The Monkey's Paw: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
''[[ |
''[[The Monkey's Paw]]'' merupakan cerpen karya penulis asal Inggris [[:en:W._W._Jacobs|William Wymark Jacobs]]<ref>{{Cite web|title=W. W. Jacobs|url=https://americanliterature.com/author/w-w-jacobs|website=americanliterature.com|access-date=2022-04-21}}</ref>. Cerpen ini pertama kali diterbitkan pada 1902 dan kemudian ditampilkan dalam [[The Lady of the Barge]] pada 1911.<ref>{{Cite book|url=https://americanliterature.com/author/w-w-jacobs/short-story/the-monkeys-paw|title=The Monkey's Paw|language=en}}</ref> |
||
== Alur == |
== Alur == |
||
'''Bagian pertama''' |
'''Bagian pertama''' |
||
Di malam yang gelap dan penuh badai Herbert White dan ayahnya sedang bermain catur sementara Mrs. White merajut di dekat api unggun. Setelah putranya menang, Tuan White mengeluh tentang cuaca buruk dan jalan di tempat tinggal mereka yang hampir. |
Di malam yang gelap dan penuh badai Herbert White dan ayahnya sedang bermain catur sementara Mrs. White merajut di dekat api unggun. Setelah putranya menang, Tuan White mengeluh tentang cuaca buruk dan jalan di tempat tinggal mereka yang hampir sepi. Seorang kerabat, Sersan-Mayor Morris, datang berkunjung. Tuan White kemudian teringat akan pembicaraan tentang cakar monyet, ia lalu memaksa Sersan-Mayor Morris untuk mengeluarkan itu. Sersan-Mayor Morris lalu mengeluarkan cakar mumi kecil dari sakunya. Dia menjelaskan bahwa seorang [[fakir]] (pekerja mukjizat mistik) menempatkan mantra untuk membuktikan bahwa kehidupan orang-orang diatur oleh [[nasib]] dan berbahaya untuk mencampuri nasib. |
||
⚫ | Menurut sersan mayor, tiga pria dapat berharap pada cakar masing-masing tiga kali. Sersan mayor sendiri sudah memiliki tiga permintaannya, seperti halnya pria lain, yang menggunakan permintaan ketiganya untuk meminta kematian. Sersan mayor telah mempertimbangkan untuk menjual cakarnya, tetapi dia tidak ingin hal itu menimbulkan masalah lebih dari yang sudah terjadi. Selain itu, tidak ada yang akan membeli cakarnya tanpa terlebih dahulu melihat bukti efeknya. Herbert mengatakan bahwa dua ratus pound akan memungkinkan mereka membayar uang yang terutang untuk rumah itu. |
||
Seorang kerabat, Sersan-Mayor Morris, datang berkunjung. Sambil minum wiski, dia bercerita tentang ekplorasinya di luar negeri. Tuan White menyatakan minatnya untuk pergi ke India, tetapi sersan mayor mengatakan dia akan lebih baik tinggal di rumah. Tuan White kemudian teringat akan pembicaraan tentang cakar monyet, ia lalu memaksa Sersan-Mayor Morris untuk mengeluarkan itu. Sersan-Mayor Morris lalu mengeluarkan cakar mumi kecil dari sakunya. Dia menjelaskan bahwa seorang fakir (pekerja mukjizat mistik) menempatkan mantra untuk membuktikan bahwa kehidupan orang-orang diatur oleh nasib dan berbahaya untuk mencampuri nasib. |
|||
⚫ | Hari berikutnya, Nyonya White melihat seorang asing di luar mengenakan pakaian bagus. Dia adalah perwakilan dari Maw dan Meggins, majikan Herbert dan perwakilan itu mengatakan bahwa dia terluka, tetapi tidak kesakitan. Untuk sesaat, Nyonya White merasa lega, sampai dia menyadari bahwa Herbert tidak merasakan sakit karena dia sudah mati. Dia kemudian menjelaskan bahwa perusahaan tidak akan bertanggung jawab atas kematian itu, tetapi akan memberikan dua ratus pound. |
||
