota [https://golkarpedia.com/id/baca/14045-sahlul-umur-situmeang-jagokan-wagub-musa-rajekshah-pimpin-golkar-sumut Sibolga]
# Viktor Parulian Situmeang, Anggota DPRD [https://riautribune.com/news/cetak/21408/terpilih-sebagai-ketua-fraksi-di-dprd-pekanbaru-viktor-parulian-siap-melanjutkan-tugas-fraksi Pekanbaru]
# Ferry Situmeang, Anggota DPRD Kabupaten [https://dprd.bengkaliskab.go.id/web/detailanggota/175/ferry-situmeang-se Bengkalis]
# Tota Situmeang, Anggota DPRD Tapanuli [https://www.palapapos.co.id/listing/view/9590/30/dua-fraksi-walk-out-tidak-pengaruhi-paripurna-rapbd-taput Utara]
# Marasihot Situmeang, Anggota DPRD Tapanuli [https://www.gatra.com/news-469483-politik-ini-daftar-nama-anggota-dprd-tapanuli-tengah-yang-baru-.html Tengah]
# Abdul Basir Situmeang, Anggota DPRD Tapanuli [https://www.tapteng.go.id/artikel.html?id=Rapat_Paripurna_DPRD_Kab._Tapteng_dalam_rangka__Penandatanganan_Nota_Kesepahaman_Bersama_Pimpinan__DPRD_Kab._Tapteng Tengah]
# Drs. Rahman Situmeang, M.Pd, Dosen Universitas Negeri Medan
# Samuel Indra Gunawan Situmeang, S.Ti., M.Sc, Dosen Institut Teknologi DEL
# Dr. Ampuan Situmeang, SH, MH, Dosen Universitas Internasional Batam
# Dra. Nurmasari Situmeang, M.Si, Senat UPN Veteran Jakarta


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 8 April 2022 03.01

Situmeang adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa Batak dan masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Naipospos.

Rumpun Keturunan Naipospos

Dalam silsilah Batak, marga Situmeang masuk dalam rumpun keturunan Raja Naipospos. Marga ini diwariskan langsung oleh putera keempat si Raja Naipospos bernama Jamita Mangaraja. Situmeang masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Marbun Lumbanbatu, Marbun Banjarnahor, dan Marbun Lumbangaol.[1]

Apabila diurutkan dari segi urutan waktu kelahiran para putera si Raja Naipospos, yang pertama lahir adalah Donda Hopol (Sibagariang) dari istri pertama, lalu Marbun lahir dari istri kedua, selanjutnya tiga putera lagi lahir dari istri pertama yakni Donda Ujung (Hutauruk), Ujung Tinumpak (Simanungkalit), dan terakhir lahir adalah Jamita Mangaraja (Situmeang). Namun, tradisi di kebanyakan daerah di Tanah Batak, selalu mengurutkan keturunan dari istri pertama lalu istri kedua dalam penulisan silsilah (tarombo) apabila seseorang memiliki keturunan dari beberapa istri.

Berikut ini bagan silsilah keturunan Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat keturunan Naipospos di Dolok Imun, Hutaraja, sebagai sentral Naipospos.[2]

 
 
 
 
 
 
 
 
Raja
Naipospos

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sibagariang
 
Hutauruk
 
Simanungkalit
 
Situmeang
 
Marbun
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Lumban Batu
 
Banjar Nahor
 
Lumban Gaol
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Kisah Jamita Mangaraja dan Keturunannya

Sejarah Jamita Mangaraja

Jamita Mangaraja merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Situmeang. Jamita Mangaraja sendiri adalah putera keempat dari lima bersaudara keturunan si Raja Naipospos dan dilahirkan oleh istri pertama boru Pasaribu. Menurut legenda, nama Jamita Mangaraja mengandung makna sahala harajaon dengan harapan sipatangitangion atau didengarkan oleh saudara-saudaranya.[3]

Situmeang kini menjadi marga yang secara umum dipakai oleh keturunan Jamita Mangaraja, namun di beberapa daerah masih ada yang memakai marga Naipospos.

Keturunan Jamita Mangaraja

Setelah para putera Raja Naipospos tersebar dari Dolok Imun, maka Jamita Mangaraja pergi membuka perkampungan pertama di daerah Sipoholon. Perkampungan tersebut kini bernama Desa Situmeang di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Jamita Mangaraja memiliki 4 (empat) orang putera. Dalam penomoran silsilah marga, Jamita Mangaraja dihitung sebagai generasi pertama marga Situmeang. Selanjutnya para putera Jamita Mangaraja sebagai generasi kedua. Lalu, cucu Jamita Mangaraja sebagai generasi ketiga dan demikian seterusnya.

Jamita Mangaraja
(Situmeang)
Raja LaloBinanga JuluRaja NaunangJuara Tua
Tuan ParsantiOmpu SorimungguOmpu PalaonggangOmpu MarbulusanOmpu ManalaksakDatu SobalosonPondang MangarajaBaliga RajaRaja NiontangGarua NalomlomOmpu PanggopasOmpu Raja IsabaOmpu ParhusorRaja ItobaOmpu RaoarOmpu Panandean

Pendapat Lain

Putera Toga Sipoholon

Dalam beberapa literatur yang beredar menyebutkan bahwa Jamita Mangaraja adalah putera keempat Toga Sipoholon.[4]

Para tetua dan tokoh adat marga Situmeang tidak setuju akan tulisan tersebut. Tidak pernahnya keturunan Jamita Mangaraja memakai marga Sipoholon menjadi salah satu alasan utama para tetua menolak nama Sipoholon dituliskan sebagai ayah kandung Jamita Mangaraja. Bagi para tetua marga Situmeang secara khusus yang bermukim di Desa Situmeang, Kecamatan Sipoholon, menganggap Sipoholon hanyalah sebagai nama daerah dan bukan nama nenek moyang.

Penamaan Toga Sipoholon ini menjadi kisah yang cukup banyak menuai perdebatan juga di kalangan marga-marga Naipospos hingga kini.[5]

Referensi

  1. ^ "Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos". Scribd, buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja (dalam bahasa Batak). 
  2. ^ Situmeang, Doangsa P. L. BUKU SAKU MARGA BATAK, Si Raja Naipospos. 
  3. ^ "TAROMBO NAIPOSPOS". Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang. 
  4. ^ Hutagalung, W. M. (1991). PUSTAHA BATAK, Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak. Tulus Jaya. 
  5. ^ "Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos". tulisan Ricardo Parulian Sibagariang.