Makutawangsawardhana: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
|royal house = [[Wangsa Isyana|Isyana]] |
|royal house = [[Wangsa Isyana|Isyana]] |
||
|issue = *[[Mahendradatta]] |
|issue = *[[Mahendradatta]] |
||
| reign = [[Jawa Timur]] [[Indonesia]] |
| reign = [[Kerajaan Medang]] [[Jawa Timur]] [[Indonesia]] |
||
|religion = [[Hindu]] |
|religion = [[Hindu]] |
||
}} |
}} |
Revisi per 10 April 2022 22.33
Sri Makutawangsawardhana adalah raja Kerajaan Medang yang memerintah sebelum tahun 990-an.
Sri Makutawangsawardhana | |
---|---|
Raja Penguasa | |
Berkuasa | Kerajaan Medang Jawa Timur Indonesia |
Keturunan | |
Wangsa | Isyana |
Agama | Hindu |
Riwayat Pemerintahan
Jalannya pemerintahan Makutawangsawardhana tidak diketahui dengan pasti. Namanya hanya ditemukan dalam Prasasti Pucangan sebagai kakek Airlangga. Disebutkan bahwa, Makutawangsawardhana adalah putra pasangan Sri Lokapala dan Sri Isana Tunggawijaya putri Mpu Sindok.
Prasasti Pucangan juga menyebut Makutawangsawardhana memiliki putri bernama Mahendradatta, yaitu ibu dari Airlangga. Dalam prasasti itu juga disebut adanya nama seorang raja bernama Dharmawangsa, tetapi hubungannya dengan Makutawangsawardhana tidak dijelaskan.
Prasasti Wwahan berangka tahun 907 Saka (985 M) di duga masih peninggalan Makutawangsawardhana, sedangkan Dharmawangsa Teguh baru memerintah tahun 991. Airlangga mengaku sebagai anggota keluarganya. Berdasarkan hal itu, para sejarawan pun sepakat bahwa Dharmawangsa adalah saudara dari Mahendradatta, dan keduanya merupakan anak dari Makutawangsawardhana.
Teori yang berkembang ialah, Makutawangsawardhana memerintah sampai tahun 991, dan digantikan oleh putranya yang bernama Dharmawangsa. Sedangkan putrinya yang bernama Mahendradatta menikah dengan raja Bali bernama Udayana dan kemudian melahirkan Airlangga.
Kepustakaan
- Marwati Poesponegoro & Nugroho Notosusanto. 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka
- Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara
Didahului oleh: Sri Isyanatunggawijjaya |
Raja Kerajaan Medang 947 – 991 |
Diteruskan oleh: Sri Makutawang Swardhana |