⚫ | Menurut sersan mayor, tiga pria dapat berharap pada cakar masing-masing tiga kali. Sersan mayor sendiri sudah memiliki tiga permintaannya, seperti halnya pria lain, yang menggunakan permintaan ketiganya untuk meminta kematian. Sersan mayor telah mempertimbangkan untuk menjual cakarnya, tetapi dia tidak ingin hal itu menimbulkan masalah lebih dari yang sudah terjadi. Selain itu, tidak ada yang akan membeli cakarnya tanpa terlebih dahulu melihat bukti efeknya. |
||
⚫ | Seminggu setelah pemakaman, Nyonya White tiba-tiba berteriak bahwa dia menginginkan cakar monyet. Dengan histeris, dia menyuruhnya turun dan berharap Herbert hidup kembali. Tuan White menolak dan mengatakan kepadanya bahwa kematian Herbert dan dua ratus pound yang mereka terima tidak ada hubungannya dengan keinginannya pada malam sebelumnya. Nyonya White memerintahkannya untuk mengucapkan permintaan itu dua kali lagi sampai akhirnya dia menuruti. Dia membuat permintaan dan saat mereka menunggu, lilin padam. Mereka mendengar jam, derit tangga, suara tikus, dan dia mendengar ketukan di pintu. |
||
Nyonya White mengatakan bahwa cerita itu mengingatkannya pada Arabian Nights dan dengan berguraau menyarankan bahwa suaminya pernah berharap dia memiliki tangan ekstra untuk membantunya dengan semua pekerjaannya. Namun, sersan mayor tidak menganggap lelucon ini lucu, dan mendesak Tuan White untuk menggunakan akal sehat jika dia bersikeras untuk berharap. Setelah makan malam dan lebih banyak cerita tentang India, sersan mayor pergi. Herbert mengatakan dia pikir sersan mayor penuh dengan omong kosong dan lelucon bahwa ayahnya harus menjadikan dirinya seorang kaisar sehingga dia tidak harus mendengarkan omelan Nyonya White. Dalam kemarahan pura-pura, Nyonya White dengan main-main mengejar putranya. |
|||
⚫ | Tuan White memohon padanya untuk tidak membuka pintu. Tuan White dengan panik mencari cakarnya, yang jatuh ke lantai. Saat Nyonya White menarik kembali bautnya, Tuan White menemukan cakarnya dan membuat permintaan terakhir. Ketukan itu berhenti, dan Nyonya White berteriak. Tuan White berlari ke bawah dan melihat bahwa di balik pintu, jalanan kosong. |
||
Tuan White mengatakan dia memiliki semua yang dia inginkan dan tidak yakin apa yang diinginkannya. Herbert mengatakan bahwa dua ratus pound akan memungkinkan mereka membayar uang yang terutang untuk rumah itu. Tuan White berharap dengan keras untuk dua ratus pound saat Herbert menemaninya memainkan piano. Tuan White tiba-tiba berteriak dan berkata bahwa cakarnya bergerak seperti ular di tangannya. Setelah Tuan dan Nyonya White pergi tidur, Herbert duduk di dekat api unggun dan melihat wajah monyet yang sangat realistis di dalam api. Dia memadamkan api, mengambil cakar monyet, dan pergi tidur. |
|||
'''Bagian Kedua''' |
|||
Keesokan paginya, hari musim dingin yang cerah. Ruangan tampak ceria dan normal berbeda dengan suasana suram malam sebelumnya dan cakar itu sekarang terlihat tidak berbahaya. Nyonya White berkomentar tentang betapa konyolnya cerita sersan mayor itu, tetapi berkomentar bahwa dua ratus pound tidak ada salahnya. Mereka bisa, Herbert bercanda, jika uang itu jatuh dari langit ke kepala ayahnya. Tuan White menjawab bahwa orang sering salah mengira kebetulan sebagai keinginan yang dikabulkan. |
|||
⚫ | |||
'''Bagian Ketiga''' |
|||
⚫ | |||
Tuan White mengambil cakar itu dari tempatnya di lantai bawah. Nyonya White memerintahkannya untuk mengucapkan permintaan itu dua kali lagi sampai akhirnya dia menuruti. Dia membuat permintaan dan saat mereka menunggu, lilin padam. Mereka mendengar jam, derit tangga, dan suara tikus. Suara sepasang kaki menuruni tangga, korek api padam, dan sebelum dia bisa menyerang yang lain, dia mendengar ketukan di pintu. Ketukan lain terdengar dan Tuan White berlari ke atas. Nyonya White mendengar ketukan ketiga dan mengatakan itu Herbert. Dia menyadari bahwa dia tidak kembali tepat setelah permintaan itu dibuat karena dia harus berjalan dua mil dari kuburan ke rumah mereka. |
