Sri Gandra: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
Dalam prasasti tersebut diketahui adanya nama-nama hewan untuk pertama kalinya dipakai sebagai nama depan para pejabat [[Kadiri]], misalnya Menjangan Puguh, Lembu Agra, dan Macan Kuning. |
Dalam prasasti tersebut diketahui adanya nama-nama hewan untuk pertama kalinya dipakai sebagai nama depan para pejabat [[Kadiri]], misalnya Menjangan Puguh, Lembu Agra, dan Macan Kuning. |
||
Tidak diketahui pula kapan pemerintahan Sri Gandra berakhir. Raja [[Kadiri]] selanjutnya berdasarkan |
Tidak diketahui pula kapan pemerintahan Sri Gandra berakhir. Raja [[Kadiri]] selanjutnya berdasarkan [[Prasasti Semanding]] tahun 1182 adalah [[Sri Kameswara]]. |
||
== Kepustakaan == |
== Kepustakaan == |
Revisi per 14 April 2022 18.03
Sri Gandra | |
---|---|
Sri Maharaja Koncaryadipa Handabhuwanapadalaka Parakrama Anindita Digjaya Uttunggadewa Sri Gandra | |
Raja Kadiri ke-7 | |
Berkuasa | 1181 - 1182 |
Pendahulu | Sri Aryeswara |
Penerus | Kamesywara |
Kelahiran | Daha Jawa Timur |
Wangsa | Isyana |
Agama | Hindu |
Sri Gandra adalah raja Kadiri yang memerintah sekitar tahun 1181-1182. Nama gelar abhisekanya ialah Sri Maharaja Koncaryadipa Handabhuwanapadalaka Parakrama Anindita Digjaya Uttunggadewa Sri Gandra.
Tidak diketahui dengan pasti kapan Sri Gandra naik takhta. Peninggalan sejarahnya berupa Prasasti Jaring, 19 November 1181. Isinya berupa pengabulan permohonan penduduk desa Jaring melalui Senapati Sarwajala tentang anugerah raja sebelumnya yang belum terwujud. Dalam prasasti tersebut diketahui adanya nama-nama hewan untuk pertama kalinya dipakai sebagai nama depan para pejabat Kadiri, misalnya Menjangan Puguh, Lembu Agra, dan Macan Kuning.
Tidak diketahui pula kapan pemerintahan Sri Gandra berakhir. Raja Kadiri selanjutnya berdasarkan Prasasti Semanding tahun 1182 adalah Sri Kameswara.
Kepustakaan
- Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990
- Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara
Didahului oleh: Sri Aryeswara |
Raja Kadiri 1181—1182 |
Diteruskan oleh: Kamesywara |