Lompat ke isi

Computus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
dari en.wiki
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Påsktavla ur Liljegrens Runlära (ur Sverige Runinskrifter).png|thumb|300px|Tabel dari Swedia untuk menghitung tanggal Paskah untuk periode 1140-1671 menurut [[kalender Julian]].]]
[[Berkas:Påsktavla ur Liljegrens Runlära (ur Sverige Runinskrifter).png|thumb|300px|Tabel dari Swedia untuk menghitung tanggal Paskah untuk periode 1140-1671 menurut [[kalender Julian]].]]
'''Computus''' ([[Latin]] untuk "[[komputasi]]" atau "perhitungan") adalah perhitungan '''tanggal [[Paskah]]''' pada kalender [[gereja]] [[Kristen]]. Nama prosedur ini telah dipakai sejak [[Abad Pertengahan]] di [[Eropa]] dan merupakan salah satu cara penghitungan kalender terpenting.
'''''Computus''''' ([[Latin]] untuk "[[komputasi]]" atau "perhitungan") adalah perhitungan '''tanggal [[Paskah]]''' pada kalender [[gereja]] [[Kristen]]. Nama prosedur ini telah dipakai sejak [[Abad Pertengahan]] di [[Eropa]] dan merupakan salah satu cara penghitungan kalender terpenting.


Rumus utamanya adalah bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah hari keempat belas pada [[bulan kamariyah]] ([[purnama]] pertama) yang jatuh pada atau setelah [[21 Maret]] (yaitu tanggal [[titik Musim Semi Matahari]] gerejawi). Untuk memperhitungkan tanggal perayaan Paskah, gereja Kristen menggunakan hari bulan purnama "gerejawi", bukan bulan purnama "astronomi". [[Gereja Ortodoks Timur]] menggunakan tanggal 21 Maret menurut [[Kalender Julian]], sedangkan [[Gereja Katolik Roma]] menggunakan tanggal 21 Maret menurut [[Kalender Gregorian]] yang lebih modern dan lebih luas pemakaiannya. Dengan demikian bulan purnama gereja timur biasanya jatuh 4-5 hari setelah bulan purnama gereja barat.
Rumus utamanya adalah bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah hari keempat belas pada [[bulan kamariyah]] ([[purnama]] pertama) yang jatuh pada atau setelah [[21 Maret]] (yaitu tanggal [[titik Musim Semi Matahari]] gerejawi). Untuk memperhitungkan tanggal perayaan Paskah, gereja Kristen menggunakan hari bulan purnama "gerejawi", bukan bulan purnama "astronomi". [[Gereja Ortodoks Timur]] menggunakan tanggal 21 Maret menurut [[Kalender Julian]], sedangkan [[Gereja Katolik Roma]] menggunakan tanggal 21 Maret menurut [[Kalender Gregorian]] yang lebih modern dan lebih luas pemakaiannya. Dengan demikian bulan purnama gereja timur biasanya jatuh 4-5 hari setelah bulan purnama gereja barat.
Baris 23: Baris 23:
{| class="wikitable" style="text-align:center"
{| class="wikitable" style="text-align:center"
|-
|-
![[Modulus]]{{br}}tahun dibagi 19
![[Modulus]] tahun dibagi 19
|0||1||2||3||4||5||6||7||8||9||10||11||12||13||14||15||16||17||18
|0||1||2||3||4||5||6||7||8||9||10||11||12||13||14||15||16||17||18
|-
|-
!Tanggal{{br}}Purnama Paskah
!Tanggal Purnama Paskah
|14A||3A||23M||11A||31M||18A||8A||28M||16A||5A||25M||13A||2A||22M||10A||30M||17A||7A||27M
|14A||3A||23M||11A||31M||18A||8A||28M||16A||5A||25M||13A||2A||22M||10A||30M||17A||7A||27M
|}
|}
Baris 52: Baris 52:


===Julian calendar===
===Julian calendar===
<!--
[[Image:Eastern and Western Easter Dates.png|thumb|right|400px|Distribution of the date of Easter in most Eastern churches 1900–2099 vs Western Easter distribution.]] -->

Metode penghitungan tanggal purnama gerejawi merupakan standar perhitungan kalender sebelum reformasi kalender Gregorian, dan metode lawas tersebut masih digunakan oleh kebanyakan gereja Ortodoks. Karena tidak ada koreksi seperti pada penanggalan Gregorian, purnama gerejawi kalender Julian setiap abad bergeser lebih dari 3 hari terhadap purnama astronomi, akibatnya gereja Ortodoks Timur merayakan Paskah sekitar seminggu setelah gereja Katolik dan Kristen<!-- about 50% of the time-->. Seringkali Paskah Ortodoks dirayakan 4-5 minggu lebih lambat karena tanggal 20 Maret kalender Julian 13 hari lebih lambat dibanding 20 Maret kalender Gregorian pada periode 1900-2099.
<!-- The value of 3 days per millennium can be easily calculated as (29.530589*235/19-365.25)*1000, and should not be deleted as "original research".-->

Berikut tabel tanggal Purnama Paskah untuk semua tahun Julian sejak 326 [[Masehi|M]]:<ref>Karena detil perhitungan membutuhkan tujuh abad hingga dicapai suatu kesepakatan, maka catatan sejarah abad ke-4 dan 5 terkadang menunjukkan tanggal yang berbeda dengan tanggal di tabel.</ref> (M=Maret, A=April)

{| class="wikitable" style="text-align:center"
!Angka Emas
|1||2||3||4||5||6||7||8||9||10||11||12||13||14||15||16||17||18||19
|-
!Tanggal Purnama Paskah
|5A||25M||13A||2A||22M||10A||30M||18A||7A||27M||15A||4A||24M||12A||1A||21M||9A||29M||17A
|}

Hari Paskah adalah hari Minggu pertama setelah tanggal yang tertera. Jadi untuk setiap purnama gerejawi, ada tujuh kemungkinan tanggal Paskah. Siklus ketujuh hari tersebut tidak berulang, karena adanya [[tahun kabisat]] setiap 4 tahun, siklus tersebut berulang setiap 4x7=28 tahun, yang disebut dengan '''siklus syamsiah'''. Dengan demikian siklus tanggal Paskah berulang setiap 28x19=532 tahun. '''Siklus Paskah''' ini juga disebut dengan '''Siklus Viktorius''' menurut [[Viktorius dari Aquitaine]] yang memperkenalkannya ke Roma pada [[457]]. Pertama kali diketahui digunakan oleh [[Annianus dari Aleksandria]] pada awal abad ke-5. Terkadang siklus tersebut disebut pula dengan siklus Dionysius menurut [[Dionysius Exiguus]] yang membuat tabel-tabel Paskah yang dimulai tahun 532; namun rupanya dia tidak menyadari bahwa ''computus'' Aleksandria yang dijabarkannya memiliki siklus 532 tahun, walaupun ia menyadari bahwa tabel 95 tahunan<!--19x5--> bukanlah siklus sejatinya. [[Bede|Venerabilis Bede]] (abad ke-7) rupanya yang pertama kali mengamati siklus syamsiah dan menjelaskan hubungan siklus Syamsiah dan siklus Paskah.

Angka-angka pada siklus 19 tahunan disebut '''Angka Emas'''. Istilah ini pertama kali digunakan di puisi komputasi ''Massa Compoti'' oleh [[Alexander de Villa Dei]] pada [[1200]]. Penyalin berikutnya menyebutkan bahwa tabel tersebut aslinya ditulis oleh [[Abbo dari Fleury]] pada [[988]].

Di [[Eropa]] pada [[Abad pertengahan]], tanggal Paskah dapat diingat dengan menghafalkan puisi dalam bahasa Latin:<ref>Peter S. Baker and Michael Lapidge, eds., ''Byrhtferth's Enchiridion'', Oxford University Press, 1995, pp. 136-7, 320-322.</ref>
<poem>
Nonae Aprilis norunt quinos
octonae kalendae assim depromunt.
Idus Aprilis etiam sexis,
nonae quaternae namque dipondio.
Item undene ambiunt quinos,
quatuor idus capiunt ternos.
Ternas kalendas titulant seni,
quatuor dene cubant in quadris.
Septenas idus septem eligunt,
senae kalendae sortiunt ternos,
denis septenis donant assim.
Pridie nonas porro quaternis,
nonae kalendae notantur septenis.
Pridie idus panditur quinis,
kalendas Aprilis exprimunt unus.
Duodene namque docte quaternis,
speciem quintam speramus duobus.
Quaternae kalendae quinque coniciunt,
quindene constant tribus adeptis.
</poem>

Dua kata pertama pada setiap baris merupakan tanggal Purnama Paskah dalam siklus 19 tahunan. Dua kata berukutnya merupakan selisih hari Purnama Paskah dari nama hari Maret 24 tahun itu.

== Algoritma ==



== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 60: Baris 107:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
=== Buku ===
*Blackburn, Bonnie, and Holford-Strevens, Leofranc. (2003). ''The Oxford Companion to the Year: An exploration of calendar customs and time-reckoning.'' (First published 1999, reprinted with corrections 2003.) Oxford: Oxford University Press.
*Blackburn, Bonnie, and Holford-Strevens, Leofranc. (2003). ''The Oxford Companion to the Year: An exploration of calendar customs and time-reckoning.'' (First published 1999, reprinted with corrections 2003.) Oxford: Oxford University Press.
*Borst, Arno (1993). ''The Ordering of Time: From the Ancient Computus to the Modern Computer'' Trans. by Andrew Winnard. Cambridge: Polity Press; Chicago: Univ. of Chicago Press.
*Borst, Arno (1993). ''The Ordering of Time: From the Ancient Computus to the Modern Computer'' Trans. by Andrew Winnard. Cambridge: Polity Press; Chicago: Univ. of Chicago Press.

Revisi per 27 Maret 2009 06.07

Tabel dari Swedia untuk menghitung tanggal Paskah untuk periode 1140-1671 menurut kalender Julian.

Computus (Latin untuk "komputasi" atau "perhitungan") adalah perhitungan tanggal Paskah pada kalender gereja Kristen. Nama prosedur ini telah dipakai sejak Abad Pertengahan di Eropa dan merupakan salah satu cara penghitungan kalender terpenting.

Rumus utamanya adalah bahwa hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah hari keempat belas pada bulan kamariyah (purnama pertama) yang jatuh pada atau setelah 21 Maret (yaitu tanggal titik Musim Semi Matahari gerejawi). Untuk memperhitungkan tanggal perayaan Paskah, gereja Kristen menggunakan hari bulan purnama "gerejawi", bukan bulan purnama "astronomi". Gereja Ortodoks Timur menggunakan tanggal 21 Maret menurut Kalender Julian, sedangkan Gereja Katolik Roma menggunakan tanggal 21 Maret menurut Kalender Gregorian yang lebih modern dan lebih luas pemakaiannya. Dengan demikian bulan purnama gereja timur biasanya jatuh 4-5 hari setelah bulan purnama gereja barat.

Sejarah

Teori


Metode menggunakan tabel

Kalender Gregorian

Metode ini mulai digunakan setelah reformasi kalender Gregorian tahun 1582[1]. Cara kerjanya diuraikan oleh Clavius dalam buku "Six Canons" (1582), dan penjelasan lengkapnya pada bukunya "Explicatio" (1603).

Minggu Paskah adalah hari Minggu setelah tanggal Purnama Paskah. Tanggal Purnama Paskah (TPP) adalah bulan purnama gerejawi setelah tanggal 20 Maret dan tanggalnya dapat dilihat di tabel berikut:

Tanggal Purnama Paskah (TPP) selama 300 tahun: 1900-2199 M (M=Maret A=April)

Modulus tahun dibagi 19 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Tanggal Purnama Paskah 14A 3A 23M 11A 31M 18A 8A 28M 16A 5A 25M 13A 2A 22M 10A 30M 17A 7A 27M

Misalnya: 2010 M dibagi 19 sisanya 15. TPP adalah 30 Maret 2010, hari Selasa. Minggu Paskah adalah hari Minggu berikutnya, yaitu tanggal 4 April.

Kalender Gregorian membuang tiga hari kabisat dalam siklus 400 tahun (selalu pada tahun abad). Ini adalah cara kalender tersebut untuk mengkoreksi perhitungannya sesuai dengan panjang tahun syamsiah.

Epact


Detil penghitungan

UU Kalender Britania dan Buku Doa Bersama


Julian calendar

Metode penghitungan tanggal purnama gerejawi merupakan standar perhitungan kalender sebelum reformasi kalender Gregorian, dan metode lawas tersebut masih digunakan oleh kebanyakan gereja Ortodoks. Karena tidak ada koreksi seperti pada penanggalan Gregorian, purnama gerejawi kalender Julian setiap abad bergeser lebih dari 3 hari terhadap purnama astronomi, akibatnya gereja Ortodoks Timur merayakan Paskah sekitar seminggu setelah gereja Katolik dan Kristen. Seringkali Paskah Ortodoks dirayakan 4-5 minggu lebih lambat karena tanggal 20 Maret kalender Julian 13 hari lebih lambat dibanding 20 Maret kalender Gregorian pada periode 1900-2099.

Berikut tabel tanggal Purnama Paskah untuk semua tahun Julian sejak 326 M:[2] (M=Maret, A=April)

Angka Emas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Tanggal Purnama Paskah 5A 25M 13A 2A 22M 10A 30M 18A 7A 27M 15A 4A 24M 12A 1A 21M 9A 29M 17A

Hari Paskah adalah hari Minggu pertama setelah tanggal yang tertera. Jadi untuk setiap purnama gerejawi, ada tujuh kemungkinan tanggal Paskah. Siklus ketujuh hari tersebut tidak berulang, karena adanya tahun kabisat setiap 4 tahun, siklus tersebut berulang setiap 4x7=28 tahun, yang disebut dengan siklus syamsiah. Dengan demikian siklus tanggal Paskah berulang setiap 28x19=532 tahun. Siklus Paskah ini juga disebut dengan Siklus Viktorius menurut Viktorius dari Aquitaine yang memperkenalkannya ke Roma pada 457. Pertama kali diketahui digunakan oleh Annianus dari Aleksandria pada awal abad ke-5. Terkadang siklus tersebut disebut pula dengan siklus Dionysius menurut Dionysius Exiguus yang membuat tabel-tabel Paskah yang dimulai tahun 532; namun rupanya dia tidak menyadari bahwa computus Aleksandria yang dijabarkannya memiliki siklus 532 tahun, walaupun ia menyadari bahwa tabel 95 tahunan bukanlah siklus sejatinya. Venerabilis Bede (abad ke-7) rupanya yang pertama kali mengamati siklus syamsiah dan menjelaskan hubungan siklus Syamsiah dan siklus Paskah.

Angka-angka pada siklus 19 tahunan disebut Angka Emas. Istilah ini pertama kali digunakan di puisi komputasi Massa Compoti oleh Alexander de Villa Dei pada 1200. Penyalin berikutnya menyebutkan bahwa tabel tersebut aslinya ditulis oleh Abbo dari Fleury pada 988.

Di Eropa pada Abad pertengahan, tanggal Paskah dapat diingat dengan menghafalkan puisi dalam bahasa Latin:[3]

Nonae Aprilis norunt quinos
octonae kalendae assim depromunt.
Idus Aprilis etiam sexis,
nonae quaternae namque dipondio.
Item undene ambiunt quinos,
quatuor idus capiunt ternos.
Ternas kalendas titulant seni,
quatuor dene cubant in quadris.
Septenas idus septem eligunt,
senae kalendae sortiunt ternos,
denis septenis donant assim.
Pridie nonas porro quaternis,
nonae kalendae notantur septenis.
Pridie idus panditur quinis,
kalendas Aprilis exprimunt unus.
Duodene namque docte quaternis,
speciem quintam speramus duobus.
Quaternae kalendae quinque coniciunt,
quindene constant tribus adeptis.

Dua kata pertama pada setiap baris merupakan tanggal Purnama Paskah dalam siklus 19 tahunan. Dua kata berukutnya merupakan selisih hari Purnama Paskah dari nama hari Maret 24 tahun itu.

Algoritma

Lihat pula

Referensi

  1. ^ See especially the first, second, fourth, and sixth canon, and the calendarium
  2. ^ Karena detil perhitungan membutuhkan tujuh abad hingga dicapai suatu kesepakatan, maka catatan sejarah abad ke-4 dan 5 terkadang menunjukkan tanggal yang berbeda dengan tanggal di tabel.
  3. ^ Peter S. Baker and Michael Lapidge, eds., Byrhtferth's Enchiridion, Oxford University Press, 1995, pp. 136-7, 320-322.

Buku

  • Blackburn, Bonnie, and Holford-Strevens, Leofranc. (2003). The Oxford Companion to the Year: An exploration of calendar customs and time-reckoning. (First published 1999, reprinted with corrections 2003.) Oxford: Oxford University Press.
  • Borst, Arno (1993). The Ordering of Time: From the Ancient Computus to the Modern Computer Trans. by Andrew Winnard. Cambridge: Polity Press; Chicago: Univ. of Chicago Press.
  • Clavius, Christopher (1603): Romani calendarij à Gregorio XIII. P. M. restituti explicatio. In the fifth volume of Opera Mathematica (1612). This [1] includes page images of the Six Canons and the Explicatio
  • Constantine the Great, Emperor (325): Letter to the bishops who did not attend the first Nicaean Council; from Eusebius' Vita Constantini. English translations: [2] [3]
  • Coyne, G. V., M. A. Hoskin, M. A., and Pedersen, O. (ed.) Gregorian reform of the calendar: Proceedings of the Vatican conference to commemorate its 400th anniversary, 1582-1982, (Vatican City: Pontifical Academy of Sciences, Specolo Vaticano, 1983).
  • Dyonisius Exiguus (525): Liber de Paschate. On-line: (full Latin text) and (table with Argumenta in Latin, with English translation)
  • Eusebius of Caesarea, The History of the Church, Translated by G. A. Williamson. Revised and edited with a new introduction by Andrew Louth. Penguin Books, London, 1989.
  • Gibson, Margaret Dunlop, The Didascalia Apostolorum in Syriac, Cambridge University Press, London, 1903.
  • Gregory XIII (Pope) and the calendar reform committee (1581): the Papal Bull Inter Gravissimas and the Six Canons. On-line under: "Les textes fondateurs du calendrier grégorien", with some parts of Clavius's Explicatio
  • Schwartz, E., Christliche und jüdische Ostertafeln, (Abhandlungen der königlichen Gesellschaft der Wissenschaften zu Göttingen. Pilologisch-historische Klasse. Neue Folge, Band viii.) Weidmannsche Buchhandlung, Berlin, 1905.
  • Stern, Sacha, Calendar and Community: A History of the Jewish Calendar Second Century BCE - Tenth Century CE, Oxford University Press, Oxford, 2001.
  • Wallis, Faith., Bede: The Reckoning of Time, (Liverpool: Liverpool Univ. Pr., 1999), pp. lix-lxiii.
  • Weisstein, Eric. (c. 2006) "Paschal Full Moon" in World of Astronomy. [4]

Pranala luar