Lompat ke isi

Anwar Datuk Madjo Basa Nan Kuning: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 86: Baris 86:
{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan = [[Gubernur Sulawesi Tengah]]|tahun = [[1964]] - [[1968]]|pendahulu = ''tidak ada''|pengganti = [[Mohammad Yasin]]}}
{{kotak suksesi|jabatan = [[Gubernur Sulawesi Tengah]]|tahun = [[1964]] - [[1968]]|pendahulu = ''tidak ada''|pengganti = [[Mohammad Yasin]]}}
{{kotak suksesi|jabatan = Bupati Lima Puluh Kota|tahun = [[1957]] - [[1958]]|pendahulu = Akhmad Khatib|pengganti = Zainal Abidin St. Sarinado}}
{{kotak suksesi|jabatan = [[Bupati Lima Puluh Kota]]|tahun = [[1957]] - [[1958]]|pendahulu = Ahmad Khatib|pengganti = Zainal Abidin St. Saridano}}
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}



Revisi per 23 April 2022 10.22

Anwar
Datuk Madjo Basa Nan Kuning
Gubernur Sulawesi Tengah ke-1
Masa jabatan
13 April 1964 – 13 April 1968
PresidenSoekarno
Soeharto
Pengganti
Moechammad Jasin
Sebelum
Wali Kota Bukittinggi
Masa jabatan
1956–1958
Sebelum
Pendahulu
Nauman Djamil Dt. Mangkuto Ameh
Pengganti
Syahboedin Latif Dt. Sibungsu
Sebelum
Bupati Lima Puluh Kota
Masa jabatan
1957–1958
Sebelum
Pendahulu
Ahmad Chatib
Pengganti
Zainal Abidin St. Saridano
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1909-06-21)21 Juni 1909
Payakumbuh, Sumatra Barat, Hindia Belanda
Meninggal25 Juli 1993(1993-07-25) (umur 84)
Indonesia
MakamTPU Jakarta Timur
Suami/istri
  • Sariani
  • Syarifah
Anak9
Orang tua
  • Radjo Angkat (ayah)
  • Siti Raha (ibu)
Alma materMOSVIA Fort de Kock
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Anwar Datuk Madjo Basa Nan Kuning (21 Juni 1909 – 25 Juli 1993) adalah birokrat Indonesia yang menjabat Gubernur Sulawesi Tengah pertama. Ia dilahirkan di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, 21 Juni 1909, dari pasangan Radjo Angkat (Ayah) dan Siti Raha (Ibu).[1]

Lelaki Minangkabau bersuku Kampai ini berasal dari Nunang, sebuah kelurahan (Jorong) yang terletak dekat Pasar lama dalam Kenagarian Koto Nan IV, Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Ia dibesarkan di kota kelahirannya dalam lingkungan keluarga priayi dengan disiplin yang ketat dari kedua orang tuanya yang memegang teguh adat dan budaya Minangkabau.[1]

Pada tahun 1932 ia menamatkan pendidikan di Middlebare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (MOSVIA) di Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi).[2]

Sebelum diangkat menjadi Gubernur Sulawesi Tengah, ia pernah bekerja sabagai Camat Indrapura di Pesisir Selatan (Sumatra Tengah), Wali Kota Bukittinggi (April 1956–1958), dan Bupati Lima Puluh Kota (1958–1959). Ia kemudian diangkat sebagai Gubernur Sulawesi Tengah periode 1964–1968. Seusai menjabat ia kemudian dipindahkan ke Departemen Dalam Negeri di Jakarta sebagai Pembina Utama Madya.

Ia resmi menjabat Gubernur Sulawesi Tengah sejak tanggal 13 April 1964 setelah serah terima dari Gubernur Sulawesi Utara-Tengah, F.J Tumbelaka. Provinsi Sulawesi Tengah adalah pecahan dari provinsi induknya yaitu Sulawesi Utara-Tengah pasca berakhirnya pemberontakan Permesta. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Bupati Lima Puluh Kota, Sumatra Barat yang kesepuluh periode 1957-1958.[3]

Pada tanggal 22 Januari 1968 ia digantikan oleh Moechammad Jasin berdasarkan surat keputusan Pejabat Presiden Republik Indonesia, Soeharto. Setelah itu ia ditarik ke Departemen Dalam Negeri oleh Menteri Dalam Negeri.[4]

Pak Anwar dikenal sebagai pribadi yang memiliki kepribadian yang sangat kuat, berwibawa, bersuara lantang, tegas, tetapi memiliki jiwa kepemimpinan yang penuh perhatian kepada bawahannnya. Atas jasa-jasanya selama bertugas sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah[5] ia mendapatkan tanda jasa dan dinobatkan sebagai “WARGA UTAMA DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH" pada tahun 1973 melalui hasil musyawarah DPRD Provinsi Sulawesi Tengah No 2/PM/DPRD/1973 tanggal 3 Mei 1973 yang ditandatangani oleh R. Suyono, Ketua Panitia Musyawarah DPRD Sulawesi Tengah.[6]

Rujukan

Pranala luar

Didahului oleh:
tidak ada
Gubernur Sulawesi Tengah
1964 - 1968
Diteruskan oleh:
Mohammad Yasin
Didahului oleh:
Ahmad Khatib
Bupati Lima Puluh Kota
1957 - 1958
Diteruskan oleh:
Zainal Abidin St. Saridano