Lompat ke isi

Asosiasionisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Icaamenulis (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Teori pikiran menggunakan HotCat
Icaamenulis (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Sosialisme menggunakan HotCat
Baris 23: Baris 23:


[[Kategori:Teori pikiran]]
[[Kategori:Teori pikiran]]
[[Kategori:Sosialisme]]

Revisi per 25 April 2022 16.22

Asosiasionisme  merupakan gagasan proses mental yang beroperasi asosiasi suatu keadaan mental dengan keadaan penerusnya.[1] Selain itu asosiasionisme adalah aliran yang banyak menekankan pada hukum – hukum asosiasi untuk menerangkan berbagai gejala kejiwaan . Aliran ini dapat di bagi menjadi dua bagian yakni Asosiasionisme Lama dan Asosiasionisme Baru atau Neo Associationism. Asosiasionisme Lama sudah berkembang sejak Aristoteles mengemukakan hukum – hukum terjadinya asosiasi yaitu  Simiarity atau kesamaan , Contrast atau perlawanan dan  Contiguity atau kedekatan.

Salah satu tokoh Asosiasionisme Lama antara lain Hobbes. Hobbes sebagai pelopor psikologi di Inggris mengemukakan bahwa jiwa terdiri dari 3 bagian yaitu ; Sensation, recall dan association. Sensation adalah proses dimana seseorang menerima rangsangan , recall adalah proses dimana seseorang memproduksi kembali sesuatu yang pernah dirasakan atau dialami, dan association adalah proses terjadinya penggabungan antara satu rangsang dengan rangsang yang lain. Selanjutnya, proses – proses penggabungan itu maka seseorang dapat berpikir.

Proses terjadnya asosiatif antara satu rangsangan dengan rangsangan yang lain dan satu respon dengan  respon yang lain , Hobbes mengemukakan bahwa “ Objek – objek di luar kita mempengaruhi kita melalui macam – macam bentuk  perangsangan , misalnya melalui cahaya atau suara”.  Proses tersebut oleh Hobbes disebut Physical Motion (gerakan fisik). Proses ini terjadi pada alat – alat dan fungsi – fungsi indera. Jika proses perangsangan berhenti , maka physical motion juga berhenti dan yang tertinggal adalah proses lanjutannya yang dsebut fancy ( kenangan). Proses – proses lanjutan ini terjadi  secara berurutan  dan ini disebut sebagai successive association.

Apa yang dikemukakan oleh Hobbes menunjukkan bahwa faktor – faktor pengalaman dan perangsangan adalah penting agar terjadi pemikiran.

Selanjutnya Asosiasionisme Baru dikenal dan berkembang pula dengan tokoh – tokohnya seperti Herman Ebbinghaus dan  E.L. Thorndike. Letak perbedaan antara Asosiasionisme Lama dan Asosianisme Baru adalah cara pendekatannya dalam penyelidikan – peneyelidikannya. Asosiasionisme Lama memulai berbagai penyelidikannya dari mempelajari efek – efeknya baru kemudian sebab – sebabnya, sedangkan Asosiasionisme Baru sebaliknya yakni memulai penyelidikan – penyelidikannya dengan mempelajari sebab - seba suatu proses psikis dan baru kemudian meneyelidiki efek – efeknya.

Sebagai contoh dari aliran Asosianisme Baru ialah eksperimen dari Ebbinghaus. Ia meneyelidiki tentang proses lupa. Ia memberikan sederetan suku kata yang tak bermakna kepada orang – orang percobaanya, seperti pep, tet, det dan sebagainya. Suku kata yang tak bermakna ini lebih sukar diingat daripada kata – kata yang bermakna. Oleh karena itu suku – suku kata tak bermakna itu sangat sesuai untuk mengukur daya ingatan seseorang. Dari hasil percobaanya, Ebbinghaus mendapatkan bahwa jumlah suku kata yang dilupakan jauh lebih besar pada saat orang percobaan baru saja mempelajari suku - suku kata itu, daripada saat ia sudah agak lama mempelajarinya.

Mengingat keragaman konteks teoretis ini, asosiasionisme lebih baik dilihat sebagai orientasi atau program penelitian daripada sebagai teori atau kumpulan teori terkait. Meskipun demikian, ada beberapa tema yang dibagikan, diantaranya:[2]

  1. Ada minat bersama dalam urutan keadaan psikologis.
  2. Meskipun hukum asosiasi sangat bervariasi, asosiasi dengan kedekatan telah menjadi konstan. Gagasan asosiasi dengan kedekatan adalah bahwa setiap pasangan keadaan psikologis memperkuat hubungan di antara mereka, meningkatkan kemudahan yang diikuti oleh keadaan kedua yang pertama. Dalam bentuknya yang paling sederhana, ini dapat dianggap mirip dengan jalan setapak: Setiap penggunaan mengalahkan dan memperkuat jalan setapak.
  3. Ini disertai dengan penekanan yang lebih umum pada pembelajaran dan kecenderungan untuk menempatkan struktur kognitif bawaan minimal.

Istilah "asosiasi" dapat merujuk pada urutan pemikiran itu sendiri, pada beberapa koneksi atau disposisi yang mendasari urutan, atau pada prinsip atau proses pembelajaran yang dengannya koneksi ini terbentuk. Artikel ini menggunakan istilah untuk merujuk ke koneksi yang mendasari kecuali ditentukan lain, karena ini adalah penggunaan yang paling umum dan yang menyatukan yang lain.

Referensi

  1. ^ "Associationism". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2022-02-19. 
  2. ^ "Associationism in the Philosophy of Mind | Internet Encyclopedia of Philosophy" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-25.