|||
⚫ | Tuan White memohon padanya untuk tidak membuka pintu |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 23 April 2022 16.34
The Monkey's Paw merupakan cerpen karya penulis asal Inggris William Wymark Jacobs[1]. Cerpen ini pertama kali diterbitkan pada 1902 dan kemudian ditampilkan dalam The Lady of the Barge pada 1911.[2]
Alur
Bagian pertama
Di malam yang gelap dan penuh badai Herbert White dan ayahnya sedang bermain catur sementara Mrs. White merajut di dekat api unggun. Setelah putranya menang, Tuan White mengeluh tentang cuaca buruk dan jalan di tempat tinggal mereka yang hampir sepi. Seorang kerabat, Sersan-Mayor Morris, datang berkunjung. Tuan White kemudian teringat akan pembicaraan tentang cakar monyet, ia lalu memaksa Sersan-Mayor Morris untuk mengeluarkan itu. Sersan-Mayor Morris lalu mengeluarkan cakar mumi kecil dari sakunya. Dia menjelaskan bahwa seorang fakir (pekerja mukjizat mistik) menempatkan mantra untuk membuktikan bahwa kehidupan orang-orang diatur oleh nasib dan berbahaya untuk mencampuri nasib.
Menurut sersan mayor, tiga pria dapat berharap pada cakar masing-masing tiga kali. Sersan mayor sendiri sudah memiliki tiga permintaannya, seperti halnya pria lain, yang menggunakan permintaan ketiganya untuk meminta kematian. Sersan mayor telah mempertimbangkan untuk menjual cakarnya, tetapi dia tidak ingin hal itu menimbulkan masalah lebih dari yang sudah terjadi. Selain itu, tidak ada yang akan membeli cakarnya tanpa terlebih dahulu melihat bukti efeknya. Herbert mengatakan bahwa dua ratus pound akan memungkinkan mereka membayar uang yang terutang untuk rumah itu.
Hari berikutnya, Nyonya White melihat seorang asing di luar mengenakan pakaian bagus. Dia adalah perwakilan dari Maw dan Meggins, majikan Herbert dan perwakilan itu mengatakan bahwa dia terluka, tetapi tidak kesakitan. Untuk sesaat, Nyonya White merasa lega, sampai dia menyadari bahwa Herbert tidak merasakan sakit karena dia sudah mati. Dia kemudian menjelaskan bahwa perusahaan tidak akan bertanggung jawab atas kematian itu, tetapi akan memberikan dua ratus pound.
Seminggu setelah pemakaman, Nyonya White tiba-tiba berteriak bahwa dia menginginkan cakar monyet. Dengan histeris, dia menyuruhnya turun dan berharap Herbert hidup kembali. Tuan White menolak dan mengatakan kepadanya bahwa kematian Herbert dan dua ratus pound yang mereka terima tidak ada hubungannya dengan keinginannya pada malam sebelumnya. Nyonya White memerintahkannya untuk mengucapkan permintaan itu dua kali lagi sampai akhirnya dia menuruti. Dia membuat permintaan dan saat mereka menunggu, lilin padam. Mereka mendengar jam, derit tangga, suara tikus, dan dia mendengar ketukan di pintu.
Tuan White memohon padanya untuk tidak membuka pintu. Tuan White dengan panik mencari cakarnya, yang jatuh ke lantai. Saat Nyonya White menarik kembali bautnya, Tuan White menemukan cakarnya dan membuat permintaan terakhir. Ketukan itu berhenti, dan Nyonya White berteriak. Tuan White berlari ke bawah dan melihat bahwa di balik pintu, jalanan kosong.
Referensi
- ^ "W. W. Jacobs". americanliterature.com. Diakses tanggal 2022-04-21.
- ^ The Monkey's Paw (dalam bahasa Inggris).