Kartini Muljadi: Perbedaan antara revisi
k Membenarkan salah ketik, tata kalimat dan menambah pranala. |
Merapikan artikel Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 29: | Baris 29: | ||
'''Kartini Muljadi''' (Lahir di [[Kebumen]], [[Jawa Tengah]], tanggal [[17 Mei]] [[1930]]), ia merupakan satu- satunya pebisnis wanita Indonesia yang masuk di daftar [[Forbes]]. Dia adalah wanita terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan sebesar 760 juta [[Dolar Amerika Serikat|dolar AS]].<ref>{{Cite news|url=https://www.forbes.com/profile/kartini-muljadi/|title=Kartini Muljadi & family|newspaper=Forbes|language=en|access-date=2017-05-02}}</ref> |
'''Kartini Muljadi''' (Lahir di [[Kebumen]], [[Jawa Tengah]], tanggal [[17 Mei]] [[1930]]), ia merupakan satu- satunya pebisnis wanita Indonesia yang masuk di daftar [[Forbes]]. Dia adalah wanita terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan sebesar 760 juta [[Dolar Amerika Serikat|dolar AS]].<ref>{{Cite news|url=https://www.forbes.com/profile/kartini-muljadi/|title=Kartini Muljadi & family|newspaper=Forbes|language=en|access-date=2017-05-02}}</ref> |
||
== |
== Kehidupan awal == |
||
Kartini Muljadi bersekolah dasar di sekolah khusus di [[Kebumen]]. Ia sempat berkuliah di dua universitas di [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], kemudian pindah ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Kartini lalu mengambil jurusan Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan [[Universitas Indonesia]]. Di aktivitas kuliah, ia mengikuti kegiatan sosial dengan bekerja di Perhimpunan Sosial Tjandra Naya. Organisasi ini memiliki tujuan menyelenggarakan pendidikan serta pelayanan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu. Kartini menyandang gelar sarjana hukum pada 1958. |
|||
== Karier Kehakiman == |
== Karier Kehakiman == |
Revisi per 14 April 2022 12.13
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Kartini Muljadi | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Kho Fanny 17 Mei 1930 Kebumen, Jawa Tengah, masa Hindia Belanda |
Suami/istri | Liem Tjing Hien |
Pekerjaan | Pengusaha filantropis |
Sunting kotak info • L • B |
Kartini Muljadi (Lahir di Kebumen, Jawa Tengah, tanggal 17 Mei 1930), ia merupakan satu- satunya pebisnis wanita Indonesia yang masuk di daftar Forbes. Dia adalah wanita terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan sebesar 760 juta dolar AS.[1]
Kehidupan awal
Kartini Muljadi bersekolah dasar di sekolah khusus di Kebumen. Ia sempat berkuliah di dua universitas di Surabaya dan Yogyakarta, kemudian pindah ke Jakarta. Kartini lalu mengambil jurusan Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Universitas Indonesia. Di aktivitas kuliah, ia mengikuti kegiatan sosial dengan bekerja di Perhimpunan Sosial Tjandra Naya. Organisasi ini memiliki tujuan menyelenggarakan pendidikan serta pelayanan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu. Kartini menyandang gelar sarjana hukum pada 1958.
Karier Kehakiman
Ia memutuskan berkarier di bidang kehakiman dan diangkat menjadi hakim di Pengadilan Istimewa Jakarta. Dia ditugasi menangani perkara pidana, perdata, dan kepailitan. Pada saat itu, hakim-hakim asal Belanda baru saja mengundurkan diri digantikan hakim orang Indonesia. Beberapa waktu berlalu sang suami, Djojo Muljadi SH, meninggal dunia tepatnya di 1973. Kartini mengundurkan sebagai hakim karena pendapatannya sebagai hakim Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak mampu menutupi kebutuhan keluarganya. Berbekal pengalaman, ia memberanikan diri mendaftar ujian negara untuk menempati jabatan notaris. Ia pun diangkat menjadi notaris berkedudukan di Jakarta. Dia juga mulai mengajar kuliah perdata dan hukum acara perdata di berbagai fakultas hukum di Jakarta. Dengan konsistensi dan komitmen yang dimilikinya, pekerjaan sebagai notaris membawanya ke puncak karier. Dia bertransformasi menjadi notaris papan atas, yang menjadi rujukan perusahaan-perusahaan besar pada tahun 1970- an dan 1980- an. Pada tahun 1990, dia memutuskan pensiun dini sebagai notaris, lalu mendirikan kantor pengacara dan konsultan hukum sendiri. Dia mendirikan konsultan hukum bernama Muljadi dan Rekan. Berkat kredibilitas yang sangat baik semasa menjadi hakim serta notaris membuat kantor konsultan miliknya tumbuh pesat. Dia tidak hanya melayani perusahaan- perusahaan besar nasional tetapi perusahaan multi- nasional. Ketika krisis ekonomi di 1997/1998, ia aktif memberikan bantuan hukum untuk membangkitkan sektor perbankan yang terpuruk. Dia diangkat menjadi anggota tim yang bertugas memberikan nasihat hukum kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selain itu, ia memberikan pendapat hukum serta rekomendasi kepada instansi pemerintah terkait, memprakarsai Master Settlement dan Maste Refinancing Afreement antara BPPN dan para pemegang saham bank- bank bermasalah.
Bisnis Keluarga
Sumber kekayaan milik Kartini Muljadi tidak hanya bersumber dari kantor hukumnya. Ketiga orang anaknya dikenal sebagai pengusaha sukses. Mereka pula yang memiliki peran penting di kantor milik ibunya, yaitu membantu proses pendirianya. Begitu juga sebaliknya, ia yang dikenal memiliki banyak kolega di perusahaan-perusahaan besar membantu kedua anaknya tumbuh menjadi pebisnis ulung.Anak laki-lakinya, Richard muljadi, pemilik perusahaan industri XINTAI - Well head & X - Mastree, Varel Drilling Bits, CORPRO SYSTEM Ltd. Coring services, Downhole Products, Handojo Muljadi, pemilik Tempo Scan Group. Sedangkan anak wanitanya, Dian Muljadi, ikut bergabung di Tempo Scan. Kartini dan keluarga menjual hampir seperlima saham di Tempo Scan yang dijalankan sang anak, Handojo, senilai $218 juta pada Mei 2013. Forbes menempatkan dirinya dan keluarga sebagai orang terkaya nomor 19 di Indonesia. Dari sinilah, ia dinobatkan menjadi wanita terkaya di Indonesia karena merupakan satu- satunya wanita yang masuk di daftar Forbes. Melalui karier kantor hukumnya, Kartini dianugerahi berbagai penghargaan seperti Capital Life Achievement pada tahun 2004 oleh President Megawati Soekarno Putri.
Referensi
- ^ "Kartini Muljadi & family". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-05-